Polystyrene adalah sebuah dengan monomer, sebuah hidrokarbon cair
yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena
tergolong senyawa aromatik. Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari
resin alami, dia tidak menyadari apa yang dia telah temukan. Seorang kimia anorganik Jerman lainnya, Hermann Staudinger, menyadari bahwa penemuan
Simon terdiri dari rantai panjang molekul stirena, yang adalah sebuah polimer plastik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang bagus. Penambahan karet padasaat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene HIPS. Polistirena murni yang transparan
bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses. Polistirena banyak dipakai dalam produk
– produk elektronik sebagai casing, kabinet, dan komponen – komponen lainnya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena seperti
sapu, sisir, baskom, gantungan baju, dan ember. Karakteristik dari styrofoam
diberikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Karakteristik Styrofoam
[2]
Sifat Fisis Ukuran
Densitas 25
– 200 kgm
3
Konduktivitas Thermal 0,033 WmK
Modulus Young E 3000
– 3600 MPa Kekuatan Tarik
40 – 60 MPa
2.2.2 Styrofoam sebagai Insulasi Termal
Insulasi termal isolasi termal, isolasi panas adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panaskalor. Panas atau
energi panas kalor bisa dipindahkan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi atau ketika terjadi perubahan wujud. Mengenai insulasi termal, hanya dibicarakan
perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Aliran panas dapat dikendalikan dengan proses ini, tergantung pada sifat material yang dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas itu disebut isolator atau insulator. Panas dapat lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya,
tapi isolator mengurangi panas yang lolos tersebut. Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh
agar terasa hangat lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu masuknya dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat
bekerja sebaliknya, yaitu menjaga bagian dalam suatu wadah terasa dingin lebih lama dari biasanya. Insulator digunakan untuk memperkecil perpindahan energi
panas. Kemampuan insulasi suatu bahan diukur dengan konduktivitas termal k.
Konduktivitas termal yang rendah setara dengan kemampuan insulasi resistansi termal atau nilai R yang tinggi. Dalam teknik termal, sifat
– sifat lain suatu bahan insulator atau isolator adalah densitas ρ dan kapasitas panas spesifik c. Berikut
table konduktivitas termal bahan ditunjukkan pada table 2.2. Tabel 2.2 Konduktivitas Termal Bahan
[2]
No Bahan
Konduktivitas Thermal k WmK 1
Styrofoam 0,033
2 Kaca
0,78 3
Plastik 0,15
4 Kayu
0,08 – 0,16
5 Tembaga
386 6
Aluminium 200
7 Stainless Steel
15 Bahan dengan konduktivitas termal k rendah menurunkan laju aliran
panas. Oleh sebab itulah, styrofoam dipilih sebagai bahan utama dalam pembuatan mesin pendingin ruangan. Selain memiliki nilai konduktivitas termal yang rendah,
pemilihan styrofoam ditinjau juga dari segi ekonomis dan kepraktisannya.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Refrigeran, Media Pendingin dan Absorbent