3  Penyampaian rekomendasi pembat al an ol eh Ment eri Keuangan kepada Ment eri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat  2 dil akukan pal ing l ambat  20 dua puluh
hari kerj a sej ak t anggal  dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat  1.
4 Berdasarkan rekomendasi pembat al an yang disampaikan ol eh Ment eri Keuangan,
Ment eri Dal am Negeri mengaj ukan permohonan pembat al an Perat uran Daerah dimaksud kepada Presiden.
5  Keput usan  pembat al an  Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat  4 dit et apkan dengan Perat uran Presiden pal ing l ama 60 enam pul uh hari kerj a sej ak
dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat  1. 6  Paling lama 7 t uj uh hari kerj a set el ah keput usan pembat al an sebagaimana dimaksud
pada ayat  5,  Kepal a Daerah harus memberhent ikan pel aksanaan Perat uran Daerah dan selanj ut nya DPRD bersama Kepala Daer ah mencabut  Perat uran Daerah dimaksud.
7  Jika provinsi kabupat en kot a t idak dapat  menerima keput usan pembat al an Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat  5 dengan alasan-alasan yang dapat
dibenarkan ol eh perat uran perundang-undangan,  Kepal a Daerah dapat  mengaj ukan keberat an kepada Mahkamah Agung.
8 Jika keberat an sebagaimana dimaksud pada ayat  7 dikabul kan sebagian at au
seluruhnya,  put usan Mahkamah Agung t ersebut  menyat akan Perat uran Presiden menj adi bat al  dan t idak mempunyai kekuat an hukum.
9  Jika Pemerint ah t idak mengel uarkan Perat uran Presiden unt uk membat al kan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat  5,  Perat uran Daerah dimaksud dinyat akan
berl aku.
Pasal 159
1  Pel anggaran t erhadap ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 157 ayat  1 dan ayat  2 sert a Pasal 158 ayat  1 dan ayat  6 ol eh Daerah dikenakan sanksi berupa
penundaan at au pemot ongan Dana Alokasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil  at au rest it usi.
2  Tat a cara pelaksanaan penundaan at au pemot ongan Dana Al okasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil  at au rest it usi sebagaimana dimaksud pada ayat  1 dit et apkan dengan
Perat uran Ment eri Keuangan.
BAB IX PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu Tat a Cara Pemungutan
Pasal 160
1  Ret ribusi dipungut  dengan menggunakan SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan. 2  Dokumen l ain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat  1 dapat  berupa
karcis,  kupon,  dan kart u langganan. 3  Dalam hal Waj ib Ret ribusi t ert ent u t idak membayar t epat  pada wakt unya at au kurang
membayar,  dikenakan sanksi administ rat if  berupa bunga sebesar 2 dua persen set iap bul an dari Ret ribusi yang t erut ang yang t i dak at au kurang dibayar dan dit agih dengan
menggunakan STRD. 4  Penagihan Ret ribusi t erut ang sebagaimana dimaksud pada ayat  3 didahul ui dengan
Surat  Teguran.
5 Tat a cara pel aksanaan pemungut an Ret ribusi dit et apkan dengan Perat uran Kepal a
Daerah.
Bagian Kedua Pemanfaatan
Pasal 161
1 Pemanf aat an dari penerimaan masing-masing j enis Ret ribusi diut amakan unt uk
mendanai kegiat an yang berkait an l angsung dengan penyel enggaraan pel ayanan yang bersangkut an.
2  Ket ent uan mengenai al okasi pemanf aat an penerimaan Ret ribusi sebagaimana dimaksud pada ayat  1 dit et apkan dengan Perat uran Daerah.
Bagian Ketiga Keberat an
Pasal 162
1  Waj ib Ret ribusi t ert ent u dapat  mengaj ukan keberat an hanya kepada Kepal a Daerah at au pej abat  yang dit unj uk at as SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan.
2 Keberat an diaj ukan secara t ert ul is dal am bahasa Indonesia dengan disert ai al asan-
al asan yang j el as. 3  Keberat an harus diaj ukan dal am j angka wakt u pal ing l ama 3 t iga bul an sej ak t anggal
SKRD dit erbit kan,  kecual i j ika Waj ib Ret ribusi t ert ent u dapat  menunj ukkan bahwa j angka wakt u it u t idak dapat  dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
4 Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat  3 adal ah suat u
keadaan yang t erj adi di luar kehendak at au kekuasaan Waj ib Ret ribusi. 5 Pengaj uan keberat an t idak menunda kewaj i ban membayar Ret ribusi dan pelaksanaan
penagihan Ret ribusi.
Pasal 163
1  Kepala Daerah dal am j angka wakt u pali ng l ama 6 enam bul an sej ak t anggal  Surat Keberat an dit erima harus memberi keput usan at as keberat an yang diaj ukan dengan
menerbit kan Surat  Keput usan Keberat an. 2  Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat  1 adal ah unt uk memberikan kepast ian
hukum bagi Waj ib Ret ribusi,  bahwa keberat an yang diaj ukan harus diberi keput usan oleh Kepal a Daerah.
3 Keput usan Kepala Daerah at as keberat an dapat  berupa menerima sel uruhnya at au
sebagian,  menol ak,  at au menambah besarnya Ret ribusi yang t erut ang. 4  Apabila j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat  1 t el ah l ewat  dan Kepal a
Daerah t idak memberi suat u keput usan,  keberat an yang diaj ukan t ersebut  dianggap dikabul kan.
Pasal 164
1  Jika pengaj uan keberat an dikabul kan sebagian at au sel uruhnya,  kel ebihan pembayaran Ret ribusi dikembal ikan dengan dit ambah imbal an bunga sebesar 2 dua persen
sebul an unt uk pal ing l ama 12 dua bel as bul an. 2  Imbal an  bunga  sebagaimana  dimaksud pada ayat  1 dihit ung sej ak bul an pel unasan
sampai dengan dit erbit kannya SKRDLB.
BAB X PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN