BIODATA ORANG TUA Perawatan Fisik Lansia Mempertahankan Status Mental Lansia

97 CURRICULUM VITAE 1. BIODATA DIRI Nama : NINI SURYANI Tempattanggal lahir : Labuhan Bilik, 12 Februari 1993 Anak : Pertama dari 4 bersaudara Agama : Islam Alamat : Labuhan Bilik

2. BIODATA ORANG TUA

Nama Ayah : Bustami Nama Ibu : Hasbiani

3. RIWAYAT PENDIDIKAN 

Tahun 1999-2005 : SD Negeri 112200 Labuhan Bilik  Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 1 Panai Tengah Labuhan Bilik  Tahun 2008-2011 :SMA Negeri 1 Panai Tengah Labuhan Bilik  Tahun 2011-2014 : D-III Keperawatan Akper Pemkab Labuhanbatu  Tahun 2014-sekarang : Ekstensi Keperawataan USU Medan Universitas Sumatera Utara 72 DAFTAR PUSTAKA Adrian W 2012. Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia di Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor. Dibuka pada website Repository.usu.ac.id pada tanggal 20 Mei 2015 Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi VI. Cetakan 4. Jakarta : Rineka Cipta. Cahyono. 2012 . hubungan spiritualitas dengan depresi pada lansia di upt pelayanan sosial lanjut usia magetan correlation between spirituality and depression in the elderly in upt pslu magetan, dibuka pada website Journal.Unair.ac.id pada tanggal 20 januari 2016 Conell, p.j. 2003. a phenomenological study of the lived of experiences of adult caregiving daughters and the elderly mothers, dibuka pada website http:etd.fcla.edu pada tanggal 09 januari 2016 Center for population and policy studies Universitas Gadjah MadaUGM 1999. Alternatif kebijakan terhadap lansia dibuka pada website cpps.ugm.ac.idcontent pada tanggal 09 januari 2016 Depkes RI. 2012. Jumlah Penduduk Lansia di Indonesia dan Sumatera Utara dibuka pada website https:pandahar.files.wordpress.compdf dibuka pada tanggal 20 Mei 2015 Dja’far M .2008. Budaya Melayu dibuka pada website http:elibrary.unisba.ac.id dibuka pada tanggal 20 Mei 2015 Effendi 1998. Kedudukan Adat dalam Masyarakat. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015 dari; http:www.natn.org.uk Fitriani E. 2009. Lansia dalam Keluarga dan Masyarakat, Jakarta di buka pda website https:erdafitriani.wordpress.com pada tanggal 20 Mei 2015 Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media. Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC Hadi A 2008. Analisis Komunikasi pada Tradisi Tepung tawar Suku Melayu Serdang di Medan dibuka pada website elibrary.unisba.ac.idfiles08- 6256_Fulltext. pdf pada tanggal 20 Mei 2015 Henny A. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : CV Sagung Seto Universitas Sumatera Utara 73 Hidayat. 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Kuswardhani. 2009. Gambaran Peranan Keluarga terhadap Perilaku Hidup Sehat Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah. Dibuka pada website http:repository.usu.ac.id. Pada tanggal 20 Mei 2015 Lestari M. 2012. Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia di Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun. Dibuka pada website Repository.usu.ac.id pada tanggal 20 Mei 2015 Lidriani D. 2014. Perubahan pshicological well being pada lansia Dibuka pada website http:repository.upi.edu pada tanggal 12 Juli 2015 Loebis, A.B. 1998. Adat Perkawinan Mandailing. Keluarga Tapanuli Selatan. Gramedia Pustaka Utama Maryam, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Maryam, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan pada Lansia. Jakarta: CV.Trans Info Media Matondang A 2013. Simbolik Ekologis Gordang Sambilan dan Lingkungan Alam Etnis batak-mandailing, dibuka pada website http:journal.unair.ac.id pada tanggal 21 Mei 2015 Mubarak W. 2006. Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto. Notoatmojo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cita. Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik Geriatrik. Jakarta : EGC. Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Setiti, S. G. 2007. Pelayanan Lanjut Usia Berbasis Kekerabatan Studi Kasus Lima Wilayah Di Indonesia. Dibuka melalui website puslit.kemsos.go.id.Pada tanggal 09 januari 2016. Setiawati.S 2008. Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Cetakan 1, Edisi 2. Jakarta : Trans Info Media. Stockslager, Jaime L dan Liz Schaeffer. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatrik, Edisi 2., Jakarta:EGC Setyowati dkk 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Aplikasi Kasus. Yogyakarta : Mitra Cendikia Universitas Sumatera Utara 74 Sopyan P. 2013. Analisis Fungsi dan Struktural Gordang sambilan dalam adat mandailing dibuka pada website http:www.etnomusikologiusu.com uploads pada tanggal 20 Mei 2015 Sudjana. 2005. Metode Statistik Edisi ke-5. Bandung: Tarsito Sumijatun. 2009. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dan Praktik. Jakarta : EGC 2004 Sutriyanto E. 2015. Indonesia diprediksi memiliki jumlah lansia terbesar di dunia dibuka pada website http:www.tribunnews.com pada tanggal 12 Juli 2015 Tamher S. 2009 Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Watson. 2003 Perawatan pada Lansia. Jakarta : EGC 2003 Wiyono dkk 2008. Pengalaman keluarga merawat lansia dengan tingkat ketergantungan tinggi dirumah kota malang, Jawa timur : studi fenomenologi, jurnal keperawatan Indonesia volume 12, No.2 dibuka pada website http:jki.ui.ac.idindex. pada tanggal 09 januari 2016 Universitas Sumatera Utara 30

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya Hidayat, 2010. Peran adalah menyatakan apa yang sebenarnya seseorang lakukan dalam posisi tertentu sebagai respon terhadap harapan peran Friedman, 1998. Kerangka konsep dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing di kelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten labuhanbatu : Peran keluarga dalam perawatan lansia - Menjaga dan merawat lansia - Mempertahankan status mental lansia - Mengantisipasi adanya perubahan sosial dan ekonomi - Memberikan motivasi - Memfasilitasi kebutuhan spritual lansia Merawat lansia menurut budaya melayu Merawat lansia menurut budaya mandailing Universitas Sumatera Utara 31 Skema 3.1 gambaran tentang peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing di kelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu. 3.2 Definisi konseptual dan operasional 3.2.1 Definisi konseptual Peran keluarga merupakan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu Mubarak, dkk 2006.

3.2.2 Definisi operasional

Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur 1.Menjaga dan merawat lansia 2.Mempertahanka n status mental lansia Hal-hal yang dilakukan oleh keluarga dalam merawat fisik baik itu dalam keadaan sehat maupun sakit dan juga gizi pada lansia Hal-hal yang dilakukan keluarga dalam menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, dan membiarkan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan Di kategorikan 0=Kurang yaitu 0-18 1=Cukup yaitu : 19- 37 2=Baik yaitu 38-56 3=Sangat baik yaitu 57-75 0=Kurang yaitu 0-18 1=Cukup yaitu : 19- 37 2=Baik yaitu 38-56 3=Sangat baik yaitu Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara 32 3.Mengantisipasi perubahan sosial dan ekonomi lansia 4.Memenuhi Kebutuhan spritual lansia lansia melakukan kegiatan dalam batas dan hobi yang dimilikinya Hal-hal yang dilakukan keluarga dalam mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita dan memberi kesempatan untuk berkumpul dengan kerabat yang lain serta hal-hal yang dilakukan keluarga dalam memenuhi kebutuhannya Hal-hal yang dilakukan keluarga dalam memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan tuhan kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan 57-75 0=Kurang yaitu 0-18 1=Cukup yaitu : 19- 37 2=Baik yaitu 38-56 3=Sangat baik yaitu 57-75 0=Kurang yaitu 0-18 1=Cukup yaitu : 19- 37 2=Baik yaitu 38-56 3=Sangat baik yaitu 57-75 Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara 33 5.Memberikan motivasi pada lansia Hal-hal yang dilakukan keluarga dalam membangkitkan semangat lansia, memotivasi lansia dalam bentuk kegiatan positif yang bermanfaat kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan 0=Kurang yaitu 0-18 1=Cukup yaitu : 19- 37 2=Baik yaitu 38-56 3=Sangat baik yaitu 57-75 Ordinal Universitas Sumatera Utara 34

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Nursalam 2009 memaparkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing di kelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten labuhanbatu. 4.2 Populasi, sampel dan tehnik sampling 4.2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2005. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga dengan lansia berbudaya melayu dan mandailing yang berdomisili di kelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten labuhanbatu dengan jumlah populasi sebanyak 620 orang. Budaya melayu sebanyak 520 orang dan mandailing sebanyak 100 orang.

4.2.2 Sampel dan tekhnik sampling

Menurut Arikunto 2010, untuk pengambilan sampel jika subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua populasi. Namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100, maka sample dapat diambil antara 10-15 Universitas Sumatera Utara 35 atau 20-25 atau lebih. Jumlah sampel pada penelitian ini diambil masing-masing sebanyak 10 dari semua populasi yaitu masing-masing sebanyak 31 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan kriteria di kehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi Nursalam, 2009. Adapun kriteria responden adalah sebagai berikut: 1 Keluarga yang mempunyai lansia 2 Bersedia jadi responden.

4.3 Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten labuhanbatu dengan pertimbangan bahwa di kelurahan labuhanbilik kecamatan panai tengah labuhanbatu tersebut terdapat banyak lansia dengan usia 60 tahun keatas, dan tinggal bersama dengan keluarga. Selain itu belum pernah dilakukan penelitian tentang peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing. Penelitian ini dilakukan mulai 01-15 Oktober 2015.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dengan mengajukan permohonan izin kepada komisi etik, persetujuan dari pihak institusi fakultas keperawatan universitas Sumatera utara dan instansi tempat penelitian serta subjek dalam penelitian ini harus menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent. Setelah mendapat Universitas Sumatera Utara 36 persetujuan barulah dilakukannya penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Dapat berupa kuesioner daftar pertanyaan, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya Notoatmodjo, 2005. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket berupa kuesioner yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu kuesioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan data demografi responden yang meliputi: nama inisial, usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, jumlah anggota keluarga, hubungan keluarga dengan lansia, riwayat penyakit lansia, dan lama penyakit. Bagian kedua yaitu kuesioner peran keluarga dalam merawat lansia menurut budaya melayu dan mandailing. Pengukuran peran keluarga dalam merawat lansia menurut budaya melayu dan mandailing ini digunakan instrument skala Likert yaitu kemampuan menterjemahkan alternatif jawaban yang dipilih responden dengan memberi tanda cheklist pada jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan nilai kurang 0, cukup 1, baik 2, sangat baik 3. Dalam skala likert telah diadopsi 25 pernyataan, responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist dengan Pernyataan TP , JR, SR, SL. TP = tidak pernah, JR= jarang, SR = sering, SL= Universitas Sumatera Utara 37 selalu dengan pilihan jawaban dengan menggunakan angka dan untuk setiap pernyataan yang paling tinggi diberi skor 3 untuk kemudian setiap skor yang terkumpul dijumlahkan untuk mengetahui adanya peran keluarga dalam perawatan lansia. Adapun skala ukur yang digunakan yaitu skala ordinal. 4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1. Validitas Uji validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2005. Sebuah instrumen dikatakan valid, bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang diadopsi dari penelitian Lestari 2012 dan dimodifikasi sendiri oleh peneliti. Uji validitas kuesioner dalam instrument penelitian ini telah dilakukan oleh ahli Keperawatan Komunitas Departemen Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Ibu Lufthiani S.Kep.Ns, M.Kes.

4.6.2 Reliabilitas

Sebagai pemeriksaan pendahuluan sebelum melakukan penelitian, menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2005. Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat alat ukur dapat mengukur secara konsisten objek yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok Universitas Sumatera Utara 38 sampel yang sama. Kuesioner penelitian ini telah diuji dengan reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisa data dari satu kali pengetesan Arikunto, 2010. instrument terdiri dari 25 pernyataan atau dengan jumlah butir pernyataan ganjil. Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data, kepada responden yang memenuhi kriteria seperti responden sebanyak 30 orang Arikunto, 2010. Menurut Polit Hungler 1995 suatu instrumen yang baru reliabel bila koefisiennya 0,7 atau lebih diperoleh dengan komputerisasi. Hasil dalam Uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah 0,72. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. 4.7 Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dengan cara : 1. Mendapat izin dari dosen pembimbing 2. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian dengan mengurus etichal cleareance di institusi Fakultas Keperawatan USU 3. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian ke Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu 4. Setelah mendapatkan izin kemudian melaksanakan pengumpulan data penelitian 5. Menjelaskan kepada responden mengenai tujuan dan manfaat penelitian 6. Meminta persetujuan responden untuk menjadi responden dengan menandatangani inform consent 7. Mengidentifikasi peran keluarga dengan menggunakan kuesioner selama 10 menit 8. Sewaktu pengisian responden Universitas Sumatera Utara 39 dibantu oleh peneliti 9. Kuesioner diambil langsung oleh peneliti dan data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. 4.8 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 4.8.1 Pengolahan data Setelah data terkumpul tahap selanjutnya yaitu pengolahan data. Adapun yang harus dilakukan Hidayat, 2010 yaitu : a. Editing yaitu pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk raw data tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. b. Coding pengkodean adalah data yang telah didapatkan akan diberi kode sesuai dengan sub variabel yang diteliti agar lebih mudah dalam pengecekan kembali jika terdapat kesalahan. c. Entering adalah proses pengimputan data ke dalam master tabel yang sudah dianggap benar.

4.8.2 Analisis data

Data demografi dan data peran keluarga dalam merawat lansia yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Analisa data bila setelah semua data terkumpul melalui melalui beberapa tahap dimulai dari editing untuk menambah kelengkapan data, kemudian memberi kode untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya memasukkan data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dan teknik komputerisasi dimana data akan dianalisis secara statistik deskriptif dan disajikan Universitas Sumatera Utara 40 dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi. Nilai terendah yang mungkin di capai adalah 0 dan nilai tertinggi 75 P = Rentang kelas Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Rentang kelas sebesar 18 dan banyak kelas 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang. sehingga diperoleh P= 18 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pengetahuan keluarga dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: Sangat baik:57-75 Baik: 38-56, Cukup: 19-37, Kurang: 0-18 Universitas Sumatera Utara 41

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 minggu pada tanggal 01-15 Oktober 2015 di Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 responden. 31 orang budaya melayu, dan 31 orang budaya mandailing.

5.1.1 Karakteristik Responden Budaya Melayu

Karakteristik responden terdiri atas usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan responden, jumlah anggota keluarga, hubungan responden dengan lansia, riwayat penyakit lansia, lama penyakit. Hasil penelitian yang didapat, mayoritas hubungan responden dengan lansia adalah anak 77,4 mayoritas berusia 36-45 tahun 67,7. Rata-rata berjenis kelamin wanita 93,5, dan kebanyakan pekerjaan responden adalah sebagai petani 38,7. Jumlah anggota keluarga terbanyak 5 orang 51,6. Adapun agama yang dianut mayoritas adalah islam 100 . Riwayat penyakit yang diderita lansia kebanyakan Remathoid artritis 38,7, dan lama penyakit yang diderita 1-10 tahun 64,5, 11-20 tahun 35,4. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Demografi Responden Berbudaya Melayu di Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan Panai Tengah Kabupaten LabuhanbatuN=31 Karakteristik Demografi Frekuensi n Persentase Usia - 17-25 tahun - 26-35 tahun 4 12,9 - 36-45 tahun 21 67,7 - 46-55 tahun 6 19,4 Jenis Kelamin - Wanita 29 93,5 - Pria 2 6,5 Agama - Islam 31 100 - Kristen Pekerjaan responden - PNS TNI POLRI 5 16,1 - Pensiunan PNS TNI Polri 1 3,2 - Pegawai swastaWiraswasta 5 16,1 - Buruh petani 12 38,7 - Tidak bekerja 8 25,8 Jumlah anggota keluarga - 2 orang - 3 orang - 4 orang 4 12,9 - 5 orang 11 35,5 5 orang 16 51,6 Hubungan responden dengan lansia - Anak 24 77,4 - Adik - Menantu 7 22,6 - Cucu - Lain-lain Riwayat penyakit lansia - Hipertensi 6 19,4 - Remathoid Artritis 12 38,7 - Jantung Koroner 2 6,5 - Diabetes Mellitus 7 22,6 - Lain-lain 4 12,9 Lama penyakit - 1-10 tahun 20 64,5 - 11-20 tahun 11 35,4 - 20 tahun Universitas Sumatera Utara 43

5.1.2 Distribusi Frekuensi Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia Menurut Budaya Melayu

a. Kuesioner Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi frekuensi tertinggi peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu di Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 berada pada kategori baik yaitu 96,8 dengan jumlah responden yang menilai sebanyak 30 dari 31 orang responden. Tabel 5.1.2 Distribusi frekuensi peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu Kategori peran keluarga Frekuensi n Persentase Kurang Cukup 1 3,2 Baik 30 96,8 Sangat baik Total 31 100 5.1.1 Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia Menurut Budaya Melayu

1. Perawatan Fisik Lansia

Dari komponen perawatan fisik lansia yang dilakukan oleh keluarga yaitu sebanyak 16 orang 51,6 mengatakan selalu menyiapkan makanan yang bernutrisi untuk lansia, 21 orang 67,7 mengatakan selalu mengingatkan lansia untuk istirahattidur dan 18 orang 58,1 mengatakan sering membantu dan mengingatkan lansia untuk membersihkan dirimandi, serta 17 orang 54,8 mengatakan jarang mempertahankan kekuatan fisik lansia dengan cara Universitas Sumatera Utara 44 melakukan latihan fisik seperti berolah raga sedangkan sebanyak 12 orang 38,7 mengatakan sering memeriksakan kesehatan lansia secara teratur. Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam perawatan fisik lansia No Pernyataan TP JR SR SL F F F F 1. Menyiapkan makanan yang bernutrisi 0 0 1 3,2 14 45,2 16 51,6 untuk lansia 2. Mengingatkan lansia untuk istirahat 0 0 2 6,5 8 25,8 21 67,7 tidur. 3. Membantu dan mengingatkan lansia 2 6,5 5 16,1 18 58,1 6 19,4 untuk membersihkan diri mandi 4. Mempertahankan kekuatan fisik lansia 3 9,7 17 54,8 9 29,0 2 6,5 dengan cara melakukan latihan fisik seperti berolah raga 5. Memeriksakan kesehatan lansia secara 1 3,2 7 22,6 12 38,7 11 35,5 teratur

2. Mempertahankan Status Mental Lansia

Dari komponen mempertahankan status mental lansia yang dilakukan keluarga yaitu sebanyak 17 orang 54,5 mengatakan selalu memberikan kesempatan dan waktu untuk mendengarkan setiap keluhan lansia, mayoritas 25 orang 80,6 mengatakan selalu memperhatikan keadaan lansia seperti sakit, sedih, dll, dan sebanyak 14 orang 45,2 mengatakan sering menjaga perasaan lansia baik dalam berbicara maupun tingkah laku, serta sebanyak 11 orang 35,5 mengatakan jarang melibatkan lansia dalam acara-acara yang ada dikeluarga, sedangkan sebanyak 19 orang 61,3 mengatakan selalu mendengarkan nasehat lansia. Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam mempertahankan status mental pada lansia No Pernyataan TP JR SR SL F F F F 1. Memberikan kesempatan dan waktu 0 0 1 3,2 13 41,9 17 54,5 untuk mendengarkan setiap keluhan lansia 2. Keluarga selalu memperhatikan 0 0 2 6,5 4 12,9 25 80,6 keadaan lansia seperti sakit, sedih, dll 3. Menjaga perasaan lansia baik dalam 0 0 5 16,1 14 45,2 12 38,7 berbicara maupun tingkah laku. 4. Melibatkan lansia dalam acara-acara 0 0 11 35,5 10 32,3 10 32,3 yang ada dikeluarga 5. Mendengarkan nasehat lansia. 0 0 0 0 12 38,7 19 61,3

3. Perawatan Sosial dan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia Dan Kepuasan Lansia Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Matinggi Rantauprapat

38 307 101

Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia di Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

9 146 90

GAMBARAN PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN KETERGANTUNGAN Gambaran Peran Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Ketergantungan Di Desa Pabelan.

2 5 17

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

0 0 10

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

0 0 1

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

0 0 7

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

1 10 22

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu Chapter III VI

0 0 42

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

0 0 3

Gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia menurut budaya melayu dan mandailing dikelurahan Labuhanbilik kecamatan panai tengah kabupaten Labuhanbatu

0 0 23