Massa alkohol = Densitas alkohol x volume alkohol = 0,789 gcm
3
x 300mL = 236.7 g
Q
laten
alkohol = Massa alkohol x Kalor uap alkohol = 0,2367 kg x 850.000 Jkg
= 201.195 J Q
sensible
alkohol = Massa alkohol x kalor jenis alkohol x selisih temperatur = 0,2367 kg x 2.400 Jkg
x 32-16 = 9.089,28 J
Q total yang dapat diserap alkohol = Q
laten
alkohol + Q
sensible
alkohol = 201.195 J + 9.089,28 J
= 210.284,28 J
4.3 Analisa Beban Pendingin
4.3.1 Beban Pendingin Akibat Infiltrasi
Misalkan perhitungan beban pendingin alat pendingin pada tanggal 29 Agustus 2015 pada jam 13.00 WIB. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data
sebagai berikut. -
T
1
= Temperatur dinding depan jam 13.00 = 28,495 -
T
2
= Temperatur dinding belakang jam 13.00 = 28,677 -
T
3
= Temperatur dinding kiri jam 13.00 = 28,619 -
T
4
= Temperatur evaporator jam 13.00 = 27,177 -
T = Temperatur ruangan drybulb jam 13.00 = 30,074 = 303,074 K -
RH = Rasio humuditas rata-rata = 48,6 Untuk menghitung besar nilai rasio humiditas pada ruangan w
, maka pertama
– tama dihitung terlebih dahulu besar tekanan uap saturasi p
ws
dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
lnp
ws
= 8,34937 p
ws
= 4.227,540 Pa
Selanjutnya, dihitung besar tekanan parsial uap air p
w
dengan rumus: p
w
= RH x p
ws
= 48,6 x 4.227,540 Pa = 2.054,5844 Pa
Dengan adanya nilai tekanan parsial uap air, didapat hitung besar rasio humiditas ruangan:
= 0,01287 kg air kg udara Dengan cara yang sama, dapat dihitung juga rasio humiditas dalam mesin
pendingin w
i
dengan besar temperatur:
= 28,242 °C ≈ 301,242 K
Maka, nilai tekanan uap saturasinya adalah:
Universitas Sumatera Utara
= 8,24342 p
ws
= 3.802,53 Pa Selanjutnya, dihitung besar tekanan parsial uap air p
w
dengan rumus: p
w
= RH x p
ws
= 48,6 x 3.802,53 = 1.848,03 Pa
Dengan adanya nilai tekanan parsial uap air, didapat hitung besar rasio humiditas dalam mesin pendingin:
= 0,01155 kg air kg udara Untuk menghitung beban pendingin akibat infiltrasi, maka harus diketahui
juga laju udara infiltrasi. Diketahui:
- N = Banyak pembukaan mesin pendingin = 1 kalijam
- μ = Standar kebocoran udara
= 2,8 m
3
Maka laju udara infiltrasi dapat dihitung dengan persamaan: Q
= N x μ x = 1 x 2,8 x
= 0,7778 Ls
Universitas Sumatera Utara
Dengan data yang telah diperoleh, maka dapat dihitung panas sensibel akibat infiltrasi:
= 1,23 x 0,7778 x 303,074 – 289,238
= 13,236 W Dan besar panas latennya adalah:
= 3010 x 0,7778 x 0,01287 – 0,01155
= 3,09 W
4.3.2 Beban Pendingin Akibat Radiasi