1. Telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham bagi Bank yang berbentuk Perseroan Terbatas atau rapat sejenis bagi Bank yang berbentuk hukum lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7. 2.
Pada saat terjadinya Merger atau Konsolidasi, jumlah aktiva Bank hasil Merger atau Konsolidasi tidak melebihi 20 dua
puluh perseratus dari jumlah aktiva seluruh Bank di Indonesia. 3.
Permodalan Bank hasil Merger atau Konsolidasi harus memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal yang ditetapkan
oleh bank Indonesia. 4.
Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang ditunjuk tidak tercantum dalam daftar orang yang melakukan perbuatan
tercela dibidang perbankan.
2.1.7. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efesien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis
terhadap terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan Sutriayani, 2008 dalam Afriyani, 2012. Informasi kinerja keuangan
perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja
Universitas Sumatera Utara
bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna
dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Kinerja keuangan dapat diukur melalui
analisis rasio keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan Kasmir, 2010:104. Dalam hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Hasil rasio keuangan
ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai
kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai
evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan.
2.1.8. Pengertian dan Jenis-jenis Rasio Bank
Kasmir, 2010 : 216 Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan nonbank sebenarnya relatif tidak jauh berbeda.
Perbedaannya terutama terletak pada jenis rasio yang digunakan untuk menilai suatu rasio yang jumlahnya lebih banyak. Hal ini karena komponen neraca dan
laba rugi yang dimiliki bank berbeda dengan laporan neraca dan laba rugi perusahaan nonbank. Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak
dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari
Universitas Sumatera Utara
masyarakat dalam mengelola dananya. Risiko yang dihadapi bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank.
Jenis-jenis rasio keuangan bank: 1.
Rasio Likuiditas Bank Rasio likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, bank dapat
membayar kembali pencairan dana para deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan.
Rasio Likuiditas Bank yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quick Ratio, Loan to Asset Ratio, dan Loan to Deposit Ratio LDR
2. Rasio Solvabilitas Bank
Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Rasio ini
merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut.
Rasio Solvabilitas Bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR
3. Rasio Rentabilitas Profitabilitas Bank
Rasio rentabilitas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
bank dalam suatu periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Rasio Profitabilitas Bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, Net
Interest Margin, Net Profit Margin
2.2 Penelitian Terdahulu