Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Kebijakan ini juga
berpengaruh terhadap ketersediaan obat di Rumah Sakit.
4.3.2.3 Pengadaan
Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di RSUP H. Adam Malik dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan dengan
menggunakan sistem e-catalogue yang dibuat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barangjasa Pemerintah LKPP.
4.3.2.4 Penerimaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang masuk diantar ke IFRS, untuk diterima, diperiksa dan diteliti keadaannya, disesuaikan
dengan Surat Pengantar Barang SPB dan SP oleh Pokja perbekalan, kemudian di entry data Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang
masuk ke SIRS.
4.3.2.5 Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpan dan memelihara Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Pokja Perbekalan
bertanggung jawab terhadap penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di gudang. Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai harus aman dalam hal kestabilan dan terhindar dari kehilangan, suhu dimana ruangan penyimpanan 15-30ºC dan lemari
pendingin 2-8ºC serta kelembaban ruangan 40-60. Penyimpanan untuk obat berkewaspadaan tinggi High Alert diberi label atau penandaan khusus berwarna
merah. Penyimpanan untuk bahan berbahaya, terpisah dari Sediaan Farmasi, Alat
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang lainnya. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi
tanda atau label LASA berwarna hijau. Penyimpanan psikotropika dilakukan di dalam lemari khusus dan terkunci. Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam
lemari khusus dengan sistem double lock, kunci disimpan oleh dua orang yang berbeda dan pencatatan langsung dengan kartu stok dan disusun secara alfabetis
dengan sistem first in first out FIFO dan first expired first out FEFO. Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
di gudang perbekalan Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik belum sepenuhnya sesuai dengan persyaratan penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruangan untuk menyimpan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang
datang dalam jumlah besar serta masih menggunakan sistem dua arah antara Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang masuk
dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang akan didistribusikan.
4.3.2.6 Pendistribusian
Distribusi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
yang masuk kedalam paket pelayanan atau tindakan yang dilaksanakan di instalasi-instalasi dilakukan dengan sistem floor stock. Distribusi
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
untuk kebutuhan pasien
rawat inap dilakukan dengan sistem one day dose dispensing. Distribusi Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai untuk kebutuhan pasien
rawat jalan dilakukan dengan sistem resep perseorangan. Distribusi Sediaan
Universitas Sumatera Utara
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai untuk pasien di IGD
dilakukan dengan sistem floor stock, resep perseorangan dan one unit dose
dispensing. Distribusi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk ruang OK dilakukan dengan sistem floor stock paket dan one unit
dose dispensing.
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai di unit-unit pelayanan seperti: a.
Depo rawat inap terpadu A Rindu A, Depo rawat inap terpadu Rindu B, Depo IATI, Depo IBP, Depo Instalasi Gawat Darurat IGD, Apotek I, Apotek
II dan CVCU. b.
User lainnya seperti poli-poli rawat jalan.
4.3.2.7 Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai