KERJASAMA DAN TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN PENGIRIMAN

59

BAB IV KERJASAMA DAN TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN PENGIRIMAN

BARANG DENGAN AIRLINE TERHADAP PEMILIK BARANG AKIBAT KELALAIAN YANG MENYEBABKAN RUSAK ATAU HILANGNYA BARANG PENGIRIMAN Kurang lebih dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, industri logistik mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sebagai dampak dari meningkatnya konsumsi domestik. Menurut lembaga riset Frost Sullivan, konsumsi domestik telah mendorong pertumbuhan di Indonesia, mewakili 50 dari Produk Dometik Bruto PDB negara. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi dan penggunaan internet, industri e-commerce melesat naik dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor logistik. Dengan demikian, sektor logistik akan tetap memainkan peranan yang cukup vital dalam keberlangsungan usaha di Indonesia serta sangat potensial untuk dikembangkan. Sebagai salah satu pemain utama dalam industri logistik serta sejalan dengan visinya untuk menjadi perusahaan rantai pasok terdepan, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNEsenantiasa berkomitmen untuk turut berperan aktif mendukung kemajuan perekonomian nasional dengan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan setia JNE. JNE berdiri pada tahun 1990, merupakan perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah PESONA, jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uangmoney remittance. Di akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri terpisah dari unit kurir ekspres. Di tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup Universitas Sumatera Utara pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. Di tahun 2014, mempersiapkan JNE E-Commerce, dan optimalisasi Mobile Applications, membangun 250 kantor operasional dan jaringan outlet menjadi 5000 outlet di seluruh Indonesia dan menghadapi persiapan daya saing Asia Free Trade Area tahun 2015. 83 D. Kerjasama Antara PT. JNE Sebagai Perusahaan Pengiriman Barang dengan Garuda Indonesia Airline Sebagai Pengangkut Dalam Hal Kelalaian Yang Menyebabkan Rusak Atau Hilangnya Barang JNE dalam melakukan kegiatan usaha pengriman dan pendisbutrian barang telah bekerjasama dengang perusahaan lainnya untuk membantu kinerja perusahaan. Kerjasama perusahaan yang juga bergerak dibidang pengangkutan juga menjadi sarana untuk mempercepat proses pengiriman barang dari satu tempat ketempat lainnya. Salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan JNE adalah maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang bergerak dalam pengangkutan udara di Indonesia. Kerjasama yang dibangun antara JNE dengan Garuda Indonesia merupakan kerjasama angkutan, dimana JNE melakukan pengangkutan melalui darat dan Garuda Indonesia melalui udara. Kerjasama yang dijalin JNE ini bertujuan untuk memudahkan JNE untuk mengirimkan dari satu pulau ke pulau yang lain. JNE sebagai perusahaan pengiriman barang tentunya mengadakan kerjasama dengan perusahaan penerbangan yang dalam hal ini adalah Garuda Indonesia Airline, perihal kerjasama tersebut tentunya telah terdapat aturan-aturan yang telah disepakati oleh PT. JNE dengan Garuda Indonesia Airline, yang salah 83 http:www.jne.co.idnews-detail.php diakses pada hari Kamis, 25022016. Universitas Sumatera Utara satunya yaitu mengenai tanggung jawab apabila terjadinya kelalaian yang menyebabkan rusak atau hilangnya barang dalam proses pengiriman barang tersebut A.1. Kejasama JNE dengan Garuda Indonesia . JNE sebagai perusahaan ekspedisi diberikan kuasa untuk mengirimkan barang konsumennya ketempat yang dituju. Dalam mengirimkan barang tersebut JNE bebas menggunakan angkutan untuk sampai ketempat yang dituju. Salah satunya ialah angkutan udara dimana disini juga bebas menggunakan perusahaanairlineyang tepat untuk membawa barang tersebut samapai ketempat tujuan. Salah satu perusahaan airline yang digunakan JNE adalah Garuda Indonesia. Hasil wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku bagian legal staff di JNE pada tanggal 03 Febuari 2016 bahwa JNE membuat kontrak pengangkutan dengan Garuda Indonesia dalam mengirimkan barangkargo melalui udara. Pada dasarnmya kontrak ini mengikat JNE sebagai pihak pengirim dan penerima untuk tetap melakukan pengangkutan dengan menggunakan jasa Garuda Indonesia sebagai pengangkut. Perjanjian ini pada dasarnya memuat tentang tanggung jawab pihak pengirim serta pengangkut, dan pada perjanjian ini memberikan jaminan prioritas kepada JNE. 84 84 Wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku legal staff di JNE cabang Medan dilakukan pada tanggal 03 Febuari 2016. Jaminan disini diberikan agar barang yang JNE kirimkan dapat dikirimkan dengan cepat ketempat tujuan. Tetapi dalam pelaksanaannya sering kali mengalami keterlambatan dan juga hilangnya barang diakibatkan Universitas Sumatera Utara menumpuknya barang yang akan dikirim menggunakan jasa Garuda Indonesia, dimana tidak hanya JNE saja yang menggunakan jasa Garuda Indonesia untuk mengangkut barangnya dari satu pulau kepulau lainnya. A.2. Tanggung Jawab Garuda Indonesia Dan JNE Terhadap Barang Yang Dikirim Melalui Angkutan Udara. Menjalin kerjasama antara JNE dengan Garuda Indonesia timbul tanggung jawab masing-masing pihak terhadap barang yang dikirim. Sehingga perlu adanya pembagian tanggung jawab terhadap barang tersebut. Dimana pada prosesnya sering kali yang terjadi yang namanya hilang atau rusaknya barang dalam setiap pengangkutan Pembagian antara JNE dan Garuda Indonesia membagi tanggung jawab atas barang tersebut menjadi dua bagian dimana JNE bertanggung jawab terhadap barang yang diangkut melalui darat dan Garuda Indonesia bertanggung jawab terhadap barang yang diangkut melalui udara. 85 Syarat Standart Pengiriman SSP JNE ini merupakan syarat dasar yang mengikat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian antara JNE dengan pelanggan, disebutkan dalam Syarat Standart Pengiriman SSP pasal 8 ayat 1 bahwa JNE hanya bertanggungjawab untuk mengganti kerugian yang Yang menjadi pertanyaan disini bagaimana tanggung jawab barangkargo yang diangkut melalui udara tersebut dimana yang bertindak sebagai pengirim adalah JNE dan Garuda Indonesia sebagai pengangkut, dimana dalam proses ini juga konsumen mengikatkan dirinya kepada JNE sebagai pihak ekspedisi. 85 Ibid. Universitas Sumatera Utara dialami shipper barang kiriman akibat kerusakan atau kehilangan dari pengiriman atau barang oleh JNE sepanjang kerugian tersebut terjadi ketika barang atau kiriman masih berada dalam pengawasan JNE, dengan catatan bahwa kerusakan tersebut semata-mata disebabkan kelalaian karyawan atau agen JNE. Barangkargo hilang dalam pesawat udara itu masih dalam pengawasan JNE sihingga konsumen dapat meminta pertanggungjawaban ataupun ganti rugi kepada pihak JNE. Garuda Indonesia dalam hal ini hanya bertanggung jawab kepada JNE karena surat muatan udara yang dibuat mengikatkan antara JNE dengan pihak Garuda Indonesia. 86 Ganti rugi yang diberikan oleh pihak Garuda Indonesia itulah yang diberikan kepada pelanggan sebagai ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang dalam perjalanan.Terkait pengganti kerugian yang diberikan Garuda Indonesia kepada JNE pada dasarnya ini dilakukan hanya diberikan apabila kerusakan atau hilangnya barang dilakukan selama dalam pengangkutan.Dimana kargo dianggap hilang setelah 14 hari kalender terhitung seharusnya kargo tiba ditempat tujuan. 87 Terhadap hilang atau musnahnya barang, pengangkut wajib memberikan ganti rugi sebesar Rp.100.000seratus ribu rupiah per Kg. 88 Lalu untuk rusak sebagian atau seluruh isi kargo atau kargo, pengangkut wajib memberikan ganti rugi kepada pengirim sebesar Rp.50.000 lima puluh ribu rupiahper Kg. 89 86 Ibid. 87 Pasal 7 angka 2 PM No.77 Tentang Tanggung Jawab pengangkutan Udara. 88 Ibid, Pasal 7 angka 1 huruf A. 89 Ibid, Pasal 7 angka 1 huruf B. apabila pada saat menyerahkan kepada pengangkut, pengirim menyatakan nilai kargo dalam surat muatan udara airway bill, ganti kerugian yang wajib dibayarkan Universitas Sumatera Utara oleh pengangkut kepada pengirim sebesar nilai kargo yang dinyatakan dalam surat muatan udara. 90 Pengajuan gantirugi JNE kepada Garuda Indonesia dapat dilakukan dengan mengajukan klaim atas kehilangan dan kerusakan kargo kepada kantor perwakilan Garuda IndonesiaGaruda Indonesia Cargo terdekat dengan menunjukan Surat Muatan Udara SMUAirways Bill AWB. 91 Proses persidangan pihak airline wajib mempertanggungjawabkan seluruhnya dimana hukum pengangkutan udara indonesia menganut presumption liability diamana pihak garuda yang lebih mengerti mengenai penerbangan udara bertanggung jawab atas pembuktian dimana itu tidak dapat dilakukan oleh pengirim barang. Dimana dalam pembuktian apabila kejadian ini terjadi karena kesalahan karyawan human eror maka pemberian ganti rugi diberikan sepenuhnya oleh pihak airline tetapi apabila dapat dibuktikan bahwa hilang atau rusaknya barang bukan karena kesalahan karyawan maka ini dimana disebabkan suatu keadaan memaksa force majure seperti badai yang mengakibatkan kecelakaan pada pesawat maka pihak airline tidak dapat dipersalahkan. Dalam hal ini pihak pengirim dapat mendapat ganti keurgian atas asuransi yang dibuat dimana nilai pertanggungan asuransi sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya harus sama dengan jumlah ganti kerugian yang wajib diberikan pihak airline. Lalu apa bila belum tercapai kesepakatan maka pihak pengirim dapat mengajukan gugatan kepengadilan negeri setempat ataupun badan penyelesai konsumen. 92 90 Ibid, Pasal 7 angka 1 huruf C. 91 https:cargo.garuda-indonesia.comcargo-knowledgefaq diakses pada hari Senin tanggal 01 Maret 2016. 92 Pasal 16 angka 5 PM No.77 Tentang Tanggung Jawab pengangkutan Udara. Universitas Sumatera Utara Yaitu Rp.100.000 seratus ribu rupiah per Kg untuk barang hilang dan Rp.50.000 lima puluh ribu rupiah untuk barang yang rusak. Pelanggan yang sejatinya mengikatkan dirinya dengan JNE wajib menunggu untuk meminta ganti rugi, dikarenakan dalam hal ini yang bertanggung jawab penuh adalah pihak Garuda Indonesia. Pelanggan wajib menunggu pemberian ganti rugi sampai dengan terselesaikannya masalah tersebut E. TanggungJawab Perusahaan PT. JNE Akibat Kelalaian Yang Menyebabkan Rusak Atau Hilangnya Barang Terhadap Konsumen B.1. Layanan JNE JNE merupakan perusahaan yang sudah berpengalaman dimana sudah bergelut selama 26 tahun di Indonesia. Selama 26 tahun tersebut JNE memberikan banyak pelayanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat dibidang pengirman barang. Dalam memasarkan jasa pengiriman JNE meberikan beberapa produk untuk ditawarkan yaitu: 1. Diploma JNE Diplomat adalah layanan pengantaran peka waktu atas barang berhargabernilai tinggi atau dokumen penting yang menuntut pengamanan optimal. Layanan Diplomat menggunakan petugas khusus yang selalu siap mengantarkan sendiri hand carry barang kiriman dengan menggunakan moda transportasi tercepat. Layanan Diplomat menerapkan pengawasan ketat oleh petugas kami mulai saat penjemputan di lokasi pengirim, pengantaran, hingga serah terima di lokasi penerima. 93 2. SS Super Speed JNE SS adalah pengiriman paket atau dokumen peka waktu yang harus diberangkatkan sesegera mungkin diluar jadwal rutin dan rute tetap JNE.Layanan SS menggunakan moda transportasi udara direct flight langsung ke tujuan, sepanjang jadwal penerbangan tersedia. Target waktu pengiriman adalah dalam 93 http:www.jne.co.idproduct-01-01.php Diakses pada hari senin tanggal 01 Maret 2016. Universitas Sumatera Utara kurun waktu 24 jam sejak dari penjemputan di tempat pengirim. Pengirim akan menerima SMS berita keberhasilan pengiriman paket. 94 3. YES Yakin Esok Sampai JNE YES adalah Layanan yang mengantarkan kiriman dengan tujuan kota- kota yang telah ditentukan oleh pihak JNE Pusat , dengan waktu pengantaran 1 hari. Apabila kiriman tidak diantarkan dalam waktu 1 satu hari H+1, maka ongkos kirim secara otomatis akan dikirimkan kepada pihak pengirim Money Back Guarantee. 95 4. Reguler JNE Regular adalah layanan pengiriman cepat, aman, dan handal sampai ke pelosok Indonesia. Dengan estimasi waktu penyampaian kirimanestimate delivery time untuk tujuan yang berada langsung di kota cabangagen utama adalah 1 satu hari sampai 3 tiga hari. Sedangkan untuk tujuan kota diluar kota cabangagen utama , estimasi waktu penyampaian paling lama adalah 7 tujuh hari. 96 5. OKE Ongkos Kirim Ekonomis JNE OKE adalah layanan pengiriman untuk barang berukuran besar atau berat dengan harga ekonomis yang memanfaatkan moda transportasi kargo udara dan angkutan darat yang menghubungkan kota-kota besar, ibu kota provinsi, sampai ke kabupaten. Dimana perkiraan waktu penyampaian kiriman estimate time delivery paling cepat 3 tiga hari kerja, tergantung daripada tujuan pengirimannya. 97 Perjanjian ekspedisi yang dibuat oleh JNE berbentuk airways Bill AWB Dimana ini digunakan untuk pengangkutan menggunakan angkutan udara. Pada dasarnya AWB memang sebuah perjanjian pengangkuta sehingga tidak masalah JNE membuat resi berbentuk AWB. AWB yang dibentuk JNE memuat tentang keterangan tetang pengirim barang, keterangan tentang penerima barang, ongkos kirim, jenis barang yang dikirim, jenis layanan yang digunakan dan SSP Syarat Standart Pengiriman. 94 http:www.jne.co.idproduct-01-02.php Diakses pada hari senin tanggal 01 Maret 2016. 95 http:www.jne.co.idproduct-01-03.php Diakses pada hari senin tanggal 01 Maret 2016. 96 http:www.jne.co.idproduct-01-04.php Diakses pada hari senin tanggal 01 Maret 2016. 97 http:www.jne.co.idproduct-01-05.php Diakses pada hari senin tanggal 01 Maret 2016. Universitas Sumatera Utara 1. Ongkos Kirim Ongkos kirim yang diberlakukan oleh JNE pada dasarnya ditentukan secara sepihak oleh JNE, dimana dalam perhitungannya ditentukan melalui jarak tempuh, panjang lebar serta berat barang dan juga jenis paket yang digunakan. Ongkos kirim disini menjadi suatu jaminan bahwa pelanggan bersedia menitipkan barangnya untuk dikirimkan ketempat tujuan. 2. Jenis Barang Jenis barang yang akan dikirimkan JNE pada dasarnya bisa apa saja tetapi dalam ini ada beberapa barang yang tidak boleh dikirimkan mengunakan jasa JNE antara lain barang berbahaya yang mudah meledak atau terbakar, obat-obat terlarang, emas, dan perak, uang logam, abu, cyanide, platinum dan batu atau metal berhargadan prangko dan barang curian,cek tunai, money order, traveller chek, surat, barang antik, lukisan antik, binatang atau tanaman hidup. KM No. 5 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Jasa Titipan pasal 16 menyebutkan : Penyelenggara jasa titipan dilarang : a. menerima, membawa danatau menyampaikan surat, warkatpos serta kartupos; b. menerima, membawa dan atau menyampaikan kiriman yang berupa: 1 barang yang mudah meledak, menyala atau terbakar sendiri atau dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia; 2 narkoba; 3 barang cetakan dan atau benda pornografi yang dilarang Pemerintah; dan 4 barang cetakan dan atau rekaman yang isinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan stabilitas nasional. 3. Syarat Standart Pengiriman SSP Universitas Sumatera Utara JNE memberikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh konsumen apabila akan mengirimkan barang menggunakan jasa JNE yang disebut Syarat Standart Pengiriman SSP. Syarat Standart Pengiriman SSP adalah syarat dasar yang mengikatkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian antara JNE dengan pelanggan. Dimana jika SSP tidak terpenuhi JNE berhak menolak untuk menerima atau mengangkut dokumen atau kiriman tertentu dari perorangan ataupun perusahaan berdasarkan kebijakan JNE sendiri. 98 Syarat Standart Pengiriman SSP disini juga berlaku sebagai klausula baku, dimana klausula baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. 99 Aturan-aturan yang tertuang dalam SSP ini memuat tetang PT. TIKI Jalur Nugraha Eka Kurir, ketentuan tentang SSP, Tata cara pengiriman, pemeriksaan kiriman, larangan kiriman, jaminan kepemilikan kiriman, tarif, ganti rugi, tata cara klaim, lain-lain. Sehingga ketika pengirim barang sepakat akan mengirimkan barang dengan JNE maka pengirim barang diwajibkan memenuhi atura-aturan yang diberlakukan SSP ini. B.2. Tanggung Jawab JNE Pengangkutan barang memang sudah menjadi hal yang biasa terjadinya keterlambatan, rusak, dan hilangnya barang dimana ini sudah menjadi resiko dalam perjalanan yang begitu panjang dan sikap manusia yang penuh kelalaian. Meskipun ini resiko yang sudah biasa terjadi tetapi JNE tetap wajib 98 Wawancara dengan Ibu Kartika Sari selaku kordinator custumer service di JNE Cabang Medan Pada Tanggal 03 Febuari 2016. 99 Pasal 1 angka 10 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Universitas Sumatera Utara mempertanggungjawabkannya. Bentuk tanggungjawab JNE disini yaitu berbentuk ganti rugi yang tercantum dalam SSP yang diberikan JNE di AWB pengiriman. Dimana JNE Bertanggung jawab terhadap barang yang rusak atau hilang selagi kiriman tersebut terjadi kerusakankehilangan masih berada dalam pengawasan JNE karena kelalaian karyawan atau agen JNE. Bentuk ganti rugi yang diberikan JNE terhadap barang yang terlambat dalam pengiriman, rusak, dan hilangnya barang diberlakukan sebagai berikut: 1. Barang yang terlambat Barang mengalami keterlambatan JNE tidak memberikan ganti rugi apapun, ganti rugi hanya diberikan kepada pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan YES Yakin Esok Sampai dimana ada jaminan bahwa ongkos kirim akan dikembalikan apabila barang terlambat dikirimMoney back guarantee. 100 Pemberian ganti rugi yang jelas mengenai keterlambatan pengiriman. Disini peranan pemerintah sebagai Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan jasa titipan yang dilakukan oleh Direktur Jenderal kementrian Terhadap pengguna jasa layanan lainnya JNE hanya memohon maaf sebesar- besarnya. Terhadap hal ini juga JNE juga tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai barang yang mengalami keterlambatan. Pada dasarnya hal ini tidak boleh terjadi dimanapasal 477 KUHD menyebutkan: Pengangkut bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena terlambat diserahkannya barang yang diangkut kecuali apabila dibuktikan keterlambatan itu disebabkan karena suatu malapetaka yang tidak dapat dicegah atau dihindarinya. 100 Kartika Sari, Op.cit. Universitas Sumatera Utara Perhubungan menjadi sangat penting untuk mengawasi pelaku usaha pengiriman barang. 101 2. Rusaknya barang dalam pengiriman Barang yang mengalami kerusakan JNE terlebih dahulu melakukan upaya perbaikan, apabila tidak dapat dilakukan maka JNE akan memberikan ganti rugi terhadap barang tersebut maka akan dikenakan ganti rugi sebesar barang yang hilang. 102 3. Hilangnya barang Hilangnya barang dikarenakan kelalaian JNE merupakan sebuah aib yang susah untuk dihilangkan. Tetap dalam penyelenggaraannya ini sudah sering terjadi, sehingga konsumen perlu ganti rugi yang jelas mengenai hal yaitu : a. Senilai harga barang apabila harga barang dibawah 10× harga barang b. Senilai maksimal 10× ongkos kirim jika barang tidak diasuransikan c. Senilai harga barang jika barang diasuransikan Terkait jaminan atas barang tersebut JNE bekerjasama dengan perusahaan asuransi dimana ini ditujukan untuk memberikan kepastian amannya barang sampai ketempat tujuan dan apabila terjadi kerusakan atas barang tersebut dapat diberikan ganti rugi sepenuhnya. Perusahaan Angkutan wajib mengasuransikan tanggung jawabnya Asuransi 103 101 KM No. 5 tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Jasa Titipan pasal 19. 102 Kartika Sari, Op.cit. 103 Pasal 189 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. dimana tanggung jawabnya salah satunya ialah barang. Asuransi dalam penerapannya ditawarkan kepada setiap pelanggan dimana pelanggan dapat memilih untuk memberikan asuransi atas barang atau tidak. Pemberian asuransi Universitas Sumatera Utara ini juga diberikan kepada barang-barang yang sifatnya berharga, sehingga timbul rasa aman pelanggan terhadap barang yang dititipkan. Pemberian asuransi yang dilakukan JNE bekerjasama dengan perusahaan PT. Asuransi Ramayana Tbk. Dalam pemberian asuransi JNE menawarkan premi 0,2 x harga barang yang akan dikirim ditambah + 5000 biaya administrasi, dimana yang menjadi penangung ialah PT. Asuransi Ramayana Tbk. dan tertanggung merupakan pengirim barang. Dengan pemberian asuransi ini memberikan keamanan terhadap barang-barang berharga yang dikirim. F. Pelaksanaan Kerjasama Antara PT. JNE sebagai Perusahaan Pengirim Barang dengan Garuda Indonesia Sebagai Pengangkut Dalam Pengiriman Barang. Kontrak atau perjanjian pada dasarnya merupakan sebuah perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. 104 Salim mengemukakan dalam bukunya bahwa kontrak atau perjanjian merupakan hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengn subjek hukum yang lain dalam bidang harta kekayaan, dimana subjek hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu juga subjek hukum yang lain berkewajiban untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan yang telah disepakatinya. Prestasi yang dibuat oleh subjek hukum dimana ini tertuang dalam sebuah kontrak mewajibkan para pihak untuk melaksanakannya. 105 Perjanjian yang dibuat oleh JNE dengan Garuda Indonesia merupakan sebuah perjanjian pengangkutan udara.Perjanjian Pengangkutan Udara dapat diartikan sebagai perjanjian antara pengangkut dan pihak penumpang danatau 104 Pasal 1313 KUH Perdata. 105 Salim, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Cet. Ke-6 ,Jakarata, 2009, Sinar Grafika. Hal. 27. Universitas Sumatera Utara pengirim kargo untuk mengangkut penumpang danatau kargo dengan pesawat udara, dengan imbalan bayaran atau dalam bentuk imbalan jasa yang lain. 106 C.1. Proses pengangkutan di PT. Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir JNE. Perjanjian ataupun kontrak perlu adanya pelaksanaan suatu prestasi, dimana prestasi yang dilakukan merupakan bentuk pelaksanaan suatu perjanjian. Prestasi dalam suatu perjanjian pengangkutan udara adalah mengangkut penumpang danatau kargo dengan pesawat udara. JNE sebagai sebuah perusahaan ekspedisi yang mengangkut barang dari satu tempat ketempat yang lainnya melakukan banyak proses untuk mengirimkan barang yang dititipkan konsumen dari satu tempat ketempat yang lain. Proses yang dilakukan diantaranya adalah: 1. Agen menampung barang yang akan dikirim oleh konsumen. Pada proses ini konsumen yang akan mengirimkan barangnya ke daerah lain menitipkan barang ke JNE untuk dikirimkan ke daerah lainnya dengan bentuk persetujuan AWB Airways Bill yang ditandatangani konsumen 2. Paket yang ada pada agen dibawa ke JNE cabang setempat JNE cabang mengambil paket yang terdapat pada agen JNE untuk disortir. 3. Paket tiba di cabang Ketika dicabang Paket yang akan dikirim disortir terlebih dahulu untuk mengetahui alamat, tempat dan tujuan serta jenis layanan yang dipilih. 4. Paket dikirim 106 Pasal 1 Angka 29 Undang-Undang No. 1Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Universitas Sumatera Utara Ada 2 hal yang dilakukan oleh cabang untuk melakukan pengiriman pertama-tama JNE mengirimkan paket ke JNE Pusat yang berada di Jakarta menggunakan pesawat udara untuk proses pengiriman selanjutnya lalu apabila barang itu masih terdapat dalam wilayah kerja JNE cabang, JNE cabang dapat mengirimkan langsung ketempat tujuan misalnya A mengirim barang dari Medan dan akan dikirim ke Padangsidimpuan maka JNE cabang Medan tidak perlu lagi mengirim ke JNE Pusat terlebih dahulu. 5. Paket berada Di JNE pusat Barang yang berada di JNE Pusat paket dilakukan update status AWB dan transit untuk selanjutnya diproses ke tujuan cabang paket tersebut dimana dapat menggunakan angkutan darat ataupun angkutan udara. 6. Paket tiba di cabang tempat kiriman Dicabang tempat kiriman dilakukan terlebih dahulu sortir tentang alamat, tempat tujuan alamat akan dikirimkan. 7. Kirmiman diantarkan kealamat tujuan Mengirimkan barang kealamat bisa dilakukan dua proses dimana apabila barang tersebut masih diarea yang dapat dikirimkan cabang maka pengiriman kealamat dilakukan oleh cabang. Kedua apabila barang akan dikirim diluar kabupaten atau kota yang tidak dapat dijangkau cabang maka cabang akan mengirimkan paket ke agen yang ada di kabupaten atau kota tempat tujuan dan barang dikirimkan oleh agen kealamat tempat tujuan barang akan dikirimkan. Universitas Sumatera Utara C.2. Proses pengiriman JNE menggunakan Jasa Garuda Indonesia Proses yang dilakukan JNE kerap kali menggunakan jasa angkutan udara untuk mengirimkan paket. Dimana ada 2 proses yang menggunakan jasa angkutan yaitu ketika barang akan dikirimkan melalui JNE cabang ke JNE Pusat dan ketika JNE Pusat akan mengirimkan Barang dari Pusat ke cabang tempat barang akan dikirim. Pada dua proses ini pada dasarnya menggunakan jasa airline Garuda Indonesia sebagai pengangkut. Ada 2 proses yang dilakukan JNE dalam mengirimkan barang menggunakan jasa Garuda Indonesia yaitu mengirim barang dan mengeluarkan barang. 1. Mengirim barang Proses pengiriman barang menggunakan jasa Garuda Indonesia antara lain : a. Mendatangi kantor bagian cargo Garuda Indonesia dengan membawa barangnya. Setelah itu barang akan ditimbang dan diperiksa packing- annya. Setelah semuanya tidak ada masalah lalu b. Dibuatkan Airways Bill AWB. c. Airways Bill dan barang dibawa ke pabean untuk diperiksa dan disetujui. Bila sudah beres, barang siap kirim. d. Barang disimpan di gudang sampai tiba waktunya untuk dinaikkan ke dalam pesawat. 2. Mengeluarkan barang Proses pengeluaran barang dimana barang sudah tiba dibandara tempat tujuan barang dikirimkan. Dimana pada prosesnya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Setelah diturunkan dari pesawat terbang, barang akan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang kecuali untuk barang-barang yang dikeluarkan hari itu juga, misalnya Koran, film berita untuk tv, barang yang lekas rusakbusuk seperti daging, sayuran, buah, dsb. b. JNE akan mendapat surat pemberitahuan tentang adanya barang kiriman Notice of arrival. c. Dengan surat tersebut, JNE akan mendatangi kantor bagian kargo atau agen Garuda Indonesia yang mengirimi surat tersebut untuk mengambil airways bill-nya, setelah itu menyelesaikan masalah administrasikeuangan d. Barang di diterima JNE untuk dikirimkan ketempat tujuan barang. Universitas Sumatera Utara 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan varang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan)

4 71 82

Tanggung Jawab Hukum Pihak Pengangkut Dalam Angkutan Barang Melalui Laut Dengan Menggunakan Container (Studi Pada PT. Sumatera Madya Jaya)

0 53 72

Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Terhadap Kelalaian yang Menyebabkan Rusak atau Hilangnya Barang Pengiriman Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus PT. Tiki Cabang Gelugur Medan)

22 172 102

Tangung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Barang Bagasi Penumpang

8 74 126

Tanggung Jawab Perusahaan Pengiriman Barang dalam Pengiriman Barang Paket Dengan Klausul...

0 27 3

Tanggug Jawab Jasa Pengiriman Barang Terhadap Hilang/Atau Rusaknya Barang Melalui Jalur Darat (Studi Kasus pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Medan)

6 91 89

PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG TERHADAP KELALAIAN YANG MENYEBABKAN RUSAK ATAU HILANGNYA BARANG DIKAITKAN DENGAN KUHD DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 1

PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG TERHADAP KELALAIAN YANG MENYEBABKAN RUSAK ATAU HILANGNYA BARANG DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN.

0 0 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN A. Pengertian Perjanjian Pengangkutan - Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Terhadap Kelalaian yang Menyebabkan Rusak atau Hilangnya Barang Pengiriman Menurut Undang-Undang Perlindungan Kon

0 0 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA ATAS KELALAIAN YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN PENGIRIMAN BARANG (Studi di PT. JNE Cabang Mataram) - Repository UNRAM

0 1 11