92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi hygiene sanitasi dan perilaku penjamah pada produsen minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh Tahun 2016 maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan penjamah minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh tentang hygiene sanitasi makanan yang termasuk ke dalam
kategori baik hanya 1 produsen 16,7 yaitu Produsen 1, sementara yang lainnya memiliki pengetahuan yang baik, namun tindakannya termasuk
kategori sedang bahkan ada yang kurang. 2.
Pada peinsip pemilihan bahan baku minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh pada umumnya 83,3 telah memenuhi syarat kesehatan sesuai
dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. 3.
Pada prinsip penyimpanan bahan baku minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh sebagian besar 70 telah memenuhi syarat kesehatan sesuai
dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. 4.
Pada prinsip pengolahan minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh hanya sebagian 53,7 yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes
RI No. 942MenkesSKVII2003. 5.
Pada prinsip penyimpanan minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh pada umumnya 83,3 telah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan
Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
Universitas Sumatera Utara
6. Pada prinsip pengangkutan minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh
semua produsen 100 telah memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
7. Pada prinsip penyajian minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh sebagian
besar produsen 70,8 telah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
8. Pada minuman cincau hijau asam yang dijual di Kota Payakumbuh hanya
sampel 1A yang negatif mengandung bakteri Escherichia coli dan memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010,
yaitu 0 dalam 100 ml sampel. 9.
Minuman cincau hijau santan yang dijual di Kota Payakumbuh, seluruh sampel yaitu sebanyak 6 sampel positif mengandung bakteri Escherichia coli
dan tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010, yaitu 0 dalam 100 ml sampel.
6.2 Saran