Kesimpulan gambaran pasien sindrom koroner akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014

10 serangan infark jantung yang tak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan Trisnohadi, 2009. Infark miokard akut IMA merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju. Laju mortalitas awal 30 hari pada IMA adalah 30 dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai Rumah Sakit.Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30 dalam dua dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal,meningggal dalam tahun pertama setelah IMA Alwi, 2009. Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri dada, yang menjadi salah satu gejala yang paling sering didapatkan pada pasien yang datang ke IGD, diperkirakan 5,3 juta kunjungantahun. Kira-kira 13 darinya disebabkan oleh unstable angina=UA dan non ST elevation myocardial infarction=NSTEMI, dan merupakan penyebab tersering kunjungan ke rumah sakit pada penyakit jantung. Angka kunjungan ke RS untuk pasien UANSTEMI semakin meningkat, sementara angka infark miokard dengan elevasi STEMI menurun Harun et al., 2009.

2.2.3 Etiologi Sindrom Koroner Akut

Penyebab dari Sindrom Koroner Akut ini adalah : 1. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada 2. Obstruksi dinamik spasme koroner atau vasokonstriksi 3. Obstruksi mekanik yang progresif 4. Inflamasi danatau infeksi 5. Faktor atau keadaan pencetus Departmen Kesehatan, 2006 Dalam empat penyebab pertama, ketidakseimbangan oksigen terjadi terutama oleh karena suplai oksigen ke miokard yang berkurang, sedangkan pada penyebab ke lima adalah ketidakseimbangan terutama akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard, biasanya disertai adanya keadaan kekurangan pasokan oksigen yang menetap Departemen Kesehatan, 2006. 11 1. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada Penyebab paling sering SKA adalah penurunan perfusi miokard oleh karena penyempitan arteri koroner sebagai akibat dari trombus yang ada pada plak aterosklerosis yang robekpecah dan biasanya tidak sampai menyumbat. Mikroemboli emboli kecil dari agregasi trombosit beserta komponennya dari plak yang ruptur, yang mengakibatkan infark kecil di distal, merupakan penyebab keluarnya petanda kerusakan miokard pada banyak pasien Departemen Kesehatan, 2006. 2. Obstruksi dinamik Penyebab yang agak jarang adalah obstruksi dinamik, yang mungkin diakibatkan oleh spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri koroner epikardium angina prinzmetal.Spasme ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah danatau akibat disfungsi endotel. Obstruksi dinamik koroner dapat juga diakibatkan oleh konstriksi abnormal pada pembuluh darah yang lebih kecil Departemen Kesehatan, 2006. 3. Obstruksi mekanik yang progresif Penyebab ke tiga SKA adalah penyempitan yang hebat namun bukan karena spasme atau trombus. Hal ini terjadi pada sejumlah pasien dengan aterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah intervensi koroner perkutan PCI Departemen Kesehatan, 2006. 4. Inflamasi danatau infeksi. Penyebab ke empat adalah inflamasi, disebabkan olehyang berhubungan dengan infeksi, yang mungkin menyebabkan penyempitan arteri, destabilisasi plak, ruptur dan trombogenesis. Makrofag dan limfosit-T di dinding plak meningkatkan ekspresi enzim seperti metaloproteinase, yang dapat mengakibatkan penipisan dan ruptur plak, sehingga selanjutnya dapat mengakibatkan SKA Departemen Kesehatan, 2006. Faktor atau keadaan pencetus. Penyebab ke lima adalah SKA yang merupakan akibat sekunder dari kondisi pencetus diluar arteri koroner. Pada pasien ini ada penyebab berupa penyempitan arteri koroner yang