55
Gambar 4.6 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 3,5 kg
Gambar 4.7 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 4,5 kg   Dari grafik terlihat biodiesel 20  memiliki Air Fuel Ratio terendah dan
solar memiliki Air Fuel Ratio tertinggi.
4.4.4 Efisiensi Volumentris
Efisiensi  volumentris  didefinisikan  sebagai  volum  aliran  udara  yang memasuki  sistem  isap  dibagi  dengan  laju  aliran  yang  digunakan  oleh  piston.
Dengan  memasukkan  harga  tekanan  dan  temperature  udara  yaitu  sebesar
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1800 2000
2200 2400
2600 2800
A FR
Putaran rpm
AFR pada pembebanan 3,5 kg
SOLAR
B 5 B 10
B 15 B 20
10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
1800 2000
2200 2400
2600 2800
A FR
Putaran rpm
AFR pada pembebanan 4,5 kg
SOLAR B 5
B 10 B 15
B 20
Universitas Sumatera Utara
56
100 kPa dan suhu 27
o
C, maka dihitung nilai massa jenis udara dengan persamaan 2.12.
m
a
̇ 
dimana: m
a
̇  = laju aliran udara kgjam ρa  = kerapatan udara kgm
3
Vs = volume langkah torak m
3
= 0.00023 berdasarkan spesifikasi mesin Dengan  diperolehnya  massa  jenis  udara,  maka  dapat  dihitung  besarnya
efisiensi  volumetrik  untuk  masing-masing  pengujian  dengan  variasi  persentase biodiesel, putaran mesin dan beban.
Diasumsikan  udara  sebagai  gas  ideal  sehingga  massa  jenis  udara  dapat diperoleh dengan persamaaan berikut:
ρ
a
=
Pa Ta
Dimana: R = Konstanta gas untuk udara = 287 Jkg K
Dengan  memasukkan  harga  tekanan  dan  temperature  udara  yaitu  sebesar 100 kPa dan suhu 27
o
C, maka diperoleh massa jenis udara sebesar: ρ
a
=
100000 28   2  2 3
= 1.18 kgm
3
Dengan  diperolehnya  massa  jenis  udara,  maka  dapat  dihitung  besarnya efisiensi volumetris untuk masing-masing pengujian dengan  variasi bahan bakar,
putaran mesin, dan beban. Untuk pengujian menggunakan solar beban 3.5 kg pada putaran mesin 1800
rpm maka didapatkan nilai efisiensi volumetrik:
Universitas Sumatera Utara
57
 1 18
x 100 η
v
= 122,61
Harga  effisiensi  volumetrik  untuk  masing-masing  pengujian  dapat  dihitung dengan  melakukan  perhitungan  yang  sama  dengan  perhitungan  di  atas  dengan
variasi  beban,  putaran  mesin,  dan  bahan  bakar  dengan  beberapa  variasi  seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4.11 Efisiensi Volumentris
Beban kg
Putaran rpm
EFISIENSI VOLUMENTRIS
Solar Solar
+M.Canola 5
Solar +M.Canola
10 Solar
+M.Canola 15
Solar +M.Canola
20
3.5
1800 122.61
119.00 122.61
107.34 96.98
2000 119.84
116.84 116.31
101.83 91.22
2200 119.84
114.12 114.12
99.95 90.94
2400 128.59
108.18 108.23
95.47 89.98
2600 125.85
109.85 108.32
98.60 88.53
2800 123.27
115.27 106.55
102.28 90.38
4.5
1800 126.61
120.40 116.61
112.34 100.98
2000 123.84
118.84 111.33
111.47 100.50
2200 125.02
122.12 121.92
110.89 106.89
2400 121.59
120.89 119.00
112.34 105.58
2600 120.34
118.35 118.83
111.74 107.36
2800 123.87
117.32 118.91
110.48 109.58
Universitas Sumatera Utara
58
  Pada  pembebanan  3,5  kg  efisiensi  volumetris  terendah  terjadi  pada penggunaan Solar + M.Canola 20  dengan putaran mesin 2600 rpm yaitu
sebesar  88.53  sedangkan  efisiensi  volumetris  tertinggi  terjadi  pada penggunaaan solar pada putaran mesin 2400 rpm yaitu sebesar 128.59
  Pada  pembebanan  4,5  kg  efisiensi  volumetris  terendah  terjadi  pada penggunaan Solar + M.Canola 20  dengan putaran mesin 2000 rpm yaitu
sebesar  100.50  sedangkan  efisiensi  volumetris  tertinggi  terjadi  pada penggunaaan solar pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 126.61
Perbandingan efisiensi volumetrik dari masing-masing pengujian pada tiap variasi putaran dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan 4.9 berikut:
Gambar 4.8 Grafik efisiensi volumentrik vs putaran mesin pada beban 3,5 kg
20 40
60 80
100 120
140
1800 2000
2200 2400
2600 2800
E f.
V ol
u m
e n
tr is
Putaran rpm
Ef.Volumentris pada pembebanan 3,5 kg
SOLAR B 5
B 10 B 15
B 20
Universitas Sumatera Utara
59
Gambar 4.9 Grafik efisiensi volumentrik vs putaran mesin pada beban 4,5 kg   Efisiensi  volumetris  dipengaruhi  oleh  laju  aliran  udara,  besar  putaran
mesin  dan  kalor  bahan  bakar,  semakin  tinggi  kandungan  biodiesel semakin rendah pula efisiensi volumetrisnya. Hal ini dikarenakan waktu
pembakaran yang semakin singkat.
4.4.5 Daya Aktual