Motif Melakukan Penggabungan Usaha

Analis finansial secara khusus mengelompokkan akuisisi ke dalam tiga bentuk Sjahrial, 2009 : 329: 1. Akuisisi Horizontal Merupakan akuisisi suatu perusahaan di dalam industry yang sama. 2. Akuisisi Vertikal Suatu akuisisi yang melibatkan perusahaan yang ada keterkaitan prosesnya dalam proses produksi atau operasionalnya. Contohnya adalah akuisisi perusahaan penerbangan dengan biro perjalanan. 3. Akuisisi Konglomerasi Bila antara perusahaan penawar dengan perusahaan target tidak ada hubungannya satu sama lain.

2.1.5. Motif Melakukan Penggabungan Usaha

Menurut Brigham dan Houston 2001, motif utama dalam sebagian besar merger adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang bergabung. Jika Perusahaan A dan B bergabung menjadi Perusahaan C, dan jika nilai perusahaan C lebih besar daripada nilai A ditambah B, yang masing-masing berdiri sendiri, maka dalam hal ini terdapat sinergi synergy. Pengaruh sinergi sendiri bisa timbul dari empat sumber, yaitu 1 penghematan operasi, yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi, 2 penghematan keuangan, yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas, 3 perbedaan efisiensi, yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih efisien dan aktiva Universitas Sumatera Utara perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger dan 4 peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya persaingan. Motif lainnya adalah sebagai berikut: 1. Pertimbangan Pajak Perusahaan dengan laba besar terkena tarif pajak tinggi dapat mengambil alih perusahaan dengan akumulasi kerugian yang besar sehingga akan mengurangi laba kena pajak. Sebaliknya, perusahaan mempunyai potensi untuk memperoleh penghematan pajak tax shield tetapi tidak dapat dimanfaatkan karena tidak memperoleh laba. Dengan demikian, perusahaan semacam ini akan bergabung dengan perusahaan yang profitable agar pajak yang dibayar oleh perusahaan profitable lebih kecil. Kelebihan kas dapat dipergunakan untuk membayar dividen ekstra, repurchases, investasi dalam marketable securities atau melakukan akuisisi. Akuisisi tidak menimbulkan konsekuensi pajak secara langsung kepada perusahaan pembeli. 2. Diversifikasi Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Tujuan diversifikasi untuk mengurangi risiko. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. Universitas Sumatera Utara 3. Mempertahankan pengendalian Pengambil alih akan menjadi pemilik atau pemegang saham dari perusahaan target dan berhak memilih dewan komisaris. Pada perusahaan besar, para pemilik saham melakukan pengendalian secara tidak langsung melalui dewan komisaris yang mereka pilih. Dewan komisaris yang dipilih akan memilih manajemen yang mengendalikan operasi perusahaan. Kasmir 2011:56, menguraikan alasan suatu bank melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi yaitu: 1 Masalah Kesehatan Bank, maksudnya apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank bank tersebut melakukan merger dengan bank yang sehat atau dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang berminat. 2 Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. 3 Manajemen bank yang semrawut atau kurang profesional sehingga perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank ini pun sebaiknya melakukan penggabungan usaha dengan bank yang lebih profesional. Universitas Sumatera Utara 4 Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank melakukan penggabungan atau peleburan usaha sehingga diharapkan administrasinya menjadi baik. 5 Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar, biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada. Untuk mengadakan penggabungan bank baik penggabungan secara merger, konsolidasi atau akuisisi dapat dilakukan atas: 1. Inisiatif bank yang bersangkutan atau 2. Permintaan bank Indonesia 3. Inisiatif badan khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan bank.

2.1.6. Syarat Merger