Rasio D2:D4 TINJAUAN PUSTAKA

minggu ke-10, dan falang media pada minggu ke-11 atau lebih. Pusat epifise muncul pada falang proximal di awal tahun ke-2 perempuan, dan lebih lama di tahun yang sama laki-laki, falang media dan distal pada tahun ke-2 perempuan, atau tahun ke-3 atau ke-4 laki-laki Standring, 2008.

2.4. Rasio D2:D4

Rasio D2:D4 adalah perbedaan antara panjang jari digiti=D ke-2 jari telunjuk dengan jari ke-4 jari manis. Panjang jari pada manusia telah diteliti lebih dari 120 tahun silam. Pada manusia, perbedaan panjang jari ke-2 dibanding panjang jari ke-4 D2:D4 lebih rendah nilainya pada laki-laki dibandingkan perempuan Paul et al., 2006; Gillam et al., 2008; Kraemer et al., 2009; Galis et al., 2010; Muler et al., 2011;Zheng and Cohn, 2011; Hiraishi et al., 2011; Zhao et al., 2013 . Perbedaan ini terlihat baik pada anak-anak maupun dewasa. Perbedaan ciri ini merupakan salah satu perbedaan bentuk seksual sexual dimorphic yang dipengaruhi oleh konsentrasi hormon androgen yang diproduksi oleh fetus dan sensitivitas reseptor androgen pada masa embrio. Rendahnya nilai D2:D4 mencerminkan tingginya paparan hormon testosteron selama masa embrio, sedangkan tinginya nilai D2:D4 mencerminkan rendahnya paparan hormon testosteron selama masa embrio. Modulasi kadar hormon pada masa prenatal mempengaruhi rasio digit sedangkan postnatal tidak Zheng dan Cohn, 2011; Hiraishi et al., 2012 dan menetap pada masa dewasa Peeters et al., 2013 . Hal ini menunjukkan bahwa rasio digit sepertinya hanya dipengaruhi pada masa janin dan tidak berubah setelah lahir. Galis et al. 2010 menyatakan bahwa rasio D2:D4 stabil setelah usia 2 tahun. Penelitian Trivers, Manning, dan Jacobson 2006 dalam Galis et al. 2010 pada anak Jamaica didapat rasio D2:D4 anak usia 7-14 tahun meningkat signifikan setelah pengukuran pada 4 tahun kemudian. Gillam et al. 2008 menunjukkan bahwa rasio D2:D4 berubah sejalan dengan usia tetapi nilainya tetap lebih rendah pada laki-laki daripada perempuan. Universitas Sumatera Utara Menurut Muller et al. 2011, rasio D2:D4 ini tidak dipengaruhi oleh kadar hormon ibu, karena tidak terdapat korelasi antara kadar hormon androgen ibu dengan kadar hormon androgen pada cairan amnion. Muller juga menyatakan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara kadar hormon androgen dengan rasio D2:D4 pada orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa sepertinya rasio D2:D4 tidak dipengaruhi oleh usia. Banyak penelitian menunjukkan hubungan rasio digit dengan perbedaan kadar androgen dan estrogen selama pertumbuhan. Muller et al. 2011; Zheng dan Cohn 2011 menyatakan bahwa perkembangan genital dan digit dikontrol oleh gen HoxA dan HoxD yang dipengaruhi oleh hormon androgen. Zheng dan Cohn 2011 memperkirakan bahwa reseptor androgen AR aktif di banyak sel pada masa kondensasi kartilago. Percobaan Zheng dan Cohn pada tikus mutan yang AR-nya dihilangkan, terdapat peningkatan rasio D2:D4 dibanding dengan kontrol sedangkan penghapusan pada reseptor estrogen ER menurunkan rasio D2:D4. Hal ini menunjukkan bahwa AR dan ER memiliki efek yang berlawanan pada rasio digit, dengan AR penting dalam perkembangan sifat maskulinlaki-laki rasio D2:D4 rendah dan ER penting dalam perkembangan sifat femininperempuan rasio D2:D4 tinggi. Aktivitas AR dan ER paling tinggi tampak pada D4 dan tidak ada respon signifikan pada D2. Tingginya efek hormon pada perbedaan pertumbuhan D4 dan tidak adanya efek hormon pada D2 kemudian menjadikan rasio D2:D4 sebagai tanda perbedaan seksual. Rasio D2:D4 dapat diukur dengan berbagai cara, yaitu: 1. Pengukuran langsung pada D2 dan D4 dimulai dari tengah lipatan proksimal terhadap palmar sampai ujung digit dengan Vernier caliper jangka sorong. 2. Pengukuran tidak langsung melalui fotokopi palmar, kemudian D2 dan D4 diukur dari tengah lipatan proksimal terhadap palmar sampai ujung digit dengan Vernier caliper jangka sorong atau dengan komputer Adobe Photoshop. 3. Pengukuran tulang falang D2 dan D4 yang didapat dari radiograf dengan Vernier caliper jangka sorong. Universitas Sumatera Utara 4. Pengukuran hasil skaning foto palmar yang diletakkan pada permukaan rata kemudian diukur dengan komputer Adobe Photoshop. Gambar 2.5 Alat ukur panjang digiti Vernier caliperjangka sorong. Gambar 2.6 Pengukuran D2:D4 melalui fotomikrograf Almasry et al., 2011. Gambar 2.7 Pengukuran D2:D4 melalui radiograf Xi et al., 2014. Universitas Sumatera Utara Baik pengukuran langsung maupun tidak langsung menunjukkan perbedaan rasio D2:D4 antara laki-laki dan perempuan, walaupun nilai rasio tersebut memiliki sedikit perbedaan. Robertson et al. 2008 menyatakan bahwa pengukuran D2:D4 menunjukkan hasil yang lebih baik pada pengukuran metakarpal, Allaway et al. 2009 menyatakan bahwa pengukuran berbasis komputer lebih dapat dipercaya dibanding pengukuran fisik, fotokopi dan skan, sedangkan menurut Xi et al. 2014, pengukuran terbaik didapat dengan mengukur falang secara langsung melalui radiograf.

2.5. Rasio D2:D4 dan Jenis Kelamin