Pengertian Impor Pengertian dan Jenis Narkotika

dipertanggungjawabkan. Elemen terpenting dari pertanggungjawaban pidana adalah kesalahan. 25 Pertanggungjawaban pidana merupakan bentuk perbuatan dari pelaku tindak pidana terhadap kesalahan yang dilakukannya. Terjadinya pertanggungjawaban pidana karena ada kesalahan yang merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang, dan telah ada aturan yang mengatur tindak pidana tersebut.

2. Pengertian Impor

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. 26 Pengertian impor menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang termuat dalam Pasal 1 angka 4 yaitu : “Impor adalah kegiatan memasukkan Narkotika dan prekursor Narkotika ke dalam Daerah Pabean”.

3. Pengertian dan Jenis Narkotika

a. Pengertian Narkotika Menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan 25 Ibid., h. 120. 26 https:id.wikipedia.orgwikiImpor , diakses pada tanggal 06 Juli 2015, pukul 09.00 WIB. Universitas Sumatera Utara penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan. b. Jenis Narkotika Menurut Lampiran dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika digolongkan menjadi 3 tiga golongan, yaitu sebagai berikut: 27 1. Narkotika Golongan I Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menegaskan Narkotika Golongan I merupakan narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan Ilmu Pengetahuan dan tidak ditujukan untuk pengobatan serta mempunyai potensi yang sangat tinggi dan menimbulkan ketergantungan.Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium. 2. Narkotika Golongan II Pasal 6 ayat 2 UU Nomor 35 Undang-Undang Tahun 2009 tentang Narkotika menegaskan Narkotika Golongan II merupakan narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam pengobatan tujuan Ilmu Pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Contoh : morfin, petidin, benzetidin, dan betametadol. 3. Narkotika Golongan III Pasal 6 ayat 3 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menegaskan Narkotika Golongan III merupakan narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam pengobatan dan tujuan pengembangan 27 Lihat Lampiran Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Universitas Sumatera Utara Ilmu Pengetahuan serta mempunyai potensi ringan yang mengakibatkan ketergantungan. Contoh : kodein dan turunannya. Jenis-jenis narkotika dari tanaman yang terdapat dalam Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, Narkotika Golongan III antara lain : 1. Tanaman Papaver yaitu tanaman Papaver somniferum L, termaksud biji, buah dan jeraminya. 2. Opium mentah ialah getah yang membeku sendiri, diperoleh dari tanaman Papaver somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya. 3. Opium masak yang terdiri dari Candu, Jicing dan Jicingko Opium Obat yaitu obat mentah yang telah mengalami pengolahan sehingga sesuai untuk pengobatan, baik dalam bentuk bubuk atau dalam bentuk lain, atau dicampur dengan zat-zat netral sesuai dengan syarat farmakops. 4. Morfina, yaitu alkloida utama dari opium dengan rumus kimia C17 H19 NO. 5. Tanaman koka merupakan tanaman dari semua genus Erythoroxylon dari keluarga Erythoroxylaceae 6. Daun koka merupakan daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia. 7. Kokain mentah, yaitu semua hasil yang diperoleh dari daun Koka 8. Kokain, yaitu mentil ester 1 bensoil ekgonina dengan rumus kimia C9 H15 NO3 H12 NO4; Universitas Sumatera Utara 9. Ekgonina, yaitu lekgonina dengan rumus kimia C9 H15 NO3 H2O dan ester serta turunan-turunannya yang dapat diubah menjadi Ekgonina dan Kokaina 10. Tanaman Ganja, yaitu semua bagian dari semua tanaman genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termaksud biji dan buahnya, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termaksud damar ganja dan hasis. Berdasarkan asal zatbahannya, Narkotika terdiri dari dua bagian antara lain : 1 Tanaman a. Opium atau candumorfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia. b. Kokain yaitu olahan daun koka yang di olah di Amerika Peru, Bolivia, Kolumbia 2 Bukan Tanaman a. Semi Sintetik: adalah zat yang diproses secara ekstraksi dan isolasi disebut alkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein Morfin. b. Sintetik adalah zat yang diperoleh melalui proses kimia dan bahan baku kimia yang menghasilkan zat baru, serta mempunyai efek narkotika diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit analgesic seperti penekan batuk antitusif.Contoh: Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfitamin. Dari semua jenis-jenis narkotika yang terdapat dalam Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, Narkotika Golongan III, dan jenis narkotika yang ditinjau dari bahanzatnya, oleh karena itu Narkotika yang hanya dapat di gunakan untuk kepentingan Ilmu Pengetahuan sebagaimana diatur dalam Pasal 10 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang menetapkan bahwa Lembaga Ilmu Universitas Sumatera Utara Pengetahuan yang salah satu fungsinya melakukan kegiatan percobaan, penelitian, dan pengembangan narkotika harus dengan izin Menteri Kesehatan dapat memperoleh, menanam, menyimpan dan menggunakan narkotika. 28

4. Pengertian Tindak Pidana Narkotika