Pengertian Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan

17 g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya danatau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan; Camat dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada BupatiWalikota melalui Sekretaris Daerah kabupatenkota, dan perangkat kecamatan tersebut bertanggung jawab kepada camat Undang-Undang Otonomi Daerah Terbaru, 2005:116-117.

3. Perencanaan Pembangunan

3.1 Pengertian Perencanaan Pembangunan

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan diperlukan karena didasari perlunya perkiraan, arahan kegiatanpedoman sehingga dapat memilih berbagai alternatif dalam penyusunan skala prioritas dan apabila perencanaan sudah selesai dilaksanakan hal itu akan menjadi suatu acuan untuk perbaikan kedepan Alexander, 2005: 28. Dalam pelaksanaan pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat diperlukan pembangunan. Pembangunan adalah suatu upaya yang dilaksanakan oleh semua pihak terkait dalam mencapai tujuan tertentu. Menurut Bintoro, pembangunan adalah upaya pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunantermasuk sumber-sumber ekonomi untuk mencapai tujuan-tujuan dalam menciptakan suatu kondisi yang lebih baik 1985:25. Universitas Sumatera Utara 18 Nugroho 2003:22, mengemukakan bahwa pembangunan pada prinsipnya adalah berhadapan dengan dua pihak yaitu pihak yang lemah dan yang kuat, dan seharusnya pembanguanan itu hadir untuk memihak yang lemah agar menjadi kuat dan menjaga yang kuat agar tidak jatuh lemah dan apabila bisa mereka menjadi mitra pemerintah dalam membantu yang lemah. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan secara terukur dan alami. Perubahan tingkat kesejahteraan ditentukan oleh dimensi dari defenisi ekonomi, sosial. politik, atau hukum. Perubahan alami ditentukan oleh siapa yang berperan dalam dalam perubahan itu. Perubahan alami adalah perubahan yang melembaga dalam bangun sosial sekelompok manusia dan hanya perubahan yang alami mampu menjamin adanya perubahan terukur secara konstan Wrihatnolo, 2003; 10. Masyarakat yang akan dibangun baik yang lemah dan yang kuat mempunyai keberagaman kepentingan dan kebutuhannya juga berbeda Perencanaan diperlukan karena semakin banyaknya kuantitas manusia dan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat itu diikuti juga dengan keterbatasan sumber daya alam. Untuk itu pemerintah perlu merencanakan pembangunan. Perencanaan Pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efisien dan efektif. Perencanaan pembangunan ditujukan untuk pemerataan pembangunan, yaitu meminimalkan kesenjangan yang ada dengan mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap, stabilitas ekonomi, memperluas lapangan kerja dan mewujudkan kemandirian pembangunan Bintoro: 1985:25. Universitas Sumatera Utara 19 Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua, komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan negara. Perencanaan pembangunan nasional adalah perencanaan penyelenggaraan semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah negara Republik Indonesia. Didalam sistem perencanaan pembangunan nasional terdapat kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dihasilkan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan pembangunan tersebut akan menghasilkan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional 2. Rencana Pembangunan Jangka MenengahRPJM Naional merupakan penjabaran visi, misi, dan program presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerianLembaga dan lintas kementerian Lembaga kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh temasuk arah kebijakan Universitas Sumatera Utara 20 fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 3. Rencana Kerja PemerintahRKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program KementerianLembaga, kementerianlembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 4. Rencana Pembangunan Jangka PanjangRPJP Daerah, memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah mengacu pada RPJP Nasional 5. Rencana Pembangunan Jangka MenengahRPJM Daerah, merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daearah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 6. Rencana Kerja PerangkatRKP Daerah merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 21

3.2 Musyawarah Perencanaan Pembangunan