Taksonomi dan Ciri-ciri Ikan Bawal air tawar Colossoma macropomum Pakan Ikan

6 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Faktor eksternal yang utama mempengaruhi pertumbuhan adalah makanan dan suhu perairan. Namun dari kedua faktor itu belum diketahui faktor mana yang memegang peranan lebih besar. Terlalu banyak individu dalam perairan yang tidak sebanding dengan keadaan makanan akan terjadi kompetisi terhadap makanan itu. Keberhasilan mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan. Faktor-faktor kimia perairan dalam keadaan ekstrim mempunyai pengaruh hebat terhadap pertumbuhan, bahkan dapat menyebabkan fatal. Diantaranya adalah oksigen, karbon dioksida, hydrogen sulfide, keasaman dan alkalinitas, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap makanan Effendi, 2002. Kebiasaan makan ikan bawal air tawar termasuk ke dalam kelompok ikan pemakan semuanya omnivora, tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa ikan ini cenderung menjadi karnivora pemakan daging. Hal tersebut terlihat dari bentuk giginya yang tajam. Saat masih kecil, ikan ini menyukai plankton serta tumbuhan air, namun setelah dewasa, selain pakan yang disebutkan tadi, ikan ini juga memangsa hewan seperti ikan kecil, udang kecil atau serangga air. Apabila dibudidayakan dikolam, bawal air tawar dapat diberi pakan alami dan pakan tambahan berupa pakan buatan seperti pelet. Pakan yang baik adalah pakan yang mempunyai gizi seimbang, baik protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Untuk itu, pelet yang diberikan sebagai pakan tambahan adalah pelet komersial dengan kandungan protein 30-40 Azam et al., 2010.

2.2. Taksonomi dan Ciri-ciri Ikan Bawal air tawar Colossoma macropomum

Tubuh bawal tampak membulat oval dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2cm:1cm. Bentuk tubuh pipih dengan perbandingan tinggi dan lebar tubuh 4cm:1cm. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk stenoid. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan cirri khusus bawal tawar sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu. Kepala ikan bawal air tawar berukuran kecil yang terletak diujung kepala Universitas Sumatra Utara 7 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU tetapi agak sedikit ke atas Anggraini, 2002. Gambar ikan bawal air tawar dapat dilihat pada Gambar 2.2. Klasifikasi ikan bawal air tawar Colossoma macropomum menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut : Filum : Chordata Subfilum : Craniata Kelas : Pisces Subkelas : Neopterigii Ordo : Cypriniformes Subordo : Cyprinoidea Famili : Characidae Genus : Colossoma Species : Colossoma macropomum Gambar 2.2. Ikan Bawal Air Tawar Colossoma macropomum Foto oleh: Ledi D. Sitanggang

2.3. Pakan Ikan

Pakan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan kegiatan budidaya karena menentukan pertumbuhan dan perkembangan ikan. Ikan membutuhkan makanan dalam jumlah cukup serta berkualitas untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik Mamora, 2009. Pakan merupakan faktor yang Universitas Sumatra Utara 8 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU sangat penting diperhatikan untuk keberhasilan usaha budidaya ikan. Mulyadi et al., 2010 menyatakan bahwa makanan berfungsi sebagai sumber energi yang digunakan untuk pemeliharaan tubuh, pengganti jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan, aktifitas dan kelebihan makanan tersebut digunakan untuk reproduksi. Ikan membutuhkan materi nutrien dan energi untuk aktifitas kehidupannya. Nutrien yang dibutuhkan berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dalam jumlah yang memadai. Sebagai organism heterotrof, ikan membutuhkan semua itu yang berasal dari makanan. Berdasarkan makanan utamanya ikan dapat dikelompokkan menjadi herbivora pemakan tumbuhan, karnivora pemakan hewan, omnivora pemakan tumbuhan dan hewan dan detrivora Rahardjo et al., 2010. Nilai nutrisi suatu makanan pada umumnya tergantung pada kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, kadar air dan energi. Kebutuhan nutrisi bagi hewan air misalnya ikan, jika dilihat dari kandungan protein umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis unggas maupun mamalia yang hidup di darat. Pakan ada dua yaitu pakan alami, yang disebut juga dengan pakan hidup. Pakan alami sangat penting bagi larva ikan dan udang. Pakan buatan merupakan pakan tambahan yang diformulasikan dari bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan hewan tersebut. Pelet dan pakan yang diformulasi dari campuran berbagai bahan pakan yang disusun secara khusus sesuai dengan jenis dan masa pertumbuhan ikan disebut pakan buatan Yuwono Sukardi, 2008. Pakan ikan mempunyai kadar protein yang cukup tinggi sehingga apabila penyimpanannya kurang baik akan mudah ditumbuhi bakteri maupun jamur dan dapat menyebabkan ikan menjadi sakit Hanif et al., 2011. Webster Lim 2002 dalam Mamora 2009 menyebutkan bahwa ikan bawal memiliki laju pertumbuhan yang baik pada kadar protein dan konsentrasi energi optimum yakni 24-50 . Makanan yang ditelan dan dicerna oleh ikan akan diubah menjadi energi yang digunakan bagi berbagai fungsi dalam kehidupan ikan untuk tumbuh dan bereproduksi atau untuk mengganti sel-sel yang rusak pada suatu jaringan. Ikan dikenal sebagai binatang yang bersifat poikiloterm atau suhu tubuhnya mengikuti Universitas Sumatra Utara 9 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU suhu lingkungan air tempat hunian ikan. Hal ini akan menentukan laju metabolisme ikan dan oleh karena itu, kebutuhan nutrisi berkaitan dengan suhu lingkungan Rahardjo et al., 2010. Molekul pakan yang besar dan kompleks harus dipecah menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana agar dapat diabsorpsi dan selanjutnya digunakan di dalam tubuh. Pemecahan molekul dilakukan dengan cara pencernaan Yuwono Sukardi, 2008. Protein merupakan komponen pakan terpenting bagi hewan air, terutama pada ikan. Akan tetapi kelebihan protein dalam pakan dapat mengakibatkan kematian karena gejala kelebihan protein. Ikan dapat menerima protein tinggi karena mempunyai kemampuan tambahan untuk melepaskan nitrogen yang berlebihan melalui insangnya. Ikan dapat mengeluarkan sebagian besar sisa-sisa protein sebagai ammonia secara cepat dan terus menerus. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reparasi jaringan, serta dapat pula sebagai sumber energi untuk aktifitas. Protein tubuh terdiri atas rantai panjang asam-asam amino. Hanya 20 macam asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis molekul protein dalam tubuh Hanif et al., 2011. Salah satu faktor yang penting dalam usaha budidaya ikan adalah faktor pakan, baik pakan buatan maupun pakan alami. Pakan alami yang cukup potensial untuk dikembangkan antara lain cacing sutra Tubifex sp.. Sebagai pakan ikan, Tubifex sp. mempunyai kelebihan, antara lain kandungan proteinnya yang cukup tinggi, yaitu 65 dan lebih mudah dicerna di dalam usus ikan, yaitu selama 1,5-2 jam Wibowo, 1991. Pakan tambahan berupa suplemen dapat diberikan dari kombinasi dua jenis pakan alami yang cukup potensial, yaitu cacing sutra Kawania et al., 2012. Cacing sutra Tubifex sp. ini menjadi favorit bagi semua benih ikan yang sudah biasa memakan pakan alami. Cacing sutra ini biasanya diberikan dalam keadaan hidup atau masih segar ke dalam air karena lebih disukai ikan. Cacing sutra Tubifex sp. cukup mudah untuk dijumpai dan jika dibudidayakan tidaklah sulit untuk melakukannya. Tubifex sp. juga bisa bertahan lama hidup di air dan nilai gizi yang ada pada cacing ini cukup baik untuk pertumbuhan ikan. Berbagai keunggulan ini membuat Cacing sutra Tubifex sp. menjadi primadona pakan alami bagi dunia pembenihan Johan, 2008. Universitas Sumatra Utara 10 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Menurut Gustiano otong 2010 bentuk pakan bermacam-macam, umumnya yang sering digunakan dalam budidaya antara lain: pakan berbentuk tepung, remah dan pelet. Bentuk pakan ini biasanya disesuaikan dengan ukuran ikan. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan, sering disebut sebagai tingkat pemberian pakan TPP atau feeding level. TPP untuk setiap jenis ikan dan tingkatan ukuran ikan berbeda. Umumnya, ikan berukuran kecil membutuhkan TPP dan frekuensi pemberian pakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar. Berdasarkan rata-rata berat individu ikan, maka dapat ditetapkan tingkat dan frekuensi pemberian pakan. Berdasarkan berat total dapat ditetapkan jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu hari maupun satu kali pemberian pakan. Untuk mengetahui respon ikan terhadap pakan yang diberikan dilakukan evaluasi pemberian pakan atau sering disebut sebagai efisiensi pemberian. Efisiensi adalah perbandingan antara pertambahan bobot ikan dengan jumlah pakan yang diberikan, dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi tingkat efisiensi, semakin baik tingkat efisiensi pakan.

2.4. Faktor Fisik Kimia Air