33
3.2.2.4 Amanat atau Tujuan Intention
Sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair itu menciptakan puisi maupun
dapat ditemui dalam puisinya. Dorongan tersebut dapat berupa : a.
Dorongan ekonomi b.
Dorongan keamanan diri c.
Dorongan berkomunikasi d.
Dorongan untuk mengaktualisasikan diri e.
Dorongan untuk berbakti kepada Tuhan maupun kepada manusia Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang dapat ditangkap
pembaca setelah membaca puisi. Amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca. Amanat tidak terlepas dari tema dan isi puisi yang
dikemukakan oleh penyair Waluyo, 2005: 40, dalam Tari, 2011. Adapun tujuan yang tergambar dalam lirik lagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu adalah adanya dorongan penyair untuk berkomunikasi dan menyerukan kepada
pembaca atau pendengar untuk beriman, berbakti dan mendekatkan diri hanya kepada Allah.
Sedangkan amanat atau pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca atau pendengar adalah keyakinan dan kepasrahan diri kepada Allah agar
manusia jangan pernah berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah juga jangan ragu akan pengampunan Allah.
3.3 Analisis Semiotik Lirik Lagu
ﷲءﺎﺸﻧﺇ
`in syā`a `allāhu
Dalam lapangan kritik sastra, penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebagai sebuah penggunaan bahasa yang bergantung pada ditentukan konvensi-
konvensi tambahan dan meneliti ciri-ciri sifat-sifat yang menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
34 bermacam-macam cara modus wacana mempunyai makna Preminger dkk,
1974: 980, dalam Pradopo, 2003: 119. Sistem kerja penelitian semiotik dapat menggunakan dua model
pembacaan, yaitu heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah telaah dari kata-kata, bait-bait line dan term-term karya sastra, antara lain dengan
menerjemahkanatau memperjelas arti kata-kata dan sinonim-sinonim. Pembacaan hermeneutik merupakan penafsiran atas totalitas karya sastra Endaswara, 2008:
66.
3.3.1 Pembacaan Heuristik
Pembacaan heuristik adalah bahwa setiap lirik dibaca berdasarkan struktur kebahasaannya. Struktur kebahasaan adalah rangkaian unsur kata-kata yang
disusun secara terpadu Zaidan, 2007: 193. Maka, untuk memperjelas arti, bila perlu diberi tambahan kata sambung dan sisipan kata atau sinonim kata-katanya
ditaruhkan dalam tanda kurung. Begitu juga struktur kalimatnya disesuaikan dengan kalimat baku berdasarkan tata bahasa normatif, bila perlu susunannya
dapat dibalik untuk memperjelas arti Pradopo, 2003: 136. Setelah peneliti membaca lirik lagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu, maka pembacaan heuristik lirik lagu tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Bait ke-1
ﻝﻳﻘﺗﻛﻳﻠﻌﻠﻣﺣﻟﺎﻧﺎﻛﻣﻭﻳﻳﻓﻭﻟ
law f ī yawmin kāna al-
ḥ
imlu alayka taq īlun
Jika suatu hari ada beban yang bersemayam padamu
ﻝﻳﻟﺩﻳﻗﻼﺷﻣﻛﺩﺣﻭﻠﻬﻳﺎﺗﻭ
wa t āyahu liwa
ḥ
daka misy l āqī dalīlun
Dan membingungkan dirimu sendiri yang merasuk untuk menemukan petunjuk
ﻝﻳﻭﻁﻠﻳﻠﻟﺍ ﻲﻠﺧﺗﻣﻭﻣﻬﻟﺍﻭ
wa al-hum ūmu tukhallī al-layli tawīlun
Dan kecemasan melingkupi pada malam yang panjang
ﻝﻳﻭﻭﺓﺭﺍﺭﻣﻭﺔﺑﺭﻐﻳﻔﻛﻳﻣﺭﺗﻭ
Universitas Sumatera Utara
35 wa tarm
īka fī gharbatin wa murāratin wa waylin Dan melemparkanmu dalam keterasingan, kepahitan dan kebinasaan
ﻙﻳﻟﻭﺣﺎﻣﻳﺍﺩﻫﺎﻘﻠﺗ،ﻙﻳﺩﻳﺍﺩﻣ
mid ayd īka talqāhu dāiman
ḥ
awlayka Ulurkan tanganmu, kau akan menemukan-Nya selalu disekitarmu
ﻙﻳﺑﺳﺳﺎﺣﻛﻠﺑﻗ،ﷲﻭﻫ
huwa all āhu qabalaka
ḥ
āsisun bīka Dia lah Allah, menerimamu yang menaruh kasih padamu
Jika pada suatu hari ada beban masalah yang bersemayam sedang terjadi pada diri mu.
Dan membingungkan dirimu sendiri yang kebingungan itu merasuk masuk dalam hati untuk menemukan petunjuk solusi.
Dan kecemasan melingkupi selalu hadir pada malam yang panjang ketika tidur.
Dan melemparkan membuat mu berada dalam keterasingan kesendirian, kepahitan ketidakbahagiaan dan kebinasaan hidup tak berarti.
Ulurkan tanganmu berdoalah, maka kau akan menemukan-Nya Allah selalu di sekitar dekat dengan mu.
Dia lah Allah, menerimamu dalam kondisi apapun yang menaruh kasih Maha Pengasih padamu.
Bait ke-2
ﷲءﺎﺷﻧﺈﻬﻠﻟﺍءﺎﺷﻧﺈﻬﻠﻟﺍءﺎﺷﻧﺇ ...
ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻗﻼﺗﺎﻫ
`in sy āa` `allahu `in syāa` `allahu `in syāa` `allahu ... hatlāqī aṭ-ṭar īqa
Jika Allah mengizinkan Jika Allah mengizinkan Jika Allah mengizinkan... Kau akan menemukan jalan
ﷲءﺎﺷﻧﺈﻬﻠﻟﺍءﺎﺷﻧﺈﻬﻠﻟﺍءﺎﺷﻧﺇ ...
ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻗﻼﺗﺎﻫ
in sy āa` `allahu `in syāa` `allahu `in syāa` `allahu ... hatlāqī aṭ-ṭar īqa
Universitas Sumatera Utara
36 Jika Allah mengizinkan Jika Allah mengizinkan Jika Allah mengizinkan...
Kau akan menemukan jalan Jika Allah mengizinkan, maka kau akan menemukan jalan solusi atau
petunjuk.
Bait ke-3
ﺏﻭﻧﺫﻭﺄﻳﺻﺎﻌﻣﺎﻧﺗﺩﺧﻣﻭﻳﻳﻓﻭﻟ
law fī yawmin khaditnā ma’āșiyyin aw Żunūbun Jika pada suatu hari kita melakukan kedurhakaan atau dosa
ﺏﻭﺗﺗﺭﺩﻘﺗﺎﻣﺎﻧﺑﻭﻠﻘﺗﻓﺎﺧﻭ
wa khāfat qulūbunā mā taqdiru tatūbu Hati kita takut kau tidak dapat bertaubat
؟ﺡﻭﺑﻧﻬﻳﻟﺭﺳﻟﺎﺑﻧﻳﻣﻭ،ﺡﻭﺭﻟﺎﻳﻛﺷﺗﻭ
wa tasykī ar-rūḥu wa maynun bissirri līhi nubūḥin
Jiwamu mengadu, kebohongan yang tersembunyi lalu terungkap
؟ﺡﻭﺭﺟﻟﺎﻳﻭﺍﺩﻳﺭﺩﻘﻳﻳﻟﺎﻧﻳﻣﻭ
wa m aynun ilayya yaqdiru yudāwī al-jurūhi
Kebohongan yang ada padamu dapat menyebabkan luka
ﻙﻳﻟﻭﺣﺎﻣﻳﺍﺩﻫﺎﻘﻠﺗ،ﻙﻳﺩﻳﺍﺩﻣ
mid ayd īka talqāhu dāiman
ḥ
awlayka
Ulurkan tanganmu, kau akan menemukan-Nya selalu disekitarmu
ﻙﻳﺑﺳﺳﺎﺣﻛﻠﺑﻗ،ﷲﻭﻫ
huwa all āhu qabalaka
ḥ
āsisun bīka
Dia lah Allah, menerimamu menaruh kasih padamu
Jika pada suatu hari kita telah melakukan kedurhakaan atau perbuatan dosa. Hati kita merasa takut cemas kau tidak dapat bertaubat.
Jiwamu mengadu tidak tenang, kebohongan perbuatan dosa yang tersembunyi lalu kemudian terungkap.
Universitas Sumatera Utara
37 Kebohongan perbuatan dosa yang ada padamu dalam hatimu dapat
menyebabkan luka penyesalan di hati. Ulurkan tanganmu berdoalah, maka kau akan menemukan-Nya Allah selalu
di sekitar dekat dengan mu. Dia lah Allah, menerimamu dalam kondisi apapun yang menaruh kasih Maha
Pengasih padamu.
Bait ke-4
Sama dengan bait ke-2
Bait ke-5
ﷲﺎﻳﻟﻭﻗ
qawlun y ā allaha
Katakanlah , ya Allah
ﺩﻳﻌﺑﺷﻣﻛﻧﻌﻫﺩ
dahun ‘anka misy ba’īdun Biarkan dia pergi jauh
ﻕﻳﺿﺑﺭﻌﺷﺗﻻﻭﻣﻬﺷﻠﻳﺷﺗﺎﻣ
matsy īlisy hammun wa lā tasy’uru biḍīqin
Jangan kau menjadi cemas dan jangan kau merasakan keraguan
ﷲﺎﻳﻟﻭﻗ
qawlun y ā allaha
Katakanlah , ya Allah
ﺏﻭﺗﺄﻧﺎﺷﻌﻳﺑﻠﻗﺎﻳﯩﻧﻳﺩﻫﺍ
ihdīnī yā qalbī ‘asyānun `atūbu Tunjukilah wahai hatiku untuk bertaubat
ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻧﻳﺩﻫﺍﻭﻳﺑﻭﻧﺫﻳﻠﻳﺣﻣﺍ
`im ḥīlī Żunūbī wa ihdīnī aṭ-ṭarīqa
Hapuskanlah dosaku dan tunjukilah aku jalan
ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻟﺭﻭﻧ،ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻟﺭﻭﻧ،ﻕﻳﺭﻁﻟﺎﻳﻟﺭﻭﻧ
nawwirlī aṭ-ṭariqa nawwirlī aṭ-ṭariqa nawwirlī aṭ-ṭariqa
Universitas Sumatera Utara
38 Terangilah jalanku, terangilah jalanku, terangilah jalanku
Katakanlah ucapkanlah dalam doa, ya Allah. Biarkan dia masalah dan perbuatan dosa pergi jauh terlupa.
Jangan kau merasa cemas dan jangan kau merasakan keraguan. Tunjukilah wahai hatiku ini untuk bertaubat.
Hapuskan ampuni lah segala dosaku dan tunjukilah aku jalan yang lurus. Terangilah jalan lurus ku.
Bait ke-6
Sama dengan bait ke-2. Pembacaan heuristik lirik lagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu ini belum memberikan makna lirik lagu yang sebenarnya. Pembacaan ini hanya sebatas
pemahaman terhadap arti bahasa sebagai sistem semiotik tingkat pertama, yaitu berdasarkan konvensi bahasanya. Pembacaan heuristik harus diulang kembali
dengan pembacaan hermeneutik atau retroaktif berdasarkan konvensi sastra yaitu sistem semiotik tingkat kedua.
3.3.2 Pembacaan Hermeneutik Retroaktif
Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan puisi berdasarkan konvensi- konvensi sastra atau berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua. Pembacaan
hermeneutik adalah pembacaan ulang retroaktif sesudah pembacaan heuristik dengan memberi konvensi sastranya Pradopo, 2003: 135. Konvensi sastra adalah
kelaziman dalam penyajian karya sastra yang sudah menjadi sarana, dasar, prosedur dan bentuk pengungkapan yang disepakati bersama oleh penulis dan
pembaca Zaidan, 2007: 108. Konvensi sastra ini memberikan arti tambahan yang lebih luas dari arti bahasa suatu karya sastra khususnya puisi Pradopo,
2003: 121. Pada tahap pembacaan hermenutik ini, penafsiran atas totalitas dan kebulatan makna karya sastra telah digambarkan.
Universitas Sumatera Utara
39 Pembacaan hermeneutik tehadap lirik lagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu, adalah sebagai berikut.
Kalimat judul lagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu berarti ‘jika Allah mengizinkan’. Kalimat ini menunjukkan bahwa manusia tidak tahu apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, kalimat tersebut juga menunjukkan bahwa manusia punya rencana, harapan, keinginan, usaha atau janji yang ingin
diwujudkan, namun Allah jua yang mempunyai kuasa atas segalanya. Kalimat
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu mengandung makna kerendahan hati dan kepasrahan diri seorang hamba sekaligus kesadaran akan ketentuan dan kekuasaan
Allah. Setidaknya di dalamnya terkandung beberapa makna antara lain : a.
Manusia memiliki ketergantungan yang tinggi atas rencana dan ketentuan Allah tauhid
b. Menghindari kesombongan
c. Menunjukkan keterbatasan diri untuk melakukan sesuatu di hadapan
manusia dan Allah d.
Optimisme akan hari esok yang lebih baik. Setelah memahami makna judul
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu, maka berikut akan diuraikan pembacaan hermeneutik liriklagu
ﷲءﺎﺷﻧﺇ
`in syā`a `allāhu.
Bait ke-1 sampai bait ke-2
Pada dasarnya manusia hidup di dunia pasti akan mengalami permasalahan hidup yang beragam. Namun manusia tidak pernah mengetahui
kapan dan dimana masalah tersebut akan dialaminya. Masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya pun beragam. Ada yang mengalami masalah
ekonomi, masalah dalam keluarga, masalah dalam pekerjaan, masalah dalam masyarakat, masalah dalam pendidikan dan lain sebagainya. Tingkatan masalah
ini pun ada yang ringan atau rumit dan pelik. Masalah yang sedang dihadapi pun tak selamanya dapat segera diselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
40 Masalah yang sedang dihadapi manusia ini terkadang bisa membuat
bingung karena tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Jika sudah dalam situasi seperti ini akan sulit bagi manusia untuk menemukan solusi atau jalan
keluar atas masalah yang sedang dihadapi. Bila solusi atau jalan keluar ini pun tak kunjung diketahui, rasa cemas pun
cenderung akan menghampiri, meskipun ketika manusia berada dalam waktu tidurnya.
Dalam kondisi tersebut, manusia pasti akan diliputi rasa dimana tidak adanya lagi kedamaian, ketenangan dan ketentraman dalam dirinya. Hingga jika
pikiran dan perasaan sampai pada titik jenuh, manusia cenderung akan merasa dalam situasi yang sunyi, merasa hidupnya tak bahagia dan bahkan mungkin
barpikir bahwa hidupnya tak berarti lagi. Disaat manusia berada dalam kesulitan dan kebuntuan akan masalah yang
sedang dihadapinya, maka saatnyalah manusia untuk senantiasa memohon pertolongan dengan berdoa kepada Allah serta mendekatkan diri hanya kepada-
Nya. Allah akan selalu ada dimanapun dan kapanpun. Hanya Allah yang senantiasa menerima manusia dalam kondisi dan situasi apapun, sekalipun
manusia kerap melupakan keberadaan dan kekuasaan Allah. Dan Allah pula lah yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada semua manusia dan semua
makhluk-Nya.
Bait ke-2
Dari semua permasalahan yang dihadapi manusia, terkadang tak semua bisa diselesaikan walaupun manusia sudah mendekatkan dan menyerahkan diri
serta memohon pertolongan kepada Allah. Hanya atas izin, kehendak dan kuasa Allah sajalah semua permasalahan itu akan ditemukan solusi atau jalan keluarnya
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kendati demikian, manusia harus tetap memasrahkan dirinya kepada Allah semata.
Bait ke-3
Universitas Sumatera Utara
41 Secara fitrah, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Manusia biasanya
sulit untuk menghindari kekhilafan dan perbuatan-perbuatan yang salah, baik kesalahan tersebut hanya sekedar perbuatan yang tidak bermanfaat atau kesalahan
yang berat sekalipun. Manusia dalam melakukan perbuatan yang dilarang atau perbuatan dosa tersebut ada yang dalam kondisi sadar dan disengaja maupun tidak
disengaja atau tahu dan tidak tahu. Jika perbuatan dosa tersebut sudah acapkali dilakukan dan merupakan dosa besar, maka ketika manusia menyadari
perbuatannya kadang muncul rasa takut bahwa jika ia ingin bertaubat, taubatnya itu tak akan diterima dan dosanya tak bisa diampuni. Hal itu dirasa wajar karena
manusia tersebut merasa ragu apakah perbuatan dosa yang telah dilakukan akan diampuni dan taubatnya akan diterima Allah.
Seiring kerisauan yang dirasakan manusia karena takut taubatnya tidak diterima, hati manusia semakin merasakan kegaduhan karena perbuatan dosa yang
disembunyikannya dari manusia lain, semakin lama akan terungkap jua. Perbuatan dosa yang tersembunyi ini akan menyebabkan penyesalan bagi manusia
itu sendiri.
Bait ke-5
Jika manusia mengalami masalah hidup yang cukup pelik namun tak kunjung terselesaikan atau telah melakukan perbuatan dosa namun takut
taubatnya tak diterima, maka saatnya manusia harus lebih mendekatkan dan memasrahkan dirinya kepada Allah serta memohon pertolongan dan
pengampunan dari-Nya. Ucapkanlah nama Allah setiap saat. Lupakan semua masalah dan perbuatan dosa sejenak dan biarkan berlalu. Jangan pernah merasa
cemas dan ragu dalam mendapatkan pertolongan dan pengampunan dari Allah. Manusia sepatutnya memohon agar dibukakan hati dan pikirannya untuk
memperoleh petunjuk dan jalan untuk bertaubat, diampuni segala dosa, ditunjukkan jalan keluar yang terbaik atas segala permasalahan dan keraguan serta
memohon agar selalu ditunjukkan ke jalan yang lurus dan diridhoi-Nya.
3.4 Analisis Nilai Religius Lirik Lagu