BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin pendingin
Mesin  pendingin  merupakan  mesin  yang  berfungsi  untuk  memindahkan panas  dari  lingkungan  bersuhu  rendah  ke  lingkungan  bersuhu  tinggi.  Mesin
pendingin  dapat  dibayangkan  sebagai  mesin  kalor  yang  beroperasi  secara terbalik
[1
]
. Teknik  refrigerasi  merupakan  salah  satu  ilmu  dalam  mempelajari  mesin
pendingin.  Teknik  refrigerasi  adalah  semua  teknik  yang  digunakan  untuk menurunkan  temperatur  suatu  medium  sampai  lebih  rendah  daripada  temperatur
lingkungannya.  Dalam  melakukan  proses  penurunan  suhu  ini,  maka  sejumlah energi  dalam  bentuk  panas  harus  diambil  dari  medium  tersebut  dan  dibuang  ke
lingkungan.  Secara  alami,  panas  hanya  akan  berpindah  dari  medium  yang temperaturnya lebih tinggi ke medium yang temperaturnya lebih rendah. Dengan
kata  lain,  perpindahan  panas  dari  medium  yang  dingin  ke  medium  yang  lebih panas  tidak  akan  mungkin  terjadi  secara  alami.  Maka  untuk  membuat  proses  ini
terjadi,  digunakanlah  teknik  refrigerasi.  Karena  refrigerasi  adalah  sebuah  proses yang  bertujuan  menurunkan  temperatur,  maka  proses  ini  sering  disebut  dengan
istilah  fungsi  refrigerasi  yang  artinya  proses  yang  berfungsi  menurunkan temperatur sampai dapat mencapai temperatur lingkungan.
2.2 Pemilihan Styrofoam sebagai Bahan Utama
2.2.1  Pengertian dan Karakteristik Styrofoam
Styrofoam yang  memiliki  nama  lain  polystyrene  banyak  digunakan  oleh
manusia  dalam  kehidupannya  sehari –  hari.  Begitu  styrofoam  diciptakan  pun
langsungmarak digunakan di Indonesia. Banyak keunggulan pada styrofoam yang yang akansangat menguntungkan bagi para penjual makanan seperti tidak mudah
bocor, praktis dan ringan sudah pasti lebih disukai sebagai pembungkus makanan mereka.Bahkan  kita  tidak  dapat  dalam  satu  hari  saja  tidak  menggunakan  bahan
polimer sintetik.
Universitas Sumatera Utara
Polystyrene adalah  sebuah  dengan  monomer,  sebuah  hidrokarbon  cair
yang  dibuat  secara  komersial  dari  minyak  bumi.  Pada  suhu  ruangan,  polistirena biasanya  bersifat  padat,  dapat  mencair  pada  suhu  yang  lebih  tinggi.  Stirena
tergolong  senyawa  aromatik.  Polistirena  pertama  kali  dibuat  pada  1839  oleh Eduard  Simon,  seorang  apoteker  Jerman.  Ketika  mengisolasi  zat  tersebut  dari
resin  alami,  dia  tidak  menyadari  apa  yang  dia  telah  temukan.  Seorang  kimia anorganik  Jerman  lainnya,  Hermann  Staudinger,  menyadari  bahwa  penemuan
Simon  terdiri  dari  rantai  panjang  molekul  stirena,  yang  adalah  sebuah  polimer plastik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas  yang  terbatas  yang  dapat  dibentuk  menjadi  berbagai  macam  produk dengan  detil  yang  bagus.  Penambahan  karet  padasaat  polimerisasi  dapat
meningkatkan  fleksibilitas  dan  ketahanan  kejut.  Polistirena  jenis  ini  dikenal dengan nama High Impact Polystyrene HIPS. Polistirena murni yang transparan
bisa  dibuat  menjadi  beraneka  warna  melalui  proses.  Polistirena  banyak  dipakai dalam  produk
–  produk  elektronik  sebagai  casing,  kabinet,  dan  komponen  – komponen  lainnya.  Peralatan  rumah  tangga  yang  terbuat  dari  polistirena  seperti
sapu,  sisir,  baskom,  gantungan  baju,  dan  ember. Karakteristik  dari  styrofoam
diberikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Karakteristik Styrofoam
[2]
Sifat Fisis Ukuran
Densitas 25
– 200 kgm
3
Konduktivitas Thermal 0,033 WmK
Modulus Young E 3000
– 3600 MPa Kekuatan Tarik
40 – 60 MPa
2.2.2  Styrofoam sebagai Insulasi Termal
Insulasi  termal  isolasi  termal,  isolasi  panas  adalah  metode  atau  proses yang  digunakan  untuk  mengurangi  laju  perpindahan  panaskalor.  Panas  atau
energi panas kalor bisa dipindahkan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi atau ketika terjadi perubahan wujud. Mengenai insulasi termal, hanya dibicarakan
perpindahan  panas  secara  konduksi,  konveksi,  dan  radiasi.  Aliran  panas  dapat dikendalikan dengan proses ini, tergantung pada sifat material yang dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
Bahan  yang  digunakan  untuk  mengurangi  laju  perpindahan  panas  itu  disebut isolator atau insulator. Panas dapat lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya,
tapi isolator mengurangi panas yang lolos tersebut. Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh
agar  terasa  hangat  lebih  lama  dari  yang  sewajarnya,  tetapi  itu  tidak  mencegah hasil  akhirnya,  yaitu  masuknya  dingin  dan  keluarnya  panas.  Isolator  juga  dapat
bekerja  sebaliknya,  yaitu  menjaga  bagian  dalam  suatu  wadah  terasa  dingin  lebih lama  dari  biasanya.  Insulator  digunakan  untuk  memperkecil  perpindahan  energi
panas. Kemampuan insulasi suatu bahan diukur dengan konduktivitas termal k.
Konduktivitas  termal  yang  rendah  setara  dengan  kemampuan  insulasi  resistansi termal atau nilai R yang tinggi. Dalam teknik termal, sifat
– sifat lain suatu bahan insulator atau isolator adalah densitas ρ dan kapasitas panas spesifik c. Berikut
table konduktivitas termal bahan ditunjukkan pada table 2.2. Tabel 2.2 Konduktivitas Termal Bahan
[2]
No Bahan
Konduktivitas Thermal k WmK 1
Styrofoam 0,033
2 Kaca
0,78 3
Plastik 0,15
4 Kayu
0,08 – 0,16
5 Tembaga
386 6
Aluminium 200
7 Stainless Steel
15 Bahan  dengan  konduktivitas  termal  k  rendah  menurunkan  laju  aliran
panas. Oleh sebab itulah, styrofoam dipilih sebagai bahan utama dalam pembuatan mesin pendingin ruangan. Selain memiliki nilai konduktivitas termal yang rendah,
pemilihan styrofoam ditinjau juga dari segi ekonomis dan kepraktisannya.
Universitas Sumatera Utara
2.3       Refrigeran, Media Pendingin dan Absorbent
Refrigeran  adalah  fluida  fluida  kerja  utama  pada  suatu  siklus  refrigerasi yang  bertugas  menyerap  panas  pada  temperatur  dan  tekanan  rendah  dan
membuang  panas  pada  temperatur  dan  tekanan  tinggi.  Umumnya  refrigeran mengalami perubahan fasa dalam suatu siklus kecuali pada siklus gas.
Media  pendingin  cooling  media  adalah  media  yang  digunakan  untuk mengantarkan  efek  refrigerasi  ke  tempat  yang  membutuhkan.  Hal  ini  dapat
dijelaskan  sebagai  berikut.  Sistem  pendingin  udara  pada  unit  yang  besar,  seperti bangunan  komersial,  menempatkan  siklus  pendingin  terpusat  pada  suatu  tempat.
Dan  ruangan  yang  menggunakan  efek  refrigerasi  relatif  jauh  dari  unit  ini,  untuk keperluan  ini  adalah  lebih  baik  menggunakan  medium  lain  daripada  harus
menggunakan  medium  lain  daripada  harus  mensirkulasikan  refrigeran  ke  tiap ruangan.  Medium  yang  lain  inilah  yang  disebut  sebagi  medium  pendingin  atau
sering  juga  disebut  sebagai  refrigeran  sekunder.  Medium  yang  biasanya  sering digunakan adalah air, glycol, dan larutan garam.
Cairan  absorben  liquid  absorbent  adalah  cairan  yang  digunakan  untuk menyerap  uap  refrigeran  dan  membentuk  ikatan  kimia  chemical  bonding.
Kemampuan absorben mengikat refrigeran ini disebut sebagai afinitas. Istilah ini jarang digunakan dan hanya dapat ditemui pada siklus  absorpsi. Zat  yang umum
digunakan  sebagai  absorbent  antara  lain  :  Air,  Lithium  Bromida  LiBr,  dan Amonia.
2.3.1  Syarat Refrigeran  Bahan Pendingin
Suatu  bahan  pendingin  mempunyai  syarat –syarat untuk keperluan proses
pendinginan antara lain: a.
Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan. b.
Tidak  menyebabkan  korosi  terhadap  bahan  logam  yang  dipakai  pada sistem pendingin.
c. Bila  terjadi  kebocoran  mudah  diketahui dengan  alat–alat  yang  sederhana
maupun dengan alat detector kobocoran d.
Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah
Universitas Sumatera Utara
e. Mempunyai  kalor  laten  penguapan  yang  besar,  agar  panas  yang  diserap
evaporator sebesar –besarnya.
f. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
g. Konduktifitas thermal yang tinggi.
h. Konstanta dieletrika dari refrigeran yang  kecil, tahanan lisrtrik yan besar,
serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik. i.
Tidak merusak tubuh manusia.
2.4 Alkohol etanol
Etanol  disebut  juga  etil  alkohol,  alkohol  murni,  alkohol  absolute,  atau alkohol  saja,  adalah  sejenis  cairan  yang  mudah  menguap,  mudah  terbakar,  tidak
berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etanol  adalah  cairan  tak  berwarna  yang  mudah  menguap  dengan  aroma khas.  Etanol  terbakar  tanpa asap  dengan  lidah  api  berwarna  biru  yang  terkadang
tidak  dapat  terlihat  dengan  cahaya  biasa.  Berikut  sifat  etanol  ditunjukkan  pada tabel 2.3.
Table 2.3 Sifat Etanol
[3]
Densitas 0.789 gcm
3
Titik Lebur -114.3
Titik Didih 78.4
Titik Nyala 13
55.4 Kalor Jenis
2400 Jkg 0,57 kkalkg
Kalor Lebur 104.000 Jkg
Kalor Uap 855.000 Jkg
Data diatas berlaku pada temperature dan tekanan standar 25 , 100kPa
Universitas Sumatera Utara
2.5 Karbon aktif activated carbon