Pembahasan gambaran pasien sindrom koroner akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Pendarahan Arteri Koroner 2.1.1
Pendarahan Arteri Koroner
1. Arteri Koroner Kiri UtamaLeft MainLM
Arteri koroner kiri utama yang lebih popular dengan sebutan Left Main LM, keluar dari sinus aorta kiri; kemudian segera bercabang-cabang dua
menjadi arteri Left Anterior Descending LAD dan Left Circumflex LCX.Arteri LM berjalan diantara alur keluar ventrikel kanan right
ventricle outflow tract yang terletak didepannya, dan atrium kiri
dibelakangnya; baru kemudian bercabang menjadi arteri LAD dan arteri LCX Kaligis, 2012.
2. Arteri Left Anterior Descending LAD
Arteri LAD berjalan di parit interventrikular depan sampai ke apeks jantung, men-suplai: bagian depan septum melalui cabang-cabang septal
dan bagian depan ventricular kiri melalui cabang-cabang diagonal, sebahagian besar ventrikel kiri dan juga berkas Atrio-ventrikular. Cabang-
cabang diagonal keluar dari arteri LAD dan berjalan menyamping mensuplai dinding antero lateral ventrikel kiri; cabang diagonal bisa lebih
dari satu Kaligis, 2012. 3.
Arteri Left Circumflex LCX Arteri LCX berjalan di dalam parit atrioventrikular kiri diantara atrium kiri
dan ventrikel kiri dan memperdarahi dinding samping ventrikel kiri melalui cabang-cabang obtuse marginal
yang bisa lebih dari satu M І , MЇ
dst. Pada umumnya arteri LCX berakhir sebagai cabang obtuse marginal, namun pada 10 kasus yang mempunyai sirkulasi dominan kiri maka
arteri LCX juga men- suplai cabang “posterior descending arteri” PDA
Kaligis, 2012.
6
4. Arteri Koroner KananRight Coronary Artery RCA
Arteri koroner kanan keluar dari sinus aorta kanan dan berjalan didalam parit atrioventrikular kanan diantara atrium kanan dan ventrikel kanan
menuju ke bagian bawah dari septum. Pada 50-60 kasus, cabang pertama dari RCA adalah cabang conus yang kecil yang mensuplai alur keluar
ventrikel kanan. Pada 20-30 kasus, cabang conus muncul langsung dari aorta. Cabang sinus node pada 60 kasus keluar sebagai cabang kedua
dari RCA dan berjalan ke belakang mensuplai SA-node. Pada 40 kasus cabang ini keluar dari arteri LCX. Cabang-cabang berikutnya adalah
cabang-cabang yang berjalan diagonal dan mengarah ke depan dan men- suplai dinding depan ventrikel kanan. Selanjutnya adalah cabang acute
marginal AM dan berjalan ditepi ventrikel kanan diatas diafragma. RCA
berlanjut kebelakang berjalan didalam parit atrioventrikular dan bercabang arteri AV node.Pada 65 kasus, cabang Posterior Descending Artery
PDA keluar dari RCA sirkulasidominan kanan. Cabang PDA men- suplai dinding bawah ventricular kiri dan bagian bawah septum Kaligis,
2012. 5.
Vena koroner Sebagian besar darah vena disalurkan melalui pembuluh vena yang
berjalan berdampingan dengan arteri koroner. Vena kardiak bermuara di sinus koronarius yaitu suatu vena besar yang berakhir di atrium kanan.
Sebagian kecil darah dari sirkulasi koroner datang langsung dari otot jantung melalui vena-vena kecil dan disalurkan langsung ke dalam ke
empat ruang jantung Kaligis, 2012. 6.
Vena Kardiak Besar Great Cardiac VeinVena Cordis Magna Bermula di apeks jantung dan naik sepanjang parit interventrikular depan,
berdampingan dengan arteri LAD, kemudian belok ke kiri ke dalam parit atrioventrikular, berjalan disamping arteri LCX. Great Cardiac Vein juga
menampung darah dari atrium kiri Kaligis, 2012. 7.
Sinus koronarius
7
Berjalan ke kanan di dalam parit atrioventrikular. Berakhir di dinding belakang atrium kanan, diantara pangkal vena cava inferior dan celah
atrioventrikular dan menerima darah vena kardiak sedang dan kecil Kaligis, 2012.
8. Vena Kardiak Sedang dan Kecil Middle Cardiac Vein dan Small Cardiac
VeinVena Cordis Parva Vena kardiak sedang berjalan didalam parit
interventrikular belakang dan vena kardiak kecil berjalan di parit atrioventrikular berdampingan dengan RCA Kaligis, 2012.
9. Vena Posterior Ventrikel Kiri
Vena ini berakhir di sisi samping ventrikel kiri dan masuk ke dalam sinus koronarius Kaligis, 2012.
Pendarahan otot jantung berasal dari aorta melalui dua pembuluh koroner utama, yaitu arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Kedua arteri ini keluar
dari aorta. Arteri koroner kiri berjalan dibelakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner kiri utama. Arteri ini kemudian bercabang menjadi arteri desendens
anterior kiri dan arteri sirkumfleks kiri. Arteri desendens anterior kiri berjalan pada sulkus interventrikuler hingga ke apeks jantung. Arteri sirkumfleks kiri
berjalan pada sulkus arterio-ventrikuler dan mengelilingi permukaan posterior jantung. Arteri koroner kanan berjalan di dalam sulkus atrio-ventrikuler ke kanan
bawah. Cabang pertama adalah arteri atrium anterior kanan untuk mendarahi nodus sino-atrial, dan cabang lain adalah arteri koroner desenden posterior yang
akan mendarahi nodus atrio-ventrikuler Oemar, 1996. Anatomi pembuluh darah jantung dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan gambar 2.2 .
8
Gambar 2.1 Anatomi arteri koroner jantung.
Sumber : Atlas of human anatomy, Frank H. Netter 2011.
Gambar 2.2 Anatomi arteri koroner jantung. Sumber : Atlas of human anatomy, Frank H. Netter 2011.
9
2.2 Sindrom Koroner Akut SKA 2.2.1 Definisi Sindrom Koroner Akut
SKA adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi angina pektoris
tidak stabil APTS, infark miokard gelombang non-Q atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST Non-ST elevation myocardial infarction NSTEMI, dan
infark miokard gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segmen ST ST elevation myocardial infarction STEMI Departemen Kesehatan, 2006.
APTS dan NSTEMI mempunyai patogenesis dan presentasi klinik yang sama, hanya berbeda dalam derajatnya. Bila ditemui petanda biokimia nekrosis
miokard peningkatan troponin I, troponin T, atau CK-MB maka diagnosis adalah NSTEMI; sedangkan bila pertanda biokimia ini tidak meninggi, maka
diagnosis adalah APTS Departemen Kesehatan, 2006. Pada APTS dan NSTEMI pembuluh darah terlibat tidak mengalami oklusi
total oklusi tidak total patency, sehingga dibutuhkan stabilisasi plak untuk mencegah progresi, trombosis dan vasokonstriksi. Penentuan troponin IT ciri
paling sensitif dan spesifik untuk nekrose miosit dan penentuan patogenesis dan alur pengobatannya. Sedang kebutuhan miokard tetap dipengaruhi obat-obat yang
bekerja terhadap kerja jantung, beban akhir, status inotropik, beban awal untuk mengurangi konsumsi O2 miokard. APTS dan NSTEMI merupakan SKA yang
ditandai oleh ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen miokard. Penyebab utama adalah stenosis koroner akibat trombus non-oklusif yang terjadi
pada plak aterosklerosis yang mengalami erosi, fisur, danatau ruptur. Ketiga jenis kejadian koroner itu sesungguhnya merupakan suatu proses berjenjang: dari
fenomena yang ringan sampai yang terberat. Dan jenjang itu terutama dipengaruhi oleh kolateralisasi, tingkat oklusinya, akut tidaknya dan lamanya iskemia miokard
berlangsung Departemen Kesehatan, 2006.