Uji Multikolinearitas Coefficients Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

3. Uji Multikolinearitas Coefficients

a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 37.985 6.734 5.640 .000 Skill Variety .069 .423 .018 .164 .870 .614 1.628 Task Identity .955 .384 .357 2.486 .015 .366 2.733 Task Significance .624 .253 .295 2.463 .016 .527 1.899 Autonomy .143 .378 .044 .378 .706 .560 1.787 Jobfeedback .068 .469 .015 .146 .885 .762 1.312 a. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja

4. Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara

5. Uji Autokorelasi

Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .634 a .402 .365 6.436 2.236 a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy, TaskSignificance, TaskIdentity b. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja 6. Pengaruh Job Design Terhadap Motivasi Kerja Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .634 a .402 .365 6.436 2.236 a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy, TaskSignificance, TaskIdentity c. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2203.341 5 440.668 10.637 .000 a Residual 3272.659 79 41.426 Total 5476.000 84 a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy, TaskSignificance, TaskIdentity b. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 37.985 6.734 5.640 .000 Skill Variety .069 .423 .018 .164 .870 Task Identity .955 .384 .357 2.486 .015 Task Significance .624 .253 .295 2.463 .016 Autonomy .143 .378 .044 .378 .706 Jobfeedback .068 .469 .015 .146 .885 a. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Andy, F, 2009. Discovering Statistics using SPSS Third Edition. London : Sage Publications Azwar, S. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas, Edisi ke-8.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. 2010. Metode Penelitian Edisi ke- 10. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Baba, V. V., Jamal, M. 1991. Routinisation Of Job Context And Job Content As Related To Employees Quality Of Working Life: A Study Of Psychiatric Nurses. Journal of Organisational Behaviour, 12, 379-386. Cascio, F. W. 2003. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. New York: McGraw-Hill. Davis, K. 2000. Human Behavior at Work. New Delhi : Graw Hill Publishing Company Ltd. Dessler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenhallindo. Djastuti, I. 2011. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Tingkat Managerial Perusahaan Jasa Konstruksi di Jawa Tengah. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 131, 1-19. Gatot, D.B. 2005. Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. Makara. Vol. 9 1, 1-9. Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gibson, et al. 1997. Organizations: Behaviour, Structure and Process. Boston. McGraw-Hill Companies. Gomes, F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit Andi. Greenberg, J., Baron, R.A. 2003. Behavior In Organizations: Understanding and Managing The Human Side Of Work 5th Ed., Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. Universitas Sumatera Utara Hackman, J.R., Oldham, G.R. 1980. Work Redesign. USA Addison-Wesley. Hadi, S. 2000. Metodologi research: Jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi. Haryanti, N.P. 2014. Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 82. 156-165 Hasibuan, M. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kesembilan, Jakarta, PT. Bumi Aksara. Hasibuan, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar, dan Kunci Keberhasilan. Jakarta : Bumi Aksara. Indrayanti, M. 2014. Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Kantor Cabang Semarang [online]. http:eprints.undip.ac.id43590108_INDRAYATI.pdf. Skripsi. Di akses 22 Mei 2015 Ivancevich, J. M. 2002. Perilaku dan Manajemen Organisasi : Edisi ke-7. Jakarta: Erlangga. Jewell, L. N. 1998. Contemporary IndustrialOrganizational Psychology Third Edition. USA: BrooksCole Publishing Company. Judge, A., Watanable S. 1993. Another Lock At The Job Satisfaction –Life Satisfaction Relationship, Journal of Applied Psychology, Vol 78, hlm. 939 – 948. Kaliath, T., et al., P. 2012. Changing Work Environments And Employee Wellbeing: An Introduction. International Journal of Manpower, 337, 729- 737. Karjantoro, H. 2004. Mengelola Kinerja : Suatu Tinjauan Praktis. Jakarta : PT. Mahakam Karyawan, N. 2010. Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Kepuasaan Kerja Pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ganec Swara. Vol 42, 59-66 Luthans, F. 2005. Organizational Behavior 10th ed. New York: McGraw Hill. Mathis, R L., and John H. J. 2004. Human Resource Management Tenth Edition. Ohio: South-Western Universitas Sumatera Utara Mariono, A 2012. Analisis Pengaruh Desain Pekerjaan Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Krisbow Pt Kawan Lama Sejahtera. [online]. http:thesis.binus.ac.idDocLain-lain2012-1-00416-MN20ringkasan.pdf. Skripsi. Diakses 22 Mei 2015 Megawati, S. 2012. Pengaruh Job Characteristics Terhadap Motivasi Karyawan Divisi Operasi Pada PT. Pembangkitan Jawa-Bali PJB Unit Pembangkitan Up Muara Tawar [online].http:lib.ui.ac.idfile?file=digital20315613- S_Suci20Megawati.pdf. Skripsi. Di akses pada 20 Mei 2015. Myers Hansen. 2005. Experimental Psychology, 6 th Edition.USA: Wadsworth Noe, R.A., et al. 2003. Human Resource Management: Gaining A Competitive Advantage. Fourth Edition. USA: McGraw-Hill. Osland, J.S,. Rubin, I.M., Kolb, D.A. 2001. Organizational Behavior: An Experiental Approach. New Jersey: Prentice Hall Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. 2008. Psikologi Perkembangan Manusia. Jakarta: Kencana. Pohan, V. 2009. Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Gairah Kerja Karyawan Divisi IIInalum Internal AuditorPada PT.Inalum [Online]. https:mgtofsdm.files.wordpress.com201209pengaruh-desain-pekerjaan- terhadap-gairah-kerja-karyawan.pdf. Skripsi. Di akses 20 Mei 2015 Porter, M.E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. London: The Macmillan Press Ltd. Robbins, S.P. 1996. Organization Behavior 8thed. New Jersey: Prentice Jall, Inc. Robbins, S. P. 2005. Organizational Behaviour 11th ed. New Jersey: Pearson Education. Robbins, S. P. 2002. Prilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua. Jakarta : Penerbit Prenhallindo. Rollinson, D. A. Broadfield. 2005. Organizational Behaviour and Analysis: An Integrated Approach Third Edition. England : Financial Times Prent, Int. Saks, A.M. 2006. Antecedents and Consequences Of Employee Engagement.. Journal Of Managerial Psychology. , Vol 111, 257-295 Universitas Sumatera Utara Saputra, T.W. 2004. Analisis Pengaruh Dimensi- Dimensi Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan Growth Need Strength sebagai Variabel Pemoderat. http:eprints.uns.ac.id2645 [online].Skripsi. Diakses tanggal 21 November 2015 Siagian S.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukendar, A 2004. Pengaruh Pelaksanaan Pengembangan Karier Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor CabangBandung[online].http:www.209.85.175.104search?q=cache:gdhyr e8OvzsJ:digilib.itb.ac.idgdl.php3Fmod3Dbrowse26op3Dread26i d3Djbptunikompp-gdl2004agussukend579+pengaruh+ semangat+kerja hl=enct=clnkcd = 22.htm. Skripsi. Diakses tanggal 21 Juli 2015 Steers Porter. 1991. Motivation and Work Behavior: International Student Edition. Second Edition, Singapore: Mc Graw Hill Tampubolon, D. 2011. Analisis Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Cabang Medan. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789292297Cover.pdf. Skripsi. Diakses tanggal 15 Februari 2016. Ugboro, I. O., Obeng, K. 2000. Top Management Leadership, Employee Empowerment, Job Satisfaction, And Customer Satisfaction In TQM Organizations: An Empirical Study. Journal of Quality Management 5: 247 – 272. Diakses tanggal 11 November 2015. Yusuf, B. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah Edisi 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan serangkaian prosedur atau kegiatan ilmiah tersistematis yang dipersiapkan secara matang agar sasaran serta tujuan pemecahan masalah dari sebuah penelitian tercapai Azwar, 2012. Penggunaan metode penelitian yang tepat akan menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan data, analisa data dan pengambilan kes Hadi, 2000. Metode penelitian ini meliputi identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subyek penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari variabel independen bebas dan variabel dependen terikat. Variabel independen IV merupakan suatu variabel penelitian yang akan mempengaruhi variabel lain. Sedangkan, variabel dependen DV merupakan suatu variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain Azwar, 2013. Dalam penelitian ini variabel penelitian yang digunakan, sebagai berikut : - Variabel Tergantung DV : Motivasi Kerja - Variabel Bebas IV : Desain Pekerjaan

B. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan yang digunakan sebagai batasan peneliti untuk mengukur variabel tersebut Azwar, 2013. Adapun definisi operasional pada masing-masing variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Motivasi kerja Motivasi kerja adalah dorongan semangat karyawan terhadap pekerjaannya yang dapat dilihat dari adanya keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi, bertanggunjawab terhadap pekerjaannya, keinginan untuk mendapatkan pengakuan, menyukai pekerjaan yang menantang serta keinginan untuk maju dan mengembangkan potensinya. Motivasi kerja Universitas Sumatera Utara diukur dengan aspek intrinsik yang dikemukakan oleh Herzberg 1976 yaitu prestasi kerja sense of achievement, tanggung jawab responsibility, pengakuan recognition, pekerjaan itu sendiri the work it self, dan kemajuan advancement yang terjadi pada karyawan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala sikap model Likert yang disusun berdasarkan motivasi intrinsi yang dikemukakan oleh Hezberg Tingkat motivasi kerja dapat dilihat berdasarkan total skor rata- rata yang diperoleh oleh subjek berdasarkan respon dari setiap aitem pada skala ukur. Semakin tinggi total skor yang diperoleh maka semakin tinggi motivasi kerja yang dirasakan oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah total skor yang diperoleh maka semakin rendah motivasi kerja yang dirasakan oleh subyek. 2. Desain Pekerjaan Desain pekerjaan merupakan persepsi karyawan terhadap pelaksanaan tugas pekerjaan meliputi adanya tugas yang beragam, pembagian tugas yang jelas, memberikan kebebasan, umpan balik serta dampak bagi karyawan. Variabel ini diukur dengan skala sikap model Likert dengan menggunakan 5 dimensi pekerjaan yang dikemukakan oleh Hackman dan Oldham 1980 meliputi skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan job feedback. Total skor yang diperoleh dari skala menunjukkan positif atau negatifnya desain pekerjaan yang dirasakan oleh Universitas Sumatera Utara karyawan. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala, semakin positif desain pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan. Dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari skala menunjukkan semakin negatif desain pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi merupakan wilayah yang dikenai generalisasi terdiri atas subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Sugiyono, 2012. Pada penelitian ini, populasinya adalah seluruh karyawan PT. Indah Kiat Pulp Paper.Tbk. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasinya Azwar, 2010. Keterbatasan sumber daya peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya Universitas Sumatera Utara meneliti sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yang lebih dikenal dengan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 85 orang karyawan PT. Indah Kiat Pulp Paper.Tbk yang bekerja dikantor. 2. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability Sampling, karena tidak semua sampel memiliki kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian Myers, 2005. Kemudian, metode yang digunakan adalah accidental sampling yang merupakan teknik penentuanpengambilan sampel secara kebetulan, yakni siapapun subjek yang ditemui itu cocok dan memiliki karakteristik yang ditetapkan sebagai sumber data dapat digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2012.

D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, metode pengumpulan data mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti Azwar, 2013. Untuk itu, peneliti penting untuk mempertimbangkan metode pengumpulan data yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala sikap model likert yang berisi pernyataan- pernyataan sikap, yaitu pernyataan mengenai yang telah disiapkan dan disusun Universitas Sumatera Utara sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2010 Skala Likert disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan sebagian yang tidak favorable dengan lima alternatif jawaban yang terdiri dari: Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Dalam hal ini, subjek penelitian diminta untuk memberikan respon tentang kesesuaian dan ketidaksesuaian dirinya terhadap pernyataan yang ada. Setiap pilihan diberi skor nilai 5-1 untuk setiap pernyataan favorable dan 1-5 untuk setiap peryataan unfavorable. Bobot penilaian untuk pernyataan tersebut yaitu : SS =5, S =4, N =3, TS =2, STS =1. Bobot penilaian untuk pertanyaan yang tidak mendukung, yaitu : SS =1, S= 2, N =3, TS =4, STS = 5. Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala sikap model Likert yaitu skala motivasi kerja dan skala job design. Setiap skala akan melalui proses uji coba yang terdiri dari uji validitas, uji realibilitas, dan uji daya diskriminasi aitem. Yang diuraikan sebagai berikut : 1. Skala Motivasi Kerja Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui motivasi kerja karyawan didasarkan pada lima aspek motivators yang dikemukakan oleh Herzberg, yang terdiri dari : prestasi kerja sense of achievement, tanggung jawab responsibility, pengakuan recognition, pekerjaan itu sendiri the work it self, dan kemajuan advancement. Universitas Sumatera Utara Peneliti membuat 24 aitem berdasarkan aspek- aspek yang ingin diukur diatas. Skor skala menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka motivasi kerja yang dimiliki subyek tinggi. Dan sebaliknya, semakin rendah skor jawaban maka motivasi kerja yang dimiliki oleh subyek rendah. Adapun blue print untuk skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut: Tabel 1. Blue Print Skala Motivasi Kerja No Dimensi Motivasi Kerja Indikator Motivasi Kerja Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah Universitas Sumatera Utara

2. Skala Desain Pekerjaan

Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan mengenai desain pekerjaan didasarkan pada lima dimensi kerja yang dikemukakan oleh Hackman dan Oldham 1980, yang terdiri dari dimensi variasi pekerjaan skill variety, identitas tugas task identity, signifikansi tugas task significance, otonomi autonomy, dan umpan balik pekerjaan job feedback. Peneliti membuat 32 aitem berdasarkan aspek- aspek yang ingin diukur diatas. Skor skala menunjukkan bahwa Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala, maka semakin positif desain pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan. Dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari skala, maka semakin negatif desain pekerjaan yang 1 Achievement Keberhasilan Tugas 9,23,20 - 3 12.5 Menghasilkan kinerja tinggi 1,12, 28 - 3 12.5 2 Recognition Menerima pengakuan akan kinerja 4,13,22 - 3 12.5 3 Responsibility Tepat waktu 3,6 14 3 12.5 Bekerja tanpa pengawasan 2,18 5 3 12.5 Mengerjakan tugas hingga selesai 17,11 15 3 12.5 4 Advancment Keinginan untuk maju 10,19,24 3 12.5 5 The Work It Self Menyukai tantangan 7,16,21 3 12.5 Total 24 100 Universitas Sumatera Utara dirasakan oleh karyawan. Adapun blue print untuk skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 2. Blue Print Skala Desain Pekerjaan No Dimensi Desain Pekerjaan Indikator Desain Pekerjaan Aitem Favorable Aitem Unfav- orable Jumlah 1 Skill Variety Sejumlah keterampilan berbeda 2, 16, 20 - 3 9.38 Sejumlah aktivitas berbeda 1, 13, - 2 9.38 2 Task Identity Keterlibatan dalam pekerjaan secara utuh 3,9,21 - 3 9.38 Dapat mengidentifikasi tugaspekerjaan 4, 10, 28 - 3 9.38 3 Task Significa- nce Berdampak bagi pekerjaan 6, 18, 23 - 3 9.38 Berdampak bagi orang lain 5, 17, 29 - 3 9.38 Berdampak bagi diri sendiri 7, 22, 27 - 3 9.38 4 Autonomy Kebebasan pelaksanaan tugas 8,15,32 - 9.38 Kebebasan berpendapatmengamb il keputusan 12, 19, 26 - 9.38 5 Job Feedback Feedback secara jelas 11, 25, 31 - 3 9.38 Feedback secara teratur 14, 24, 30 - 3 9.38 Total 32 100

E. Uji Daya Beda Aitem, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem merupakan tingkat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memilki atribut dengan individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut yang hendak Universitas Sumatera Utara diukur Azwar, 2012. Indeks daya beda aitem dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang menghasilkan koefisien korelasi aitem-total. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien korelasi product-moment yang dianalisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for Windows. Kriteria pemilihan aitem yang digunakan berdasarkan korelasi aitem total, biasanya berada dalam rentang r ix ≥ 0.30. Seluruh aitem yang memiliki korelasi minimal 0.30, maka daya bedanya dianggap memuaskan. Sebaliknya, jika r 30 maka daya beda aitem dianggap rendah. 2. Validitas Alat Ukur Validitas alat ukur adalah sejauh mana skala tersebut mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya sebagaimana yang dikehendaki oleh peneliti Azwar, 2012. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Validitas Isi Content Validity Validitas isi menunjukkan relevansi aitem dengan indikator keprilakuan dan dengan tujuan ukur sebenarnya yang secara akal sehat mampu menilai apakah isi skala mendukung konstruk teoritis yang digunakan Azwar, 2012. Untuk melihat sejauhmana aitem mewakili aspek yang diukur sudah sesuai akan dinilai oleh professional judgement. Dalam hal ini, peneliti akan meminta penilaian dan pertimbangan dari professional, yang dalam hal ini adalah berdiskusi Universitas Sumatera Utara dengan dosen pembimbing. b. Validitas Tampang Face Validity Validitas tampang face validity berkaitan dengan penilaian kelayakan pada bentuk dan penampilan instrumen Azwar, 2012. 3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas mengacu pada keterpecayaan atau konsistensi hasil ukur Azwar, 2012. Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah alat ukur yang reliabel yakni mampu untuk menghasilkan skor yang cermat dengan tingkat eror yang kecil Azwar, 2012. Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan internal konsistensi menggunakan Koefisien Cronbach Alpha Cronbach’s Alpha Coeffecient untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala dengan hanya memerlukan satu kali pemberian tes kepada sekelompok individu sebagai subjek dengan mengolah data pada program SPSS 17.0 version for Windows. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang berada pada rentang 0-1 yang artinya semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1, maka semakin tinggi tingkat reliabilitas dari alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 0, maka semakin rendah tingkat reliabilitas dari alat ukur tersebut Azwar, 2013. Universitas Sumatera Utara

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. 1 Tahap Persiapan - Pembuatan alat ukur Proses pembuatan alat ukur dimulai dengan menentukan aspek- aspek dari desain pekerjaan dan motivasi kerja yang menjadi dasar pengukuran. Kemudian peneliti merumuskannya ke dalam indikator keperilakuan dan sejumlah aitem. Skala dibuat dalam bentuk booklet dengan setiap pernyataan memiliki lima alternative pilihan jawaban. - Evaluasi alat ukur Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengevaluasi atau memeriksa kembali aitem-aitem dalam alat ukur. Aitem- aitem tersebut dievaluasi secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi kualitatif dilakukan dengan bantuan professional judgement untuk menilai apakah indikator dan aitem yang ada sesuai dengan aspek variabel. Evaluasi kuantitatif dilakukan dengan menguji coba alat ukur pada sejumlah partisipan. - Uji Coba Alat Ukur Universitas Sumatera Utara Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan realibilitas terhadap skala motivasi kerja dan skala desain pekerjaan yang telah dibuat. - Revisi alat ukur Setelah peneliti menguji reliabilitas aitem dan daya beda aitem skala dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows, peneliti menentukan aitem-aitem yang memenuhi kriteria yang akan tetap digunakan. 2 Tahap Pelaksanaan Setelah memperoleh aitem yang memenuhi syarat untuk digunakan, peneliti kemudian melakukan pengambilan data. dengan memberikan skala motivasi kerja dan skala desain pekerjaan kepada subjek penelitian. 3 Tahap Pengolahan Data Setelah data semua subjek terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17 for windows.

G. Metode Analisis Data

Universitas Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh desain pekerjaan terhadap motivasi kerja karyawan, maka analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis regresi ini digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, apabila variabel independen dimanipulasi atau diubah atau dinaik turunkan Sugiyono, 2012. Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 17.0 for windows. Sebelum melakukan analisis data perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Dalam analisis regresi linear berganda terdapat beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi, antara lain :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi terdistribusi secara normal setelah dilakukan uji normalitas. Uji normalitas diperoleh dari output SPSS menggunakan Test Of Normality melalui tampilan grafik P-P Plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal maka analisis regresi memenuhi asumsi. 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya Universitas Sumatera Utara variabel bebas yakni dimensi-dimensi job design dan variabel tergantung yakni motivasi kerja. Kedua variabel dikatakan linear apabila menghasilkan nilai p 0.05. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab, model regresi yang baik yaitu tidak terdapatnya multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen Ghozali, 2001. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Jika ditemukan nilai VIF adalah kurang dari 10 dan Tolerance besar dari 0,1 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada variabel independen.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Sebab, model regresi yang baik adalah yang tidak ditemukan adanya heteroskedastisitas.

5. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi serial antara variabel bebas yang akan menyebabkan terjadinya Universitas Sumatera Utara varian error. Uji autokorelasi merupakan syarat dalam analisis regresi linear berganda.

H. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba untuk melihat daya beda aitem serta reliabilitas dari kedua skala tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 version for Windows. Peneliti menggunakan kriteria daya beda aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi minimal 0,30 r ix ≥ 0.30. Hal ini dikarenakan semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya pembeda yang dianggap memuaskan Azwar, 2012. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 28-30 November 2015. Jumlah skala yang disebar berjumlah 100 buah dan yang kembali sejumlah 85 buah. Dan dihasilkan perolehan data sebagai berikut : 1. Skala Motivasi Kerja Hasil analisis skala motivasi kerja menunjukkan bahwa dari 24 aitem, terdapat 20 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total minimal sebesa r ≥ 0,30. Sedangkan jumlah aitem yang gugur sebanyak 4 aitem. Hasil perhitungan reliabilitas skala motivasi kerja menghasilkan nilai koefisien alpha sebesar 0.902. Distribusi aitem pada skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Motivasi Kerja Setelah Uji Coba Universitas Sumatera Utara No Dimensi Motivasi Kerja Indikator Motivasi Kerja Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 1 Achievement Keberhasilan tugas 7, 11, 20 - 3 15 Menghasilkan kinerja tinggi 1, 6, 10 - 3 15 2 Recognition Menerima pengakuan akan kinerja 3, 11, 19 - 3 15 3. Responsibility Tepat waktu 2, 4 - 2 10 Bekerja tanpa pengawasan 15 - 1 5 Mengerjakan tugas hingga selesai 9,14 12 3 15 4. Advancment Keinginan untuk maju 8,16 2 10 5. The Work It Self Menyukai tantangan 5, 13, 18 3 15 Total 20 100

2. Skala Desain Pekerjaan