PEMUNGUTAN RETRIBUSI UU No.28 th 2009 ttg Pajak dan Retribusi Daerah

3 Penyampaian rekomendasi pembat al an ol eh Ment eri Keuangan kepada Ment eri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dil akukan pal ing l ambat 20 dua puluh hari kerj a sej ak t anggal dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 4 Berdasarkan rekomendasi pembat al an yang disampaikan ol eh Ment eri Keuangan, Ment eri Dal am Negeri mengaj ukan permohonan pembat al an Perat uran Daerah dimaksud kepada Presiden. 5 Keput usan pembat al an Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dit et apkan dengan Perat uran Presiden pal ing l ama 60 enam pul uh hari kerj a sej ak dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 6 Paling lama 7 t uj uh hari kerj a set el ah keput usan pembat al an sebagaimana dimaksud pada ayat 5, Kepal a Daerah harus memberhent ikan pel aksanaan Perat uran Daerah dan selanj ut nya DPRD bersama Kepala Daer ah mencabut Perat uran Daerah dimaksud. 7 Jika provinsi kabupat en kot a t idak dapat menerima keput usan pembat al an Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dengan alasan-alasan yang dapat dibenarkan ol eh perat uran perundang-undangan, Kepal a Daerah dapat mengaj ukan keberat an kepada Mahkamah Agung. 8 Jika keberat an sebagaimana dimaksud pada ayat 7 dikabul kan sebagian at au seluruhnya, put usan Mahkamah Agung t ersebut menyat akan Perat uran Presiden menj adi bat al dan t idak mempunyai kekuat an hukum. 9 Jika Pemerint ah t idak mengel uarkan Perat uran Presiden unt uk membat al kan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 5, Perat uran Daerah dimaksud dinyat akan berl aku. Pasal 159 1 Pel anggaran t erhadap ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 157 ayat 1 dan ayat 2 sert a Pasal 158 ayat 1 dan ayat 6 ol eh Daerah dikenakan sanksi berupa penundaan at au pemot ongan Dana Alokasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil at au rest it usi. 2 Tat a cara pelaksanaan penundaan at au pemot ongan Dana Al okasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil at au rest it usi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dit et apkan dengan Perat uran Ment eri Keuangan.

BAB IX PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Bagian Kesatu Tat a Cara Pemungutan Pasal 160 1 Ret ribusi dipungut dengan menggunakan SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan. 2 Dokumen l ain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa karcis, kupon, dan kart u langganan. 3 Dalam hal Waj ib Ret ribusi t ert ent u t idak membayar t epat pada wakt unya at au kurang membayar, dikenakan sanksi administ rat if berupa bunga sebesar 2 dua persen set iap bul an dari Ret ribusi yang t erut ang yang t i dak at au kurang dibayar dan dit agih dengan menggunakan STRD. 4 Penagihan Ret ribusi t erut ang sebagaimana dimaksud pada ayat 3 didahul ui dengan Surat Teguran. 5 Tat a cara pel aksanaan pemungut an Ret ribusi dit et apkan dengan Perat uran Kepal a Daerah. Bagian Kedua Pemanfaatan Pasal 161 1 Pemanf aat an dari penerimaan masing-masing j enis Ret ribusi diut amakan unt uk mendanai kegiat an yang berkait an l angsung dengan penyel enggaraan pel ayanan yang bersangkut an. 2 Ket ent uan mengenai al okasi pemanf aat an penerimaan Ret ribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dit et apkan dengan Perat uran Daerah. Bagian Ketiga Keberat an Pasal 162 1 Waj ib Ret ribusi t ert ent u dapat mengaj ukan keberat an hanya kepada Kepal a Daerah at au pej abat yang dit unj uk at as SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan. 2 Keberat an diaj ukan secara t ert ul is dal am bahasa Indonesia dengan disert ai al asan- al asan yang j el as. 3 Keberat an harus diaj ukan dal am j angka wakt u pal ing l ama 3 t iga bul an sej ak t anggal SKRD dit erbit kan, kecual i j ika Waj ib Ret ribusi t ert ent u dapat menunj ukkan bahwa j angka wakt u it u t idak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. 4 Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat 3 adal ah suat u keadaan yang t erj adi di luar kehendak at au kekuasaan Waj ib Ret ribusi. 5 Pengaj uan keberat an t idak menunda kewaj i ban membayar Ret ribusi dan pelaksanaan penagihan Ret ribusi. Pasal 163 1 Kepala Daerah dal am j angka wakt u pali ng l ama 6 enam bul an sej ak t anggal Surat Keberat an dit erima harus memberi keput usan at as keberat an yang diaj ukan dengan menerbit kan Surat Keput usan Keberat an. 2 Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adal ah unt uk memberikan kepast ian hukum bagi Waj ib Ret ribusi, bahwa keberat an yang diaj ukan harus diberi keput usan oleh Kepal a Daerah. 3 Keput usan Kepala Daerah at as keberat an dapat berupa menerima sel uruhnya at au sebagian, menol ak, at au menambah besarnya Ret ribusi yang t erut ang. 4 Apabila j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat 1 t el ah l ewat dan Kepal a Daerah t idak memberi suat u keput usan, keberat an yang diaj ukan t ersebut dianggap dikabul kan. Pasal 164 1 Jika pengaj uan keberat an dikabul kan sebagian at au sel uruhnya, kel ebihan pembayaran Ret ribusi dikembal ikan dengan dit ambah imbal an bunga sebesar 2 dua persen sebul an unt uk pal ing l ama 12 dua bel as bul an. 2 Imbal an bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihit ung sej ak bul an pel unasan sampai dengan dit erbit kannya SKRDLB.

BAB X PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN