5.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap
Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015
Proporsi penderita kanker payudara berdasarkan status tempat tinggal di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Gambar 5.8 Diagram Pie Keluhan Utama Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun
2014-2015
Berdasarkan gambar 5.8 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker payudara berdasarkan keluhan utama terbanyak adalah keluhan yang terlihat
68,8 dan yang terendah adalah keluhan yang tidak terlihat 31,2. Penderita kanker payudara mengalami beberapa keluhan antara lain : Benjolan di payudara,
nyeri di payudara, luka di payudara, dan puting sakit serta keluar nanah cairan encer Mulyani dan Nuryani, 2013.
68,8 31,2
Terlihat Tidak Terlihat
Universitas Sumatera Utara
5.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap
Berdasarkan Kuadran Letak Kanker di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015
Proporsi penderita kanker payudara berdasarkan kuadran letak kanker di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2014-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Gambar 5.9 Diagram Pie Kuadaran Letak Kanker Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan
Tahun 2014-2015
Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker payudara berdasarkan kuadran letak kanker terbanyak adalah lateral atas 39,5,
lateral bawah adalah 24,0, median bawah 18,8, dan terendah yaitu median atas dengan proporsi 17,7.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Laella Liana dan Fajri lirauka 2013 bersifat deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder pasien
39,5
24,0 18,8
17,7
Lateral Atas Lateral Bawah
Median Bawah Median Atas
Universitas Sumatera Utara
mereka menemukan kuadran letak kanker payudara terbanyak pada bagian lateral atas dengan jumlah proporsi sebanyak 30,5 Liana L. dan Fajri L.,2013.
Sebagian besar wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam stadium berapa pun harus diberi kemoterapi untuk mencegah kekambuhan dan
menghilangkan setiap sisa koloni sel kanker mikroskopis yang tidak dapat dicapai dengan pembedahan. Kemoterapi merupakan pendekatan sistematis untuk
membunuh sel-sel kanker yang bertambah banyak. Hal ini, memang menimbulkan risiko dan ketidaknyamanan akibat
kemoterapi, tetapi hal ini juga direkomendasikan pada pasien Tagliaferri, M., dkk. 2002.
5.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap