Proses Penilaian Dan Keputusan Kredit

44 pengikatan agunan atau jaminan dalam pemberian kredit kepada calon debitur, demikian juga halnya yang harus dilakukan PT. Bank Negara Indonesia BNI abang Kabanjahe dalam pemberian kredit kepada nasabah. Adapun penerapan prinsip kehati-hatian dalam perjanjian kredit yang dilakukan Bank sebagaimana dijelaskan berikut ini:

1. Proses Penilaian Dan Keputusan Kredit

Setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur harus segera diproses melalui penilaian dan selanjutnya diberikan keputusannya oleh bank. Penilaian diwujudkan dalam bentuk pembuatan analisis kredit. Semua pemberian kredit harus disertai dengan analisis kredit yang memenuhi ketentuan peraturan intern masing-masing bank. Analisis kredit memuat penilaian tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan calon debitur, yaitu aspek-aspek hukum, teknis produksi, pemasaran, keuangan, manajemen dan organisasi, sosio ekonomi, lingkungan hidup,jaminan, dan risiko. Analisis kredit tersebut dibuat oleh bank berdasarkan pedoman dan prosedur tertulis yang ditetapkan sebagai peraturan intern bank. Sejauh mana pendalaman penilaian atas masing-masing aspek yang harus dilakukan adalah terkait kepada jenis kredit, jumah nilai kredit, sektor ekonomi yang akan dibiayai, dari calon debitur. 74 Berdasarkan analisis kredit yang telah dilakukannya yang antara lain untuk mengetahui kelayakan calon debitur, kelayakan usaha kegiatan atau profesi calon 74 M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 2007, hal. 99-100. Universitas Sumatera Utara 45 debitur, kondisi keuangan dan kemampuan membayar kredit calon debitur dan risiko yang terkait, bank dapat memberikan keputusan atas permohonan kredit dari calon debitur yang bersangkutan, yaitu menolak atau menyetujuinya. Pemberian keputusan termaksud harus oleh pejabat yang diberikan kewenangan memutus sesuai dengan peraturan intern bank. Keputusan bank mengenai permohonan kredit harus segera diberitahukan kepada calon debitur, dan dalam hal keputusan tersebut berupa persetujuan kredit harus ditindaklanjuti pelaksanaanya sesuai dengan pedoman dan prosedur tertulis yang berlaku. 75 Menurut nara sumber dari PT. Bank Negara Indonesia BNI Cabang Kabanjahe, proses penyaluran kredit dimulai dari masuknya permohonan kredit ke bank, yang bisa berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan pihak Bank atau melalui pengajuan tertulis. Setelah permohonan kredit yang diterima maka dilakukan investigasi awal dengan cara mencari tahu mengenai diri debitur ke berbagai sumber. Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, maka akan dilakukan kunjungan dengan terlebih dahulu menginformasikan kepada calon debitur. Kunjungan dilakukan dalam rangka bank untuk mengetahui bisnis calon debitur sejelas-jelasnya. 76 Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit, harus melengkapi data-data antara lain: 1. Surat permohonan dari nasabah dengan melampirkan: 75 M. Bahsan, Op.Cit., hal. 100. 76 Hasil Wawancara dengan Pegawai Bank BNI Kabajahe, tanggal 13 Juni 2007, di Kabanjahe. Universitas Sumatera Utara 46 a. Foto copy KTP identitas diri. b. Foto copy Kartu Keluarga. 2. Mengisi Surat Permohonan Kredit SPK yang telah disediakan oleh bank. 3. Foto copy NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak. 4. Foto copy Tanda Daftar Perusahaan TDP untuk kredit atas nama perusahaan. 5. Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP untuk kredit atas nama perusahaan. 6. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan akta-akta perubahannya. 7. Foto copy Laporan Keuangan. 8. Rekening Koranbuku tabungan di bank manapun umumnya bank yang bersangkutan mengiinginkan kas tabungan pada bank yang memberikan kredit tersebut selama 3-6 bulan terakhir. 9. Foto copy dokumen, bukti kepemilikan yang akan menjadi jaminan sertifikat tanah tersebut. 10. Data-data keuangan, laporan rugi laba, catatan penjualan dan pembelian harian dan data harga yang dianggap perlu, akan tetapi dalam proses analisa pihak bank dapat meminta data-data lain yang dibutuhkan sepanjang itu berkaitan dengan proses kredit tersebut. 77 Setiap permohonan kredit harus diperiksa secara teliti oleh bagian kredit dalam hal ini AccountCredit Officer tentang kelengkapan data-data dokumen yang diserahkan, kebenaran data-data dan dokumen yang diserahkan antara lain: 77 Hasil Wawancara dengan Pegawai Bank BNI Kabajahe, tanggal 13 Juni 2007, di Kabanjahe. Universitas Sumatera Utara 47 1. Jumlah pengajuan kredit harus sesuai dengan kebutuhan jika jumlah kredit yang diminta berlebihan akan dibebani bunga yang cukup besar. 2. Penggunaan kredit sesuai dengan tujuan pengembangan usaha. 3. Kredit yang diterima ditatausahakan sebaik mungkin sehingga jadwal angsuran dan pelunasan dapat terpenuhi. Selanjutannya dilakukan analisis keuangan calon debitur tersebut yakni: 1. Liquidity ratio, yaitu rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. 2. Leverage ratio ,yaitu untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai dari hutang. 3. Activity ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber keuangan. 4. Profitability ratio, yaitu rasio untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai manajemen dari setiap kebijaksanaan dan keputusannya. Tujuan dari analisa kredit yang dilakukan oleh pihak bank ini adalah : 1. Untuk membuktikanmengetahui secara pasti kebutuhan dana yang dimintakan adalah benar jumlahnya. 2. Untuk membuktikan apakah laporan keuangan perusahaan yang diberikan tidak direkayasa. 3. Untuk memastikan Repayment Capacity calon debitur. 4. Untuk menentukan besarkecilnya kredit diberikan. Setelah dianalisa dan diproses, maka berkas dilaporkan ke kantor pusat dan Universitas Sumatera Utara 48 keputusan adalah wewenang direktur bagian kredit. Apakah disetujui atau ditolak. Apabila disetujui kontor pusat oleh direktur bagian kredit atau kepala bagian kredit ini harus membicarakan kepada direksi-direksi lainnya, walaupun ini adalah tanggung jawab bagian kredit.

2. Pengikatan Jaminan Kredit

Dokumen yang terkait

Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

1 51 83

Analisis Yuridis Perjanjian Kredit Sindikasi Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Di Bank UOB Indonesia)

19 162 171

Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Upaya Penyelesaian Sengketa Debitur Yang Wanpretasi Pada Bank Sumut

1 40 148

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

PELAKSANAAN TINGKATAN-TINGKATAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN Pelaksanaan Tingkatan-Tingkatan Hak Tanggungan Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Atas Tanah.

0 4 19

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 17

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) CABANG SURAKARTA.

0 0 11

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN.

0 1 13

Eksekusi Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Proses Penyelesaian Kredit Macet.

0 3 19

Urgensi Peran Apraisal dalam Penyelesaian Kredit Macet pada Perjanjian Kredit Produktif dengan Jaminan Hak Tanggungan COVER 1

0 1 12