Komplikasi Pencabutan TINJAUAN PUSTAKA

2.5.2 Pencabutan Gigi Kaninus Maksila Kaninus merupakan gigi dengan akar terpanjang. Penampang akarnya berbentuk lonjong dan biasanya terdapat tonjolan yang disebut eminensia kaninus pada permukaan anterior. Seluruh tulang pada sisi labial umumnya sangat tipis. Meskipun tulang labial tipis, gigi ini sulit untuk dicabut karena akarnya yang panjang. Pencabutan gigi kaninus maksila menggunakan tang universal gigi atas no. 150. Gerakan awal berada pada aspek bukal, dengan tekanan balik ke arah palatal. Ketika tulang diperluas dan gigi digoyangkan, posisi tang harus berada di daerah apikal. Tekanan rotasional yang ringan sangat berguna untuk melonggarkan socket gigi, terutama apabila gigi sebelahnya hilang atau telah dicabut. Saat gigi telah benar- benar goyang, maka gigi dikeluarkan dari soket dengan gerakan dari labial ke insisial menggunakan tang pencabutan. 24

2.6 Komplikasi Pencabutan

Pencabutan gigi dengan keadaan penyulit yang terlalu dipaksakan dan teknik yang salah sering menimbulkan komplikasi, diantaranya fraktur alveolar, masuknya fragmen akar ke rongga sinus, perdarahan berlebihan, rasa sakit pada jaringan keras dan pembengkakan. 10,13,25,26 2.6.1 Fraktur Tulang Alveolar Penyebab yang paling mungkin dari fraktur tulang alveolar adalah penggunaan tang dengan kekuatan yang berlebihan, yaitu frakturnya pelat kortikal. Apabila diperlukan kekuatan yang besar untuk mencabut gigi, flap jaringan lunak harus diangkat, dan kontrol jumlah tulang yang harus dibuang sehingga gigi dapat di dilepaskan atau pada kasus gigi dengan akar multipel, dapat dilakukan pemisahan gigi. Jika prinsip ini tidak ditaati oleh dokter gigi, maka fraktur tulang alveolar dapat terjadi. 10 Universitas Sumatera Utara 2.6.2 Masuknya Fragmen Akar ke dalam Sinus Maksilaris Komplikasi ini bisa terjadi jika ujung akar dekat dengan sinus maksilaris atau perluasan sinus yang besar dan ujung akar yang bengkok. Biasanya terjadi pada akar gigi premolar dan molar atas dan yang sering terjadi pada akar palatal.pada kasus seperti ini, pemakaian elevator dengan tenaga yang besar harus dihindari. 13 2.6.3 Perdarahan yang Berlebihan Perdarahahan pasca pencabutan merupakan efek samping dari prosedur dentoalveolar. Pada pasien yang sehat, perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang minimal dan dapat berhenti dengan sendirinya melalui proses clotting. Penting untuk dapat membedakan perdarahan aktif setelah pembedahan. Pasien akan sering mengeluh perdarahan yang belebihan karena mereka telah melihat darah di dalam air liur mereka. Darah yang mengalir seharusnya berhenti dalam waktu 36-72 jam pasca pencabutan, harus merespon tekanan, dan umumnya hal ini merupakan gangguan bagi pasien. Sebaliknya, pasien dengan perdarahan aktif akan sering megeluhkan mulut mereka yang penuh dengan darah segera setelah melepaskan pembalut kasa. 25 2.6.4 Rasa Sakit pada Jaringan Keras Rasa sakit dapat diakibatkan trauma jaringan keras karena terkena instrumen atau bor yang terlalu panas selama pembuangan tulang. Dengan pencegahan secara teknis melalui irigasi dan menghaluskan tepi tulang tajam dengan bone file serta membersihkan soket tulang setelah pencabutan dapat menghilangkan kemungkinan penyebab rasa sakit pasca pencabutan gigi. 26 2.6.5 Pembengkakan pasca operasi Pembengkakan pasca operasi selama pencabutan gigi dapat menimbulkan edema traumatik hingga menghambat penyembuhan luka. Hal ini biasanya disebabkan trauma instrumen tumpul, retraksi berlebihan dari flap yang tidak baik atau tersangkut putaran bor merupakan faktor predisposisi keadaan ini. 26 Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

4 36 45

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 12

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 11

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 4

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 16

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 2

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 17