3. Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 37.985 6.734
5.640 .000
Skill Variety .069
.423 .018
.164 .870
.614 1.628
Task Identity .955
.384 .357
2.486 .015
.366 2.733
Task Significance
.624 .253
.295 2.463
.016 .527
1.899 Autonomy
.143 .378
.044 .378
.706 .560
1.787 Jobfeedback
.068 .469
.015 .146
.885 .762
1.312 a.
Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja
4. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
5. Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.634
a
.402 .365
6.436 2.236
a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy, TaskSignificance, TaskIdentity
b. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja
6. Pengaruh
Job Design Terhadap Motivasi Kerja Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.634
a
.402 .365
6.436 2.236
a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy, TaskSignificance, TaskIdentity
c. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2203.341
5 440.668
10.637 .000
a
Residual 3272.659
79 41.426
Total 5476.000
84 a. Predictors: Constant, Jobfeedback, SkillVariety, Autonomy,
TaskSignificance, TaskIdentity b. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
37.985 6.734
5.640 .000
Skill Variety .069
.423 .018
.164 .870
Task Identity .955
.384 .357
2.486 .015
Task Significance
.624 .253
.295 2.463
.016 Autonomy
.143 .378
.044 .378
.706 Jobfeedback
.068 .469
.015 .146
.885 a. Dependent Variable: VariabelMotivasiKerja
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Andy, F, 2009. Discovering Statistics using SPSS Third Edition. London : Sage Publications
Azwar, S. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas, Edisi ke-8.Yogyakarta: Pustaka
Belajar. Azwar, S. 2010. Metode Penelitian Edisi ke- 10. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Baba, V. V., Jamal, M. 1991. Routinisation Of Job Context And Job Content As Related To Employees Quality Of Working Life: A Study Of Psychiatric
Nurses. Journal of Organisational Behaviour, 12, 379-386.
Cascio, F. W. 2003. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. New York: McGraw-Hill.
Davis, K. 2000. Human Behavior at Work. New Delhi : Graw Hill Publishing Company Ltd.
Dessler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenhallindo. Djastuti, I. 2011. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Komitmen
Organisasi Karyawan Tingkat Managerial Perusahaan Jasa Konstruksi di Jawa Tengah. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 131, 1-19.
Gatot, D.B. 2005. Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat
Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. Makara. Vol. 9 1, 1-9.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson, et al. 1997. Organizations: Behaviour, Structure and Process. Boston. McGraw-Hill Companies.
Gomes, F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Greenberg, J., Baron, R.A. 2003. Behavior In Organizations: Understanding and Managing The Human Side Of Work 5th Ed., Upper Saddle River, NJ:
Prentice Hall.
Universitas Sumatera Utara
Hackman, J.R., Oldham, G.R. 1980. Work Redesign. USA Addison-Wesley. Hadi, S. 2000. Metodologi research: Jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Haryanti, N.P. 2014. Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 82. 156-165
Hasibuan, M. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kesembilan, Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar, dan Kunci Keberhasilan. Jakarta : Bumi Aksara.
Indrayanti, M. 2014. Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk. Kantor Cabang Semarang [online]. http:eprints.undip.ac.id43590108_INDRAYATI.pdf. Skripsi. Di akses 22
Mei 2015
Ivancevich, J. M. 2002. Perilaku dan Manajemen Organisasi : Edisi ke-7. Jakarta: Erlangga.
Jewell, L. N. 1998. Contemporary IndustrialOrganizational Psychology Third Edition. USA: BrooksCole Publishing Company.
Judge, A., Watanable S. 1993. Another Lock At The Job Satisfaction –Life
Satisfaction Relationship, Journal of Applied Psychology, Vol 78, hlm. 939 –
948. Kaliath, T., et al., P. 2012. Changing Work Environments And Employee
Wellbeing: An Introduction. International Journal of Manpower, 337, 729- 737.
Karjantoro, H. 2004. Mengelola Kinerja : Suatu Tinjauan Praktis. Jakarta : PT. Mahakam
Karyawan, N. 2010. Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Kepuasaan Kerja Pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Jurnal Ganec Swara. Vol 42, 59-66
Luthans, F. 2005. Organizational Behavior 10th ed. New York: McGraw Hill. Mathis, R L., and John H. J. 2004. Human Resource Management Tenth
Edition. Ohio: South-Western
Universitas Sumatera Utara
Mariono, A 2012. Analisis Pengaruh Desain Pekerjaan Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di
Departemen Krisbow
Pt Kawan
Lama Sejahtera.
[online]. http:thesis.binus.ac.idDocLain-lain2012-1-00416-MN20ringkasan.pdf.
Skripsi. Diakses 22 Mei 2015
Megawati, S. 2012. Pengaruh Job Characteristics Terhadap Motivasi Karyawan Divisi Operasi Pada PT. Pembangkitan Jawa-Bali PJB Unit Pembangkitan
Up Muara Tawar [online].http:lib.ui.ac.idfile?file=digital20315613- S_Suci20Megawati.pdf. Skripsi. Di akses pada 20 Mei 2015.
Myers Hansen. 2005. Experimental Psychology, 6
th
Edition.USA: Wadsworth Noe, R.A., et al. 2003. Human Resource Management: Gaining A Competitive
Advantage. Fourth Edition. USA: McGraw-Hill. Osland, J.S,. Rubin, I.M., Kolb, D.A. 2001. Organizational Behavior: An
Experiental Approach. New Jersey: Prentice Hall Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. 2008. Psikologi Perkembangan
Manusia. Jakarta: Kencana.
Pohan, V. 2009. Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Gairah Kerja Karyawan Divisi
IIInalum Internal
AuditorPada PT.Inalum
[Online]. https:mgtofsdm.files.wordpress.com201209pengaruh-desain-pekerjaan-
terhadap-gairah-kerja-karyawan.pdf. Skripsi. Di akses 20 Mei 2015
Porter, M.E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. London: The Macmillan Press Ltd.
Robbins, S.P. 1996. Organization Behavior 8thed. New Jersey: Prentice Jall, Inc.
Robbins, S. P. 2005. Organizational Behaviour 11th ed. New Jersey: Pearson Education.
Robbins, S. P. 2002. Prilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua. Jakarta : Penerbit
Prenhallindo.
Rollinson, D. A. Broadfield. 2005. Organizational Behaviour and Analysis: An Integrated Approach Third Edition. England : Financial Times Prent, Int.
Saks, A.M. 2006. Antecedents and Consequences Of Employee Engagement.. Journal Of Managerial Psychology. , Vol 111, 257-295
Universitas Sumatera Utara
Saputra, T.W. 2004. Analisis Pengaruh Dimensi- Dimensi Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan Growth Need
Strength sebagai
Variabel Pemoderat.
http:eprints.uns.ac.id2645 [online].Skripsi. Diakses tanggal 21 November 2015
Siagian S.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukendar, A 2004. Pengaruh Pelaksanaan Pengembangan Karier Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor
CabangBandung[online].http:www.209.85.175.104search?q=cache:gdhyr e8OvzsJ:digilib.itb.ac.idgdl.php3Fmod3Dbrowse26op3Dread26i
d3Djbptunikompp-gdl2004agussukend579+pengaruh+ semangat+kerja hl=enct=clnkcd = 22.htm. Skripsi. Diakses tanggal 21 Juli 2015
Steers Porter. 1991. Motivation and Work Behavior: International Student Edition. Second Edition, Singapore: Mc Graw Hill
Tampubolon, D. 2011. Analisis Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada
PT. Trakindo
Utama Cabang
Medan. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789292297Cover.pdf. Skripsi.
Diakses tanggal 15 Februari 2016.
Ugboro, I. O., Obeng, K. 2000. Top Management Leadership, Employee Empowerment, Job Satisfaction, And Customer Satisfaction In TQM
Organizations: An Empirical Study. Journal of Quality Management 5: 247 –
272. Diakses tanggal 11 November 2015. Yusuf, B. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah Edisi 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan serangkaian prosedur atau kegiatan ilmiah tersistematis yang dipersiapkan secara matang agar sasaran serta tujuan
pemecahan masalah dari sebuah penelitian tercapai Azwar, 2012. Penggunaan metode penelitian yang tepat akan menentukan apakah penelitian tersebut dapat
dipertanggungjawabkan data, analisa data dan pengambilan kes Hadi, 2000. Metode penelitian ini meliputi identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional, subyek penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.
Variabel independen IV merupakan suatu variabel penelitian yang akan mempengaruhi variabel lain. Sedangkan, variabel dependen DV merupakan
suatu variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain Azwar, 2013.
Dalam penelitian ini variabel penelitian yang digunakan, sebagai berikut : -
Variabel Tergantung DV :
Motivasi Kerja -
Variabel Bebas IV :
Desain Pekerjaan
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan yang digunakan sebagai batasan peneliti untuk mengukur variabel
tersebut Azwar, 2013. Adapun definisi operasional pada masing-masing variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi kerja
Motivasi kerja adalah dorongan semangat karyawan terhadap pekerjaannya yang dapat dilihat dari adanya keinginan untuk mencapai
prestasi yang tinggi, bertanggunjawab terhadap pekerjaannya, keinginan untuk mendapatkan pengakuan, menyukai pekerjaan yang menantang serta
keinginan untuk maju dan mengembangkan potensinya. Motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
diukur dengan aspek intrinsik yang dikemukakan oleh Herzberg 1976 yaitu prestasi kerja sense of achievement, tanggung jawab
responsibility, pengakuan recognition, pekerjaan itu sendiri the work it self, dan kemajuan advancement yang terjadi pada karyawan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala sikap model Likert yang disusun berdasarkan motivasi intrinsi yang dikemukakan oleh
Hezberg Tingkat motivasi kerja dapat dilihat berdasarkan total skor rata- rata yang diperoleh oleh subjek berdasarkan respon dari setiap aitem pada
skala ukur. Semakin tinggi total skor yang diperoleh maka semakin tinggi motivasi kerja yang dirasakan oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah
total skor yang diperoleh maka semakin rendah motivasi kerja yang dirasakan oleh subyek.
2. Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan persepsi karyawan terhadap
pelaksanaan tugas pekerjaan meliputi adanya tugas yang beragam, pembagian tugas yang jelas, memberikan kebebasan, umpan balik serta
dampak bagi karyawan.
Variabel ini diukur dengan skala sikap model Likert dengan menggunakan 5 dimensi pekerjaan yang dikemukakan oleh Hackman dan
Oldham 1980 meliputi skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan job feedback. Total skor yang diperoleh dari skala
menunjukkan positif atau negatifnya desain pekerjaan yang dirasakan oleh
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala, semakin positif
desain pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan. Dan sebaliknya, semakin
rendah skor yang diperoleh dari skala menunjukkan semakin negatif
desain pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah yang dikenai generalisasi terdiri atas subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan
oleh pihak peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Sugiyono, 2012. Pada penelitian ini, populasinya adalah seluruh karyawan PT.
Indah Kiat Pulp Paper.Tbk.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasinya Azwar, 2010. Keterbatasan sumber
daya peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya
Universitas Sumatera Utara
meneliti sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yang lebih dikenal dengan sampel. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 85 orang karyawan PT. Indah Kiat Pulp Paper.Tbk yang bekerja dikantor.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability Sampling, karena tidak
semua sampel memiliki kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian Myers, 2005. Kemudian, metode yang digunakan adalah
accidental sampling yang merupakan teknik penentuanpengambilan sampel secara kebetulan, yakni siapapun subjek yang ditemui itu cocok
dan memiliki karakteristik yang ditetapkan sebagai sumber data dapat digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2012.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian, metode pengumpulan data mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti Azwar,
2013. Untuk itu, peneliti penting untuk mempertimbangkan metode pengumpulan data yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan skala sikap model likert yang berisi pernyataan- pernyataan sikap, yaitu pernyataan mengenai yang telah disiapkan dan disusun
Universitas Sumatera Utara
sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2010
Skala Likert disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan sebagian yang tidak favorable dengan lima alternatif jawaban yang terdiri
dari: Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Dalam hal ini, subjek penelitian diminta untuk
memberikan respon tentang kesesuaian dan ketidaksesuaian dirinya terhadap pernyataan yang ada. Setiap pilihan diberi skor nilai 5-1 untuk setiap
pernyataan favorable dan 1-5 untuk setiap peryataan unfavorable. Bobot penilaian untuk pernyataan tersebut yaitu : SS =5, S =4, N =3, TS =2, STS =1.
Bobot penilaian untuk pertanyaan yang tidak mendukung, yaitu : SS =1, S= 2, N =3, TS =4, STS = 5.
Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala sikap model Likert yaitu skala motivasi kerja dan skala job design. Setiap skala akan melalui
proses uji coba yang terdiri dari uji validitas, uji realibilitas, dan uji daya diskriminasi aitem. Yang diuraikan sebagai berikut :
1. Skala Motivasi Kerja
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui motivasi kerja karyawan didasarkan pada lima aspek motivators yang dikemukakan oleh
Herzberg, yang terdiri dari : prestasi kerja sense of achievement, tanggung jawab responsibility, pengakuan recognition, pekerjaan itu
sendiri the work it self, dan kemajuan advancement.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti membuat 24 aitem berdasarkan aspek- aspek yang ingin diukur diatas. Skor skala menunjukkan bahwa semakin tinggi skor
jawaban maka motivasi kerja yang dimiliki subyek tinggi. Dan sebaliknya,
semakin rendah skor jawaban maka motivasi kerja yang dimiliki oleh subyek rendah.
Adapun blue print untuk skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Blue Print Skala Motivasi Kerja
No Dimensi
Motivasi Kerja
Indikator Motivasi
Kerja Aitem
Favorable Aitem
Unfavorable Jumlah
Universitas Sumatera Utara
2. Skala Desain Pekerjaan
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan mengenai desain pekerjaan didasarkan pada lima dimensi kerja yang
dikemukakan oleh Hackman dan Oldham 1980, yang terdiri dari dimensi variasi pekerjaan skill variety, identitas tugas task identity, signifikansi
tugas task significance, otonomi autonomy, dan umpan balik pekerjaan job feedback.
Peneliti membuat 32 aitem berdasarkan aspek- aspek yang ingin diukur diatas. Skor skala menunjukkan bahwa Semakin tinggi skor yang
diperoleh dari skala, maka semakin positif desain pekerjaan yang
dirasakan oleh karyawan. Dan sebaliknya, semakin rendah skor yang
diperoleh dari skala, maka semakin negatif desain pekerjaan yang
1 Achievement
Keberhasilan Tugas
9,23,20 -
3 12.5
Menghasilkan kinerja tinggi
1,12, 28 -
3 12.5
2 Recognition
Menerima pengakuan
akan kinerja 4,13,22
- 3
12.5
3 Responsibility Tepat waktu
3,6 14
3 12.5
Bekerja tanpa pengawasan
2,18 5
3 12.5
Mengerjakan tugas hingga
selesai 17,11
15 3
12.5
4 Advancment
Keinginan untuk maju
10,19,24 3
12.5 5
The Work It Self
Menyukai tantangan
7,16,21 3
12.5
Total 24
100
Universitas Sumatera Utara
dirasakan oleh karyawan. Adapun blue print untuk skala motivasi kerja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Blue Print Skala Desain Pekerjaan
No Dimensi
Desain Pekerjaan
Indikator Desain Pekerjaan
Aitem Favorable
Aitem Unfav-
orable Jumlah
1 Skill
Variety Sejumlah keterampilan
berbeda 2, 16, 20
- 3
9.38 Sejumlah aktivitas
berbeda 1, 13,
- 2
9.38 2
Task Identity
Keterlibatan dalam pekerjaan secara utuh
3,9,21 -
3 9.38
Dapat mengidentifikasi
tugaspekerjaan 4, 10, 28
- 3
9.38
3 Task
Significa- nce
Berdampak bagi pekerjaan
6, 18, 23 -
3 9.38
Berdampak bagi orang lain
5, 17, 29 -
3 9.38
Berdampak bagi diri sendiri
7, 22, 27 -
3 9.38
4 Autonomy Kebebasan
pelaksanaan tugas 8,15,32
- 9.38
Kebebasan berpendapatmengamb
il keputusan 12, 19, 26
- 9.38
5 Job
Feedback Feedback secara jelas
11, 25, 31 -
3 9.38
Feedback secara teratur
14, 24, 30 -
3 9.38
Total 32
100
E. Uji Daya Beda Aitem, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem merupakan tingkat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memilki atribut
dengan individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut yang hendak
Universitas Sumatera Utara
diukur Azwar, 2012. Indeks daya beda aitem dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor
skala itu sendiri yang menghasilkan koefisien korelasi aitem-total. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien korelasi product-moment
yang dianalisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for Windows. Kriteria pemilihan aitem yang digunakan berdasarkan korelasi aitem total,
biasanya berada dalam rentang r
ix
≥ 0.30. Seluruh aitem yang memiliki korelasi minimal 0.30, maka daya bedanya dianggap memuaskan.
Sebaliknya, jika r 30 maka daya beda aitem dianggap rendah.
2. Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur adalah sejauh mana skala tersebut mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya sebagaimana
yang dikehendaki oleh peneliti Azwar, 2012. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Validitas Isi Content Validity
Validitas isi menunjukkan relevansi aitem dengan indikator keprilakuan dan dengan tujuan ukur sebenarnya yang secara akal sehat
mampu menilai apakah isi skala mendukung konstruk teoritis yang digunakan Azwar, 2012. Untuk melihat sejauhmana aitem mewakili
aspek yang diukur sudah sesuai akan dinilai oleh professional judgement. Dalam hal ini, peneliti akan meminta penilaian dan
pertimbangan dari professional, yang dalam hal ini adalah berdiskusi
Universitas Sumatera Utara
dengan dosen pembimbing.
b. Validitas Tampang Face Validity
Validitas tampang face validity berkaitan dengan penilaian kelayakan pada bentuk dan penampilan instrumen Azwar, 2012.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu pada keterpecayaan atau konsistensi hasil ukur Azwar, 2012. Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik
adalah alat ukur yang reliabel yakni mampu untuk menghasilkan skor yang cermat dengan tingkat eror yang kecil Azwar, 2012. Teknik reliabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan internal konsistensi menggunakan Koefisien Cronbach Alpha
Cronbach’s Alpha Coeffecient untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam
skala dengan hanya memerlukan satu kali pemberian tes kepada sekelompok individu sebagai subjek dengan mengolah data pada program
SPSS 17.0 version for Windows. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang berada
pada rentang 0-1 yang artinya semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1, maka semakin tinggi tingkat reliabilitas dari alat ukur tersebut.
Sebaliknya, semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 0, maka semakin rendah tingkat reliabilitas dari alat ukur tersebut Azwar, 2013.
Universitas Sumatera Utara
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.
1 Tahap Persiapan
- Pembuatan alat ukur
Proses pembuatan alat ukur dimulai dengan menentukan aspek- aspek dari desain pekerjaan dan motivasi kerja yang menjadi dasar
pengukuran. Kemudian peneliti merumuskannya ke dalam indikator keperilakuan dan sejumlah aitem. Skala dibuat dalam bentuk booklet
dengan setiap pernyataan memiliki lima alternative pilihan jawaban. -
Evaluasi alat ukur Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengevaluasi atau
memeriksa kembali aitem-aitem dalam alat ukur. Aitem- aitem tersebut dievaluasi secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi kualitatif
dilakukan dengan bantuan professional judgement untuk menilai apakah indikator dan aitem yang ada sesuai dengan aspek variabel.
Evaluasi kuantitatif dilakukan dengan menguji coba alat ukur pada sejumlah partisipan.
- Uji Coba Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan realibilitas terhadap skala motivasi kerja dan skala desain pekerjaan yang telah
dibuat. -
Revisi alat ukur Setelah peneliti menguji reliabilitas aitem dan daya beda aitem
skala dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows, peneliti menentukan aitem-aitem yang memenuhi kriteria yang akan tetap
digunakan.
2 Tahap Pelaksanaan
Setelah memperoleh aitem yang memenuhi syarat untuk digunakan, peneliti kemudian melakukan pengambilan data. dengan memberikan
skala motivasi kerja dan skala desain pekerjaan kepada subjek penelitian.
3 Tahap Pengolahan Data
Setelah data semua subjek terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17
for windows.
G. Metode Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh desain pekerjaan terhadap motivasi kerja karyawan, maka analisa data yang digunakan adalah
analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X dengan
variabel dependen Y. Analisis regresi ini digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, apabila variabel independen
dimanipulasi atau diubah atau dinaik turunkan Sugiyono, 2012. Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas
komputerisasi SPSS 17.0 for windows. Sebelum melakukan analisis data perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Dalam analisis regresi linear berganda
terdapat beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi, antara lain :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi terdistribusi secara normal setelah dilakukan
uji normalitas. Uji normalitas diperoleh dari output SPSS menggunakan Test Of Normality melalui tampilan grafik P-P Plot. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal maka analisis regresi memenuhi
asumsi.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas yakni dimensi-dimensi job design dan variabel tergantung yakni motivasi kerja. Kedua variabel dikatakan linear
apabila menghasilkan nilai p 0.05.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab,
model regresi yang baik yaitu tidak terdapatnya multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen Ghozali, 2001.
Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Jika
ditemukan nilai VIF adalah kurang dari 10 dan Tolerance besar dari 0,1 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada variabel
independen.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Sebab, model regresi yang baik adalah yang tidak ditemukan adanya heteroskedastisitas.
5. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi serial antara variabel bebas yang akan menyebabkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
varian error. Uji autokorelasi merupakan syarat dalam analisis regresi linear berganda.
H. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba untuk melihat daya beda aitem serta reliabilitas dari kedua skala tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 version for
Windows. Peneliti menggunakan kriteria daya beda aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi minimal 0,30 r
ix
≥ 0.30. Hal ini dikarenakan semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya
pembeda yang dianggap memuaskan Azwar, 2012. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 28-30 November 2015. Jumlah skala yang disebar berjumlah
100 buah dan yang kembali sejumlah 85 buah. Dan dihasilkan perolehan data sebagai berikut :
1. Skala Motivasi Kerja
Hasil analisis skala motivasi kerja menunjukkan bahwa dari 24 aitem, terdapat 20 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total
minimal sebesa r ≥ 0,30. Sedangkan jumlah aitem yang gugur sebanyak 4
aitem. Hasil perhitungan reliabilitas skala motivasi kerja menghasilkan nilai koefisien alpha sebesar 0.902. Distribusi aitem pada skala motivasi
kerja dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Motivasi Kerja Setelah Uji Coba
Universitas Sumatera Utara
No Dimensi Motivasi Kerja
Indikator Motivasi Kerja
Aitem Favorable
Aitem Unfavorable
Jumlah
1 Achievement
Keberhasilan tugas
7, 11, 20 -
3 15
Menghasilkan kinerja tinggi
1, 6, 10 -
3 15
2 Recognition
Menerima pengakuan
akan kinerja 3, 11, 19
- 3
15
3. Responsibility
Tepat waktu 2, 4
- 2
10 Bekerja
tanpa pengawasan
15 -
1 5
Mengerjakan tugas
hingga selesai
9,14 12
3 15
4. Advancment
Keinginan untuk maju
8,16 2
10 5.
The Work It Self
Menyukai tantangan
5, 13, 18 3
15
Total 20
100
2. Skala Desain Pekerjaan