Pengertian Merger dan Akuisisi Klasifikasi Merger dan Akuisisi

2. Konsolidasi Konsolidasi yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank yang ikut konsolidasi tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu. 3. Akuisisi Akuisisi merupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya.

2.1.3. Pengertian Merger dan Akuisisi

Merger menurut Sjahrial 2009 : 327 merupakan peleburan secara lengkap satu perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang utama mempertahankan nama dan identitasnya, dan ia memperoleh aktiva dan hutang dari perusahaan yang meleburkan diri. Sesudah suatu merger, perusahaan yang meleburkan diri tadi setuju menjadi suatu wujud bisnis yang tersendiri. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1988 mendefinisikan merger sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Universitas Sumatera Utara PSAK No.22 memberi istilah akuisisi untuk bentuk penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh kendali atas perusahaan lain. Akuisisi adalah bentuk penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan, yaitu perusahaan pengakuisisi, memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau mengeluarkan saham. Biasanya perusahaan pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan terakuisisi. Kendali perusahaan yang dimaksud dalam pengendalian adalah kekuatan untuk: a. Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan. b. Mengangkat dan memberhentikan manajemen. c. Mendapat hak suara mayoritas dalam rapat redaksi.

2.1.4. Klasifikasi Merger dan Akuisisi

Menurut Brigham dan Houston 2001, merger dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis sebagai berikut: 1 Merger Horisontal horizontal merger Merger ini terjadi apabila perusahaan dalam jenis usaha yang sama saling bergabung. 2 Merger Vertikal vertical merger Merger vertikal adalah penggabungan antara satu perusahaan dengan salah satu pemasok atau pelanggannya. Universitas Sumatera Utara 3 Merger Kongenerik congeneric merger Merger kongenerik merupakan penggabungan perusahaan yang bergerak dalam industri umum yang sama, yang berkaitan satu sama lain tetapi bukan merupakan produsen produk yang sama horisontal dan juga tidak mempunyai hubungan sebagai produsen-pemasok. 4 Merger Konglomerat conglomerate merger Merger konglomerat adalah penggabungan perusahaan dari industri yang benar-benar berbeda. Sedangkan menurut prosesnya merger dibagi menjadi dua yaitu: 1. Friendly Merger adalah merger yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kedua pihak sepakat untuk melakukan penggabungan dan percaya bahwa penggabungan ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. 2. Hostile Merger adalah ketika kedua belah pihak tidak mencapai kata sepakat dalam penggabungan usaha dimana perusahaan target merasa harga yang ditawarkan terlalu rendah dan juga dimungkinkan dengan ketakutan para manajer akan kehilangan jabatan ketika terjadi penggabungan usaha. Bila terjadi seperti ini pihak perusahaan pembeli bisa mendekati para pemegang saham perusahaan target dan membelinya langsung dari mereka sehingga tidak diperlukan lagi persetujuan dari para manajer perusahaan target. Kuncoro, 2014 Universitas Sumatera Utara Analis finansial secara khusus mengelompokkan akuisisi ke dalam tiga bentuk Sjahrial, 2009 : 329: 1. Akuisisi Horizontal Merupakan akuisisi suatu perusahaan di dalam industry yang sama. 2. Akuisisi Vertikal Suatu akuisisi yang melibatkan perusahaan yang ada keterkaitan prosesnya dalam proses produksi atau operasionalnya. Contohnya adalah akuisisi perusahaan penerbangan dengan biro perjalanan. 3. Akuisisi Konglomerasi Bila antara perusahaan penawar dengan perusahaan target tidak ada hubungannya satu sama lain.

2.1.5. Motif Melakukan Penggabungan Usaha