47
orang 48,4 mengatakan sering mengingatkan lansia untuk beribadah setiap hari.
Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam perawatan spritual pada lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F
F F
1. Menemani lansia pergi ke
0 0 21 67,7 8 25,8 2 6,5 tempat ibadah.
2. Menyiapkan perlengkapan ibadah 2 6,5 15 48,4 9 29,0 5 16,1
lansia 3.
Memfasilitasi lansia dalam beribadah 1 3,2 12 38,7 15 48,4 3 9,7 seperti pengajian dan penyantunan
anak yatim atau fakir miskin. 4.
Menjaga ketenangan lingkungan 0 0 3 9,7 14 45,2 14 45,2
saat lansia mengerjakan ibadah. 5.
Mengingatkan lansia untuk beribadah 1 3,2 5 16,1 15 48,4 10 32,3 setiap hari
5. Memberikan Motivasi pada Lansia
Dari komponen memberikan motivasi pada lansia yang dilakukan keluarga yaitu sebanyak 17 orang 54,8 mengatakan jarang mendukung lansia
melakukan aktivitas fisik yang disukai dalam batas kemampuannya, sebanyak 15 orang 48,4 mengatakan jarang mendukung dan memberikan lansia
kegiatan yang mengisi hari-harinya seperti berkebun, beternak, dll, dan 17 orang 54,8 mengatakan sering memberikan kepercayaan terhadap lansia
dalam melakukan suatu kegiatan seperti gotong royong, musyawarah,dll, serta 22 orang 71,0 mengatakan jarang mendukung lansia untuk memiliki
Universitas Sumatera Utara
48
pasangan kembali, sedangkan mayoritas 26 orang 83,9 mengatakan selalu membantu lansia menyelesaikan masalahnya.
Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam memberikan motivasi pada lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F
F F
1. Mendukung lansia melakukan
4 12,9 17 54,8 8 25,8 2 6,5 aktivitas fisik yang disukai
dalam batas kemampuannya 2.
Mendukung dan memberikan lansia 0 0 15 48,4 13 41,9 3 9,7 kegiatan yang mengisi hari-harinya,
seperti berkebun, beternak, dll 3.
Memberikan kepercayaan terhadap 1 3,2 13 41,9 17 54,8 0 0 lansia dalam melakukan suatu
kegiatan seperti gotong royong, musyawarah,dll
4. Mendukung lansia untuk memiliki 7 22,6 22 71,0 2 6,5 0 0
pasangan kembali 5.
Membantu lansia menyelesaikan 0 0 1 3,2 4 12,9 26 83,9 masalahnya
5.3 Karakteristik Responden Budaya Mandailing
Hasil penelitian yang didapat, mayoritas hubungan responden dengan lansia adalah anak 74,2 mayoritas berusia 36-45 tahun 61,3. Rata-rata
berjenis kelamin wanita 80,6, dan kebanyakan pekerjaan responden adalah sebagai petani 45,2. Jumlah anggota keluarga terbanyak adalah 5 orang
58,1. Adapun agama yang dianut mayoritas adalah islam 100 . Riwayat penyakit yang diderita lansia kebanyakan hipertensi 38,7 dan lama penyakit
yang diderita 11-20 tahun 71.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Demografi Responden
Berbudaya Mandailing di Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan Panai Tengah Kabupaten LabuhanbatuN=31
Karakteristik Demografi Frekuensi n
Persentase Usia
- 17-25 tahun
- 26-35 tahun
8 25,8
- 36-45 tahun
19 61,3
- 46-55 tahun
4 12,9
Jenis Kelamin -
Wanita 25
80,6 -
Pria 6
19,4 Agama
- Islam
31 100
- Kristen
Pekerjaan responden -
PNS TNI POLRI 4
12,9 -
Pensiunan PNS TNI Polri -
Pegawai swastaWiraswasta 8
25,8 -
Buruh petani 14
45,2 -
Tidak bekerja 5
16,1 Jumlah anggota keluarga
- 2 orang - 3 orang
- 4 orang 2
6,5 - 5 orang
11 35,5
5 orang 18
58,1 Hubungan responden dengan lansia
- Anak
23 74,2
- Adik
- Menantu
8 25,8
- Cucu
- Lain-lain
Riwayat penyakit lansia -
Hipertensi 12
38,7 -
Remathoid Artritis 11
35,5 -
Jantung Koroner -
Diabetes Mellitus 6
19,4 -
Lain-lain 2
6,5 Lama penyakit
- 1-10 tahun
9 29
- 11-20 tahun
22 71
- 20 tahun
Universitas Sumatera Utara
50
5.1.2 Distribusi Frekuensi Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia Menurut Budaya Mandailing
b. Kuesioner
Hasil analisa data penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa distribusi frekuensi tertinggi peran keluarga dalam perawatan lansia menurut
budaya mandailing di Kelurahan Labuhanbilik Kecamatan panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 berada pada kategori baik yaitu 74,2
dengan jumlah responden yang menilai sebanyak 23 dari 31 orang responden.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi peran peran keluarga dalam perawatan
lansia menurut budaya mandailing
Kategori peran keluarga Frekuensi n
Persentase
Kurang Cukup
4 12,9
Baik 23
74,2 Sangat baik
4 12,9
Total 31
100
5.1.1 Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia Menurut Budaya Mandailing 1. Perawatan Fisik Lansia
Dari komponen memberikan perawatan fisik lansia yang dilakukan keluarga yaitu sebanyak 16 orang 51,6 mengatakan sering menyiapkan
makanan yang bernutrisi untuk lansia, sebanyak 13 orang 41,9 mengatakan jarang mengingatkan lansia untuk istirahattidur, dan sebanyak 18 orang
58,1 sering membantu dan mengingatkan lansia untuk membersihkan dirimandi, serta 20 orang 64,5 mengatakan jarang mempertahankan
Universitas Sumatera Utara
51
kekuatan fisik lansia dengan cara melakukan latihan fisik seperti berolah raga, sedangkan sebanyak 15 orang 48,4 mengatakan sering memeriksakan
kesehatan lansia secara teratur. Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam perawatan fisik lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F F F
1. Menyiapkan makanan yang bernutrisi 0 0 0 0 16 51,6 15 48,4
untuk lansia 2.
Mengingatkan lansia untuk istirahat 0 0 6 19,4 12 38,7 13 41,9 tidur.
3. Membantu dan mengingatkan lansia 0 0 6 19,4 18 58,1 7 22,6
untuk membersihkan diri mandi 4.
Mempertahankan kekuatan fisik lansia 0 0 20 64,5 10 32,3 1 3,2 dengan cara melakukan latihan fisik
seperti berolah raga 5.
Memeriksakan kesehatan lansia secara 0 0 4 12,9 15 48,4 12 38,7 teratur
2. Mempertahankan Status Mental Lansia Dari komponen mempertahankan status mental lansia yang dilakukan
keluarga yaitu sebanyak 19 orang 61,3 mengatakan selalu memberikan kesempatan dan waktu mendengarkan setiap keluhan lansia, sebanyak 19 orang
61,3 mengatakan selalu memperhatikan keadaan lansia seperti sakit, sedih, dll, dan sebanyak 17 orang 54,8 mengatakan selalu menjaga perasaan lansia
baik dalam berbicara maupun tingkah laku, mayoritas 16 orang 51,6 mengatakan sering melibatkan lansia dalam acara-acara yang ada dikeluarga,
sedangkan sebanyak 14 orang 45,2 mengatakan sering dan selalu mendengarkan nasehat lansia.
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam mempertahankan status
mental pada lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F F F
1. Memberikan kesempatan dan waktu 0 0 4 12,9 8 25,8 19 61,3
mendengarkan setiap keluhan lansia
2. Keluarga selalu memperhatikan
0 0 3 9,7 9 29,0 19 61,3 keadaan lansia seperti sakit, sedih, dll
3. Menjaga perasaan lansia baik dalam 0 0 6 19,4 8 25,8 17 54,8
berbicara maupun tingkah laku. 4.
Melibatkan lansia dalam acara-acara 0 0 7 22,6 16 51,6 8 25,8 yang ada dikeluarga
5. Mendengarkan nasehat lansia.
0 0 3 9,7 14 45,2 14 45,2
3. Perawatan Sosial dan Ekonomi Dari komponen perawatan sosial dan ekonomi yang dilakukan keluarga
yaitu sebanyak 13 orang 41,9 mengatakan jarang dan ada juga yang sering memfasilitasi lansia berkumpul dengan teman sebayanya untuk mengobrol,
sebanyak 17 orang 54,8 mengatakan sering memfasilitasi lansia untuk mengikuti kegiatan kelompoknya seperti yasinan, arisan, dll, dan sebanyak 15
orang 48,4 mengatakan sering membantu semua keperluan lansia sehari- hari seperti cek kesehatan, memberi uang saku, membelikan baju dll, serta
sebanyak 21 orang 67,7 mengatakan jarang memfasilitasi lansia untuk berekreasi misal jalan-jalan, menonton televisimendengarkan radio, atau
hiburan-hiburan lain, sedangkan sebanyak 14 orang 45,2 mengatakan sering membelikan lansia alat bantu kesehatan untuk kebutuhan fisiknya
seperti tongkat, kursi roda, kaca mata, alat pendengaran, dll.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam perawatan sosial ekonomi pada lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F
F F
1. Memfasilitasi lansia berkumpul
1 3,2 13 41,9 13 41,9 4 12,9 dengan teman sebayanya untuk
mengobrol 2.
Memfasilitasi lansia untuk 0 0 8 25,8 17 54,8 6 19,4
mengikuti kegiatan kelompoknya seperti yasinan, arisan, dll
3. Membantu semua keperluan lansia 0 0 7 22,6 15 48,4 9 29,0
sehari-hari seperti cek kesehatan, memberi uang saku, membelikan
baju dll
4. Memfasilitasi lansia untuk berekreasi 1 3,2 21 67,7 9 29,0 0 0
misal jalan-jalan, menonton televisi mendengarkan radio, atau
hiburan-hiburan lain.
5. Membelikan lansia alat bantu
3 9,7 12 38,7 14 45,2 2 6,5 kesehatan untuk kebutuhan fisiknya
seperti tongkat, kursi roda, kaca mata, alat pendengaran, dll
4. Perawatan Spiritual Dari komponen perawatan spritual lansia yang dilakukan keluarga yaitu
sebanyak 15 orang 48,4 mengatakan jarang menemani lansia pergi ke tempat ibadah, mayoritas 16 orang 51,6 mengatakan jarang menyiapkan
perlengkapan ibadah lansia, dan sebanyak 14 orang 45,2 mengatakan sering memfasilitasi lansia dalam beribadah seperti pengajian dan penyantunan
anak yatim atau fakir miskin, serta sebanyak 17 orang 54,8 mengatakan selalu menjaga ketenangan lingkungan saat lansia mengerjakan ibadah
Universitas Sumatera Utara
54
sedangkan sebanyak 17 orang 54,8 mengatakan sering mengingatkan lansia untuk beribadah setiap hari.
Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi peran keluarga dalam perawatan spritual pada lansia
No Pernyataan
TP JR SR SL F F
F F
1. Menemani lansia pergi ke
2 6,5 15 48,4 10 32,3 4 12,9 tempat ibadah.
2. Menyiapkan perlengkapan ibadah 0 0 16 51,6 10 32,3 5 16,1
lansia 3.
Memfasilitasi lansia dalam beribadah 0 0 12 38,7 14 45,2 5 16,1 seperti pengajian dan penyantunan
anak yatim atau fakir miskin. 4.
Menjaga ketenangan lingkungan 0 0 2 6,5 12 38,7 17 54,8
saat lansia mengerjakan ibadah. 5.
Mengingatkan lansia untuk beribadah 0 0 5 16,1 17 54,8 9 29,0 setiap hari
5. Memberikan Motivasi pada Lansia