Pelayanan Farmasi Klinik Pengkajian dan Pelayanan Resep Penelusuran riwayat penggunaan obat

Stok opname sebulan sekali di Apotek dan Depo farmasi. Setiap tiga bulan di gudang perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai .

4.4 Pelayanan Farmasi Klinik

a. Pengkajian dan Pelayanan Resep

Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotik I dan apotik II. Apoteker melakukan pengkajian Resep sesuai persyaratan administrasi nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter, paraf dokter, tanggal resep dan ruanganunit asal resep, persyaratan farmasetik bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah Obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara pemakaian dan persyaratan klinis ketepatan indikasi, dosis dan waktu pemberian, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan ESO, kontraindikasi dan efek aditif baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kemudian resep ditelaah oleh Apoteker, untuk resep yang tidak tepat akan dicatat pada lembar telaah lalu diarsipkan di setiap unit.

b. Penelusuran riwayat penggunaan obat

Penelusuran riwayat penggunaan obat dilakukan oleh farmasi klinis saat visite kepada pasien. Data penggunaan obat pasien diperoleh dari wawancara dengan pasienkeluarga pasien dan dari data rekam medik. c . Rekonsiliasi Obat Rekonsiliasi obat sudah dilakukan di RSUP. H. Adam Malik dengan mengkarantinakan obat yang di bawa pasien dari luar rumah sakit, ini telah sesuai Universitas Sumatera Utara dengan rekonsilasi obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 58 tahun 2014. Pencegahan ini bertujuan untuk mencegah kesalahan obat seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. d. Pelayanan Informasi Obat PIO Pelayanan informasi obat pada pasien rawat jalan dilakukan oleh Apotek I, Apotek II serta Pokja Farmasi Klinis. Salah satu kegiatan PIO yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu melalui penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan oleh farmasi klinis yang bekerja sama dengan Instalasi PKRS. Kemudian setiap bulan laporan PIO didokumentasikan oleh Apotek I, Apotek II dan depo farmasi serta Pokja Farmasi Klinis. Pelayanan informasi obat mengenai interaksi obat belum dilakukan terhadap praktisi klinis lainnya sebelum dilakukan peresepan untuk mengoptimalkan penggunaan obat secara rasional. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya jumlah obat dipasaran yang saling berinteraksi satu sama lainnya.

e. Konseling