6
semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan Kristanto, 2002.
Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a.
Volume limbah Banyak sedikitnya limbah memengaruhi kualitas limbah.Jika limbah di
lingkungan terdapat dalam jumlah banyak, limbah terebut berbahaya. Akan tetapi, jika jumlahnya sedikit maka limbah tidak akan
membahayakan. b.
Kandungan bahan pencemar Kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar.Jika limbah
tidak mengandung bahan pencemar berbahaya, berarti limbah tersebut tidak membahayakan.
c. Frekuensi pembuangan limbah
Pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah. Jika pembuangan limbah dilakukan dengan frekuensi yang tidak
sering maka limbah tidak akan membahayakan Zulkifli, 2014.
2.1.4 Dampak Limbah
Air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.Dampak tersebut antara lain:
1. Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan–badan air yang
digunakan oleh manusia. 2.
Mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air. 3.
Menimbulkan bau sebagai hasil dekomposisi zat anaerobik dan zat anorganik.
Universitas Sumatera Utara
7
4. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga
terjadi penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir Chandra,2006.
2.1.5 Pengolahan Limbah
Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang jika mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan rusaknya lingkungan, atau paling tidak
berpotensi menciptakan pencemaran. Limbah, baik dalam jumlah besar maupun kecil, dalam jangka panjang maupun pendek akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada lingkungan Kristanto, 2002. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:
1. Pengenceran atau Dilution
Air limbah diencerkan sampai tahap konsentrasi yang cukup rendah kemudian dibuang ke badan-badan air.Pertambahan penduduk yang tinggi
diikuti meningkatnya aktifitas manusia menyebabkan jumlah air limbah semakin banyak.Akibatnya air yang digunakan untuk pengenceran
semakin banyak pula. Karena itu, cara pengenceran tidak lagi dapat dipertahankan. Disamping itu, pengenceran menyebabkan efek samping,
bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada. 2.
Kolam Oksidasi atau Oxidation Ponds Pada dasarnya kolam oksidasi adalah proses memanfaatkan sinar matahari,
ganggang, bakteri dan oksigen untuk pembersih alamiah. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
8
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit terbuka kemudian air tersebut merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.Pada
kondisi tertentu, air buangan tersebut dapat digunakan untuk mengairi ladang pertanian dan perkebunan Zulkifli, 2014.
2.2 Amonia
Amonia merupakan gas yang tidak berwarna dengan bau yang sangat menyegat yang dapat segera dikenali orang.Titik didihnya 33,35
C dan membeku pada suhu -77,7
C. Sebagai cairan, sifat-sifat sebagai pelarut sama seperti air. Zat ini sangat polar dan sangat mudah larut dalam air. Kelarutannya yang besar dalam
air merupakan hasil kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dalam air Brady, 2012.
Amonia NH
3
dan garam–garamnya bersifat mudah larut dalam air.Ion amonium adalah bentuk transisi dari amonia.Amonia banyak digunakan dalam
proses produksi urea,industri bahan kimia asam nitrat, amonium fosfat,amonium nitrat dan amonium sulfat, serta industri bubur kertas dan kertas pulp dan
paper.Sumber amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air,yang
berasal dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh mikroba dan jamur. Menurut Effendi 2003, proses ini dikenal dengan
istilah amonifikasi, ditunjukkan dalam persamaan reaksi:
N organik + O2 → NH
3
–N + O
2
→ NO
2
-N + O
2
→ NO
3
-N Amonifikasi
nitrifikasi
Universitas Sumatera Utara