Gambar 2.3 Perbedaan humerus antara laki-laki dan perempuan.
2.2. Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti orangmanusia dan metron yang berarti ukuran. Secara umum, antropometri adalah mengukur
manusia atau pengukuran terhadap tubuh manusia. Ilmu yang mempelajari tentang manusia disebut antropologi.
Saat ini antropologi sangat berkembang dalam banyak bidang seperti pediatrik, ortopedik, kedokteran gigi, kedokteran olahraga, serta kedokteran
forensik. Antropologi forensik berfokus pada morfologi, struktur, dan variabilitas jaringan keras untuk membantu proses identifikasi. Proses identifikasi yang
dimaksud adalah pengukuran berat dan tinggi badan, panjang dan lebar kepala, panjang lengan maupun tungkai, panjang telapak kaki, jarak antara kedua ujung
jari tengah dari tangan yang direntangkan serta panjang bahu dengan tujuan menentukan jati diri seseorang atau mayat. Data hasil antropometri inilah yang
diolah oleh kedokteran forensik untuk membantu penyidik dalam menentukan saat kematian, usia, jenis kelamin, tinggi badan, dan ras, serta asal sisa-sisa
potongan tubuh yang ditemukan AAAS, 2014. Bagi antropologis forensik, analisis terhadap tulang manusia telah
membuka jalan kebenaran dalam pengadilan. Berdasarkan hasil temuan di TKP dan di laboratorium, dapat diketahui identitas korban, penyebab kematian, bahkan
rekonstruksi tindakan kriminal pun dapat dilaksanakan RSBO, 2013. Laki-laki
Perempuan
Universitas Sumatera Utara
2.3. Anatomi Tangan
Ada 27 buah tulang yang membentuk tangan dan pergelangan tangan. Tulang-tulang ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 8 buah karpal yang
membentuk pergelangan tangan, 5 buah metakarpal yang membentuk tangan, dan 14 buah falang yang membentuk jari-jari tangan.
Gambar 2.4 Tulang-tulang penyusun tangan. Tulang-tulang yang membentuk pergelangan tangan tersusun dalam 2
baris dengan gerakan yang sangat terbatas di antaranya. Dari radius menuju ulna, baris proximal terdiri dari skapoid, lunatum, trikuetrum, dan fisiformis. Dengan
arah yang sama, di bagian distal terdiri dari trapezium, trapezoid, kapitatum, dan hamatum. Skapoid sebagai penghubung antara tiap baris sangat rentan terhadap
fraktur. Baris distal tulang karpal membentuk unit yang terikat pada basis metacarpal 2 dan 3 Wilhelmi, 2012; ASSH, 2009.
Tangan terdiri dari 5 buah metakarpal yang ditandai dengan adanya basis, corpus dan caput. Metakarpal jari ke-1 ibu jari merupakan metakarpal yang
terpendek dan paling bebas bergerak. Tiap metakarpal berartikulasi bagian distalnya pada bagian proximal falang tiap jari. Tiap jari terdiri dari 3 falang
proximal, media, dan distal, kecuali ibu jari yang terdiri dari 2 falang Wilhelmi, 2012.
Falang mengalami osifikasi dari pusat corpus pada masa prenatal. Distal falang mengalami osifikasi pada minggu ke-8 atau ke-9, falang proximal pada
Universitas Sumatera Utara
minggu ke-10, dan falang media pada minggu ke-11 atau lebih. Pusat epifise muncul pada falang proximal di awal tahun ke-2 perempuan, dan lebih lama di
tahun yang sama laki-laki, falang media dan distal pada tahun ke-2 perempuan, atau tahun ke-3 atau ke-4 laki-laki Standring, 2008.
2.4. Rasio D2:D4