Faktor Fisik Kimia Air

10 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Menurut Gustiano otong 2010 bentuk pakan bermacam-macam, umumnya yang sering digunakan dalam budidaya antara lain: pakan berbentuk tepung, remah dan pelet. Bentuk pakan ini biasanya disesuaikan dengan ukuran ikan. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan, sering disebut sebagai tingkat pemberian pakan TPP atau feeding level. TPP untuk setiap jenis ikan dan tingkatan ukuran ikan berbeda. Umumnya, ikan berukuran kecil membutuhkan TPP dan frekuensi pemberian pakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar. Berdasarkan rata-rata berat individu ikan, maka dapat ditetapkan tingkat dan frekuensi pemberian pakan. Berdasarkan berat total dapat ditetapkan jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu hari maupun satu kali pemberian pakan. Untuk mengetahui respon ikan terhadap pakan yang diberikan dilakukan evaluasi pemberian pakan atau sering disebut sebagai efisiensi pemberian. Efisiensi adalah perbandingan antara pertambahan bobot ikan dengan jumlah pakan yang diberikan, dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi tingkat efisiensi, semakin baik tingkat efisiensi pakan.

2.4. Faktor Fisik Kimia Air

Menurut Djajadiredja et al., 1980 dalam Sundari 1983 air sebagai media hidup ikan harus memiliki kondisi yang baik, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas air bagi budidaya ikan ditentukan antara lain oleh besar kandungan oksigen terlarut, suhu air, NH 3 terlarut, CO 2 bebas, pH dan alkalinitas air. Parameter fisik dalam kualitas air merupakan parameter yang bersifat fisik, artinya dapat dideteksi oleh panca indera manusia yaitu melalui visual, penciuman, peraba dan perasa, sedangkan parameter kimia didefinisikan sebagai sekumpulan bahanzat kimia yang keberadaannya dalam air mempengaruhi kualitas air. Faktor fisik kimia air diantaranya DO oksigen terlarut, suhu pH, ammoniak dan nitrit Irawan et al., 2009. Oksigen terlarut bergantung kepada suhu merupakan faktor penting pengendali laju pertumbuhan ikan Rahardjo et al., 2010. Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air. Pada ekosistem air tawar, pengaruh temperatur menjadi sangat dominan. Kelarutan Universitas Sumatra Utara 11 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU maksimum oksigen di dalam air terdapat pada temperatur 0 o C, yaitu sebesar 14,16 mgl O 2 . Konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya temperatur air. Pengaruh oksigen terlarut terhadap fisiologis organisme air terutama adalah dalam proses respirasi Barus, 2004. Suhu merupakan salah satu variabel lingkungan yang sangat penting. Ikan sebagai hewan ektotermal poikiloterm, sangat bergantung kepada suhu. Kenaikan suhu meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh. Kenaikan suhu akan meningkatkan laju pertumbuhan sampai batas tertentu, dan setelah itu kenaikan suhu justru menurunkan laju pertumbuhan Rahardjo et al., 2010. Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup dapat melakukan metabolisme dan berkembangbiak. Suhu merupakan faktor fisik yang sangat penting di air, karena bersama-sama dengan zatunsur yang terkandung didalamnya akan menentukan massa jenis air dan bersama-sama dengan tekanan dapat digunakan untuk menentukan densitas air. Suhu air sangat bergantung pada tempat dimana air tersebut berada. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, maka akan menyebabkan ikan dan hewan air lainnya mati Irawan et al., 2009. Pengukuran pH air dapat dilakukan dengan cara kolorimetri, dengan kertas pH atau dengan pH meter. Pengukurannya tidak begitu berbeda dengan pengukuran pH tanah, hanya saja disini pengukuran dilakukan tanpa pengenceran. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran pH air adalah cara pengambilan contohnya harus benar, seperti yang telah dinyatakan di atas. Bila akan mengukur pH air dari kedalaman tertentu air harus diambil menggunakan ember Suin, 2002. Ammoniak NH 3 adalah hasil utama dari penguraian protein yang merupakan racun bagi ikan, karena itu kandungan NH 3 perairan dianjurkan tidak lebih dari 1 ppm Sundari, 1983. Sumber ammonia di perairan adalah hasil pemecahan nitrogen protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air Effendi, 2003. Ammonia yang merupakan hasil eksresi utama ikan jika berada pada konsentrasi tinggi, akan memperlambat laju pertumbuhan ikan Rahardjo et al., 2010. Universitas Sumatra Utara 12 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 BAHAN DAN METODE