32
3.3.4 Pengujian Karakteristik Biodiesel
Pengujian karakteristik biodiesel dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS dan Laboratorium Proses Industri Kimia Universitas
Sumatera Utara dimana parameter yang diteliti antara lain: - Angka Asam
- Titik Kabut Cloud Point - Titik Nyala Flash Point
- Kadar Ester - Densitas
- Kandungan Belerang - Viskositas
- Gliserol Bebas - Gliserol Total
3.3.5 Bahan Baku
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah: 1.
Solar 100 2.
Solar + Biodiesel canola 5 atau B5 3.
Solar + Biodiesel canola 10 atau B10 4.
Solar + Biodiesel canola 15 atau B15 5.
Solar + Biodiesel canola 20 atau B20
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1.
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing
– masing pengujian.
Universitas Sumatera Utara
33
2. Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang
digunakan dalam pengujian.
3.5 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan
grafik.
3.6 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang ditinjau dalam pengujian ini adalah: 1.
Torsi motor T 2.
Daya motor N 3.
Konsumsi bahan bakar spesifik SFC 4.
Efisiensi thermal brake aktual 5.
Efisiensi volumetris 6.
Heat loss 7.
Persentase heat loss Prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar
2. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar + biodiesel biji
bunga canola 5 3.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar + biodiesel biji bunga canola 10
4. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar + biodiesel biji
bunga canola 15
Universitas Sumatera Utara
34
5. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar + biodiesel biji
bunga canola 20
3.7 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji Bom Kalorimeter. Peralatan yang digunakan meliputi:
1. Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom.
2. Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji.
3. Tabung gas oksigen.
4. Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang
dimasukkan ke dalam tabung bom. 5.
Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01 C.
6. Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin.
7. Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar.
8. Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai
penyala pada tabung bom. 9.
Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom. 10.
Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada dudukannya.
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Diisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2.
Digulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom.
Universitas Sumatera Utara
35
3. Ditempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala,
serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset.
4. Diletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan
berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai rapat.
5. Diisi bom dengan oksigen 30 bar.
6. Diisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml.
7. Ditempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter.
8. Dihubungkan tangkai penyala penutup bom dengan kabel sumber arus
listrik. 9.
Ditutup kalorimeter dengan penutup yang telah dilengkapi dengan pengaduk.
10. Dihubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada elektromotor.
11. Ditempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter.
12. Dihidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan
mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13.
Dinyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14.
Dipastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja.
15. Dibaca dan dicatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima
menit dari penyalaan berlangsung. 16.
Dimatikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
36
17. Diulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut.
3.8 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel