Laju Aliran Bahan Bakar ̇

49

4.4.2. Laju Aliran Bahan Bakar ̇

Laju aliran bahan bakar didapat adalah banyaknya bahan bakar yang habis terpakai selama periode pemakaian ̇ dimana: sgf = spesifik gravitasi solar 0.842 Vf = volume bahan bakar yang diuji 8 ml t f = waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan bahan bakar detik Dengan menggunakan harga sgf, dan t f yang didapat dari percobaan, maka didapatlah laju aliran bahan bakar teoritis menggunakan bahan bakar Solar pada kondisi: Beban : 3.5 kg Putaran mesin : 1800 rpm Waktu : 115 detik ̇ ̇ = 0,22 kgjam Dengan cara yang sama untuk setiap pengujian pada putaran mesin, variasi beban dan variasi persentase bahan bakar maka hasil perhitungan mf untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.9 Data Perhitungan Untuk Laju Aliran Bahan Bakar Beban kg Putaran rpm mƒ kgjam Solar Solar +M.Canola 5 Solar +M.Canola 10 Solar +M.Canola 15 Solar +M.Canola 20 3.5 1800 0.22 0.21 0.20 0.21 0.21 Universitas Sumatera Utara 50 2000 0.23 0.24 0.23 0.23 0.24 2200 0.25 0.26 0.24 0.26 0.24 2400 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 2600 0.31 0.32 0.32 0.31 0.33 2800 0.34 0.36 0.36 0.35 0.37 4.5 1800 0.20 0.21 0.22 0.21 0.21 2000 0.22 0.24 0.23 0.25 0.25 2200 0.25 0.26 0.26 0.27 0.28 2400 0.28 0.30 0.30 0.32 0.32 2600 0.30 0.33 0.32 0.34 0.35 2800 0.33 0.36 0.37 0.38 0.40  Pada pembebanan 3,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan Solar + M.Canola 10 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0.20 kgjam sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan Solar + M.Canola 20 pada putaran mesin 2800 yaitu sebesar 0.37 kgjam.  Pada pembebanan 4,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan solar pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0.20 kg jam, sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan Solar + M.Canola 20 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 0.40 kgjam Perbandingan masing-masing nilai mf pada setiap pembebanan dengan variasi bahan bakar dan variasi putaran mesin dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan 4.4 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.3 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 3,5 kg Gambar 4.4 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 4,5 kg

4.4.3 Rasio udara bahan bakar AFR

Dokumen yang terkait

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar Dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 12

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar Dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 2

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar Dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 4

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar Dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 1 24

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 12

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 2

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 4

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 24

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 2

Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Supercarjer Berbahan Bakar Solar dan Campuran Solar Biodiesel Biji Canola

0 0 5