Hasil Penelitian Perilaku Penjamah Terhadap Hygiene Sanitasi

syarat kesehatan. Pada prinsip IV yaitu penyimpanan makanan atau minuman jadi hanya 33,3 produsen yang telah memenuhi syarat kesehatan. Dan pada prinsip V yaitu pengangkutan makanan atau minuman oleh semua produsen 100 telah memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari 6 prinsip hygiene sanitasi makanan, hanya 1 prinsip yang telah memenuhi syarat kesehatan yaitu pada prinsip pengangkutan makanan atau minuman, di mana semua 100 produsen telah melakukan tindakan yang benar sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003. Jadi, berdasarkan penilaian hygiene sanitasi pada pengelolaan minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh, maka diperoleh bahwa sebagian besar 76,8 prinsip – prinsip hygiene sanitasi makanan oleh produsen minuman cincau hijau telah memenuhi syarat kesehatan.

4.4 Hasil Penelitian Perilaku Penjamah Terhadap Hygiene Sanitasi

Pengelolaan Makanan atau Minuman 4.4.1 Pengetahuan Penjamah Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap 6 produsen minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh dapat diketahui sejauh mana tingkat pengetahuan penjamah terhadap hygiene sanitasi pengeolaan makanan yang disajikan dalam tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Distribusi Produsen Minuman Cincau Hijau Berdasarkan Pengetahuan Penjamah Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Pengetahuan Penjamah Jumlah orang Persentase 1. Mengetahui cara mengolah makanan yang baik: a. Ya 6 100 Jumlah 6 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Lanjutan No. Pengetahuan Penjamah Jumlah orang Persentase 2. Mengetahui penyakit yang dapat disebabkan karena pengolahan makanan yng tidak bersih : a. Ya b. Tidak 5 1 83,3 16,7 Jumlah 6 100 3. Mengetahui bahwa melalui makanan yang tidak bersih dapat menyebabkan gejala penyakit saluran pencernaan : a. Ya 6 100 Jumlah 6 100 4. Tahu bahwa menggunakan sarung tangan, penjepit makanan, sendok, dan garpu dapat mencegah supaya makanan tidak kontak langsung dengan tubuh a. Ya 6 100 Jumlah 6 100 5. Mengetahui bahwa untuk melindungi pencemaran terhadap makanan harus menggunakan sarung tangan, celemek, tutup kepala, dan masker a. Ya b. Tidak 5 1 83,3 16,7 Jumlah 6 100 6. Tahu bahwa penjamah harus dalam keadaan sehat dalam mengolah makanan atau minuman a. Ya b. Tidak 1 5 16,7 83,3 Jumlah 6 100 7. Mengetahui manfaat mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengolah makanan c. Ya 6 100 Jumlah 6 100 8. Manfaat mencuci tangan sebelum mengolah makanan : a. Agar makanan tidak tercemar b. Agar tangan kelihatan bersih 2 4 33,3 66,7 Jumlah 6 100 9. Mengetahui manfaat tempat pengolahan makanan yang terjaga bersih a. Ya b. Tidak 4 2 66,7 33,3 Jumlah 6 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Lanjutan No. Pengetahuan Penjamah Jumlah orang Persentase 10. Manfaat tempat pengolahan makanan yang terjaga bersih a. Dapat mencegah pengotoran pada makanan dan peralatan b. Agar meningkatkan gairah kerja c. Tidak tahu 3 1 2 50 16,7 33,3 Jumlah 6 100 Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa semua responden 100 mengetahui cara mengolah makanan atau minuman yang baik. Sebagian besar 83,3 responden mengetahui tentang penyakit yang dapat disebabkan karena pengolahan makanan yang tidak bersih. Semua responden 100 tahu bahwa makanan yang tidak bersih dapat menyebabkan gejala penyakit saluran pencernaan, tahu bahwa untuk mencegah supaya makanan tidak kontak langsung dengan tubuh dalam pengolahan makanan dapat menggunakan sarung tangan, penjepit makanan, sendok dan garpu. Sebagian besar responden 83,3 mengetahui bahwa untuk melindungi pencemaran terhadap makanan harus menggunakan sarung tangan, celemek, penutup kepala dan masker. Dalam pengolahan makanan atau minuman, penjamah sebaiknya tidak mengolah makanan saat sedang batuk dan pilek, hal tersebut hanya diketahui oleh 16,7 responden. Seluruh responden 100 mengetahui manfaat mencuci tangan sebelum mengolah makanan. Namun hanya 33,3 responden saja yang mampu menyebutkan manfaatnya dengan tepat. Sebagian besar responden 66,7 mengetahui manfaat tempat pengolahan makanan yang terjaga bersih dan hanya sebagian responden 50 yang mampu menyebutkan manfaat tempat pengolahan makanan yang terjaga kebersihannya secara tepat. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar 73,3 responden mengetahui tentang hygiene sanitasi makanan atau minuman. Pengetahuan tersebut dapat dikembangkan atau diterapkan berupa sikap dan tindakan penjamah dalam pengelolaan minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh. Penilaian terhadap tingkatan pengetahuan dilakukan dengan menghitung jumlah total skor jawaban responden. Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap pengetahuan responden tentang pengelolaan makanan maka diketahui kategori pengetahuan responden, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang Hygiene Sanitasi Pengelolaan Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Kategori Pengetahuan Jumlah orang Persentase 1. 2. Baik Sedang 3 3 50 50 Jumlah 6 100 Berdasarkan tabel 4.14 di atas diperoleh hasil bahwa kategori pengetahuan penjamah tentang hygiene sanitasi pengelolaan makanan di Kota Payakumbuh adalah kategori baik dan sedang di mana masing – masing sebanyak 50 responden untuk kategori pengetahuan baik dan 50 untuk kategori pengetahuan sedang.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian penjamah minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh memiliki pengetahuan yang baik dan sedang serta tidak ada yang termasuk dalam kategori pengetahuan kurang. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penjamah. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Sikap Penjamah Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap 6 produsen minuman

cincau hijau di Kota Payakumbuh dapat diketahui bagaimana sikap penjamah terhadap hygiene sanitasi pengelolaan makanan yang disajikan dalam tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Distribusi Produsen Minuman Cincau Hijau Berdasarkan Sikap Penjamah Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Sikap Penjamah Setuju Tidak Setuju Jumlah N N N 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Menjaga kebersihan kuku saat mengolah makanan Tidak menggunakan perhiasaan saat mengolah makanan Tidak mengunyah makanan saat mengolah makanan Tidak merokok selama mengolah makanan Selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan dan kaki saat mengolah makanan Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan Menggunakan alat pelindung diri seperti celemek, sarung tangan plastik, masker, dan penutup kepala saat mengolah makanan Saat mengolah makanan tidak sambil ngobrol Berpakaian rapi dan bersih saat mengolah makanan Mengeringkan peralatan yang telah dicuci menggunakan lap 6 4 2 5 6 6 3 2 6 6 100 66,7 33,3 83,3 100 100 50 33,3 100 100 2 4 1 3 4 33,3 66,7 16,7 50 66,7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan tabel 4.15 di atas diperoleh hasil bahwa semua 100 responden menyatakan setuju terhadap 5 sikap yang berkaitan dengan hygiene sanitasi pengelolaan makanan yaitu kebersihan kuku penjamah saat mengolah makanan, selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan dan kaki Universitas Sumatera Utara saat mengolah makanan, selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan, berpakaian rapi dan bersih saat mengolah makanan, dan mengeringkan peralatan yang telah dicuci dengan menggunakan lap sebelum digunakan. Sebagian besar 66,7 responden menyatakan setuju terhadap penjamah yang tidak menggunakan perhiasan saat mengolah makanan, dan lainnya 33,3 responden yang menyatakan setuju untuk tidak mengunyah makanan saat mengolah makanan. Pada umumnya 83,3 responden menyatakan setuju untuk tidak merokok selama mengolah makanan, dan sebagian 50 responden menyatakan setuju untuk menggunakan alat pelindung diri seperti celemek, sarung tangan plastik, masker dan penutup kepala saat mengolah makanan, serta responden yang menyatakan setuju untuk tidak mengobrol saat mengolah makanan yaitu hanya 33,3 responden. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 76.6 responden menyatakan setuju pada penerapan sikap terhadap hygiene sanitasi makanan. Hal tersebut dapat diterapkan penjamah makanan pada saat mengolah makanan atau minuman agar kualitas makanan atau minuman yang diolah tersebut lebih baik. Penilaian terhadap sikap responden dilakukan dengan menghitung jumlah total skor jawaban responden. Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap sikap responden pada pengelolaan makanan maka diketahui kategori sikap responden, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Hygiene Sanitasi Pengelolaan Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Kategori Sikap Jumlah orang Persentase 1. 2. Baik Sedang 4 2 66,7 33,3 Jumlah 6 100 Berdasarkan tabel 4.16 di atas diperoleh hasil bahwa yang memiliki sikap dengan kategori baik adalah sebagian besar responden dengan persentase 66,7 dan lainnya 33,3 responden yang termasuk dalam kategori sikap sedang. Tidak ada satupun sikap responden yang termasuk ke dalam kategori kurang terhadap hygiene sanitasi pengelolaan makanan. Dari hasil penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa sikap penjamah minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh terhadap higiene sanitasi makanan oleh sebagian besar 66,7 penjamah sudah tergolong baik. Hal ini dapat dikarenakan pengetahuan yang baik juga.

4.4.3 Tindakan Penjamah

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap 6 produsen minuman cincau hijau di Kota Payakumbuh dapat diketahui sejauh mana penerapan tindakan penjamah terhadap hygiene sanitasi pengeolaan makanan yang disajikan dalam tabel 4.17 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Distribusi Produsen Minuman Cincau Hijau Berdasarkan Tindakan Penjamah Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Tindakan Penjamah Jumlah orang Persentase 1. Selalu mencuci tangan sebelum mengolah makanan atau minuman a. Ya b. Kadang-kadang 3 3 50 50 Jumlah 6 100 2. Mencuci bahan makanan atau minuman terlebih dahulu di bawah air mengalir a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 2 2 2 33,3 33,3 33,3 Jumlah 6 100 3. Menggunakan sarung tangan saat mengolah makanan atau minuman b. Kadang-kadang c. Tidak 2 4 33,3 66,7 Jumlah 6 100 4. Peralatan yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu a. Ya 6 100 Jumlah 6 100 5. Selalu menutup wadah tempat menyimpan makanan atau minuman a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 3 3 50 50 Jumlah 6 100 6. Tindakan penjamah jika peralatan makanan atau minuman setelah dicuci a. Dilap dengan serbet b. Dianginkan disusun dirak 5 1 83,3 16,7 Jumlah 6 100 7. Hanya dalam keadaan sehat saja mengolah makanan atau minuman a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 1 2 3 16,7 33,3 50 Jumlah 6 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Lanjutan No. Tindakan Penjamah Jumlah orang Persentase 8. Menggunting kuku dan membersihkannya secara teratur khususnya sebelum mengolah makanan atau minuman b. Kadang-kadang 6 100 Jumlah 6 100 9. Tindakan penjamah apabila bersin atau batuk saat mengolah makanan atau minuman b. Menutup mulut dengan tangan c. Mengalihkan ke arah lain 5 1 83,3 16,7 Jumlah 6 100 10. Alat pengangkut minuman gerobak stelling dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan a. Ya 6 100 Jumlah 6 100 Berdasarkan tabel 4.17 di atas diperoleh hasil bahwa yang mencuci tangan sebelum mengolah minuman mempunyai presentase yang sama yaitu masing – masing 50 responden yang mengatakan selalu dan 50 yang mengatakan kadang - kadang. Responden yang selalu mencuci bahan minuman di bawah air mengalir adalah hanya 33,3. Pada saat mengolah minuman, sebagian kecil 33,3 responden yang kadang-kadang menggunakan sarung tangan dan sebagian besar responden 66,7 tidak menggunakan sarung tangan saat mengolah makanan. Semua responden 100 selalu mencuci peralatan yang akan digunakan namun pada saat peneliti melakukan observasi hanya beberapa yang mencuci peralatan menggunakan sabun. Sebagian responden 50 selalu menutup wadah tempat menyimpan minuman dan sebagian responden 50 juga yang menyatakan kadang-kadang. Pada tabel di atas dijelaskan bahwa pada umumnya Universitas Sumatera Utara 83,3 responden mengatakan mengeringkan peralatan yang telah dicuci dengan cara disusun di rak sampai kering, dan paling sedikit 16,7 responden yang mengatakan dengan cara dilap menggunakan serbet. Jumlah responden yang mengolah makanan hanya dalam keadaan sehat saja paling sedikit yaitu 16,7 responden. Pada saat mengolah minuman, semua responden 100 tidak membersihkan kukunya terlebih dahulu dengan alasan sering lupa. Pada wawancara yang peneliti lakukan, pada umumnya 83,3 responden menutup mulutnya dengan tangan apabila bersin atau batuk dan paling sedikit 16,7 orang yang mengalihkan ke arah yang lain apabila batuk atau bersin. Dalam hal pengangkutan minuman, diperoleh hasil bahwa semua responden 100 selalu membersihkan gerobak untuk membawa minuman ke tempat penjualan sebelum digunakan. Hal tersebut merupakan tindakan yang baik dalam menjaga hygiene sanitasi makanan atau minuman. Penilaian terhadap tindakan responden dilakukan dengan menghitung jumlah total skor jawaban responden. Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap tindakan responden pada pengelolaan minuman maka diketahui kategori tindakan responden, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan Penjamah Terhadap Hygiene Sanitasi Pengelolaan Makanan di Kota Payakumbuh Tahun 2016 No. Kategori Tindakan Jumlah orang Persentase 1. 2. 3. Baik Sedang Kurang 1 3 2 16,7 50 33,3 Jumlah 6 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa tindakan penjamah terhadap hygiene sanitasi makanan atau minuman yang terbanyak yaitu 50 responden yang termasuk kategori tindakan sedang dan untuk kategori tindakan yang baik hanya 16,7 responden. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kepedulian penjamah terhadap kualitas makanan atau minuman yang diolah sehingga dapat menyebabkan makanan tidak hygine atau tidak layak dikonsumsi.

4.5 Hasil Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia colipada

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 16

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 2

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 6

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 36

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 52

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 3

Hygiene Sanitasi Pengelolaan Dan Perilaku Penjamah Serta Analisa Bakteri Escherichia Coli Pada Produsen Minuman Cincau Hijau Di Kota Payakumbuh Tahun 2016

0 0 20