PENETAPAN DAN MUATAN YANG DIATUR PENGAWASAN DAN PEMBATALAN

Pasal 154 1 Prinsip dan sasaran dal am penet apan t arif Ret ribusi Perizinan Tert ent u didasarkan pada t uj uan unt uk menut up sebagian at au sel uruh biaya penyel enggaraan pemberian izin yang bersangkut an. 2 Biaya penyel enggaraan pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mel iput i penerbit an dokumen izin, pengawasan di l apangan, penegakan hukum, penat ausahaan, dan biaya dampak negat if dari pemberian izin t ersebut . Pasal 155 1 Tarif Ret ribusi dit inj au kembal i paling lama 3 t iga t ahun sekali. 2 Peninj auan t arif Ret ribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dil akukan dengan memperhat ikan indeks harga dan perkembangan perekonomian. 3 Penet apan t arif Ret ribusi sebagaimana di maksud pada ayat 2 dit et apkan dengan Perat uran Kepal a Daerah.

BAB VII PENETAPAN DAN MUATAN YANG DIATUR

DALAM PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI Pasal 156 1 Ret ribusi dit et apkan dengan Perat uran Daerah. 2 Perat uran Daerah t ent ang Ret ribusi t idak dapat berl aku surut . 3 Perat uran Daerah t ent ang Ret ribusi pal ing sedikit mengat ur ket ent uan mengenai: a. nama, obj ek, dan Subj ek Ret ribusi; b. gol ongan Ret ribusi; c. cara mengukur t ingkat penggunaan j asa yang bersangkut an; d. prinsip yang dianut dal am penet apan st rukt ur dan besarnya t arif Ret ribusi; e. st rukt ur dan besarnya t arif Ret ribusi; f . wil ayah pemungut an; g. penent uan pembayaran, t empat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran; h. sanksi administ rat if ; i. penagihan; j . penghapusan piut ang Ret ribusi yang kedal uwarsa; dan k. t anggal mul ai berl akunya. 4 Perat uran Daerah t ent ang Ret ribusi dapat j uga mengat ur ket ent uan mengenai: a. Masa Ret ribusi; b. pemberian keringanan, pengurangan, dan pembebasan dal am hal -hal t ert ent u at as pokok Ret ribusi dan at au sanksinya; dan at au c. t at a cara penghapusan piut ang Ret ribusi yang kedal uwarsa. 5 Pengurangan dan keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b diberikan dengan mel ihat kemampuan Waj ib Ret ribusi. 6 Pembebasan Ret ribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b diberikan dengan melihat f ungsi obj ek Ret ribusi. 7 Perat uran Daerah unt uk j enis Ret ribusi yang t ergolong dalam Ret ribusi Perizinan Tert ent u harus t erlebih dahulu disosialisasikan dengan masyarakat sebel um dit et apkan. 8 Ket ent uan l ebih lanj ut mengenai t at a cara dan mekanisme pelaksanaan penyebarluasan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 7 diat ur dengan Perat uran Kepal a Daerah.

BAB VIII PENGAWASAN DAN PEMBATALAN

PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK DAN RETRIBUSI Pasal 157 1 Rancangan Perat uran Daerah provinsi t ent ang Paj ak dan Ret ribusi yang t el ah diset uj ui bersama ol eh gubernur dan DPRD provinsi sebel um dit et apkan disampaikan kepada Ment eri Dal am Negeri dan Ment eri Keuangan pal ing l ambat 3 t iga hari kerj a t erhit ung sej ak t anggal perset uj uan dimaksud. 2 Rancangan Perat uran Daerah kabupat en kot a t ent ang Paj ak dan Ret ribusi yang t elah diset uj ui bersama ol eh bupat i wal ikot a dan DPRD kabupat en kot a sebel um dit et apkan disampaikan kepada gubernur dan Ment eri Keuangan pal ing l ambat 3 t iga hari kerj a t erhit ung sej ak t anggal perset uj uan dimaksud. 3 Ment eri Dal am Negeri melakukan evaluasi t erhadap Rancangan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 unt uk menguj i kesesuaian Rancangan Perat uran Daerah dengan ket ent uan Undang-Undang ini, kepent ingan umum, dan at au perat uran perundangundangan l ain yang lebih t inggi. 4 Gubernur melakukan evaluasi t erhadap Rancangan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 unt uk menguj i kesesuaian Rancangan Perat uran Daerah dengan ket ent uan Undang-Undang ini, kepent ingan umum dan at au perat uran perundang- undangan lain yang l ebih t inggi. 5 Ment eri Dal am Negeri dan gubernur dal am melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan ayat 4 berkoordinasi dengan Ment eri Keuangan. 6 Hasil eval uasi yang t el ah dikoordinasikan dengan Ment eri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dapat berupa perset uj uan at au penolakan. 7 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 disampaikan ol eh Ment eri Dal am Negeri kepada gubernur unt uk Rancangan Perat uran Daerah provinsi dan ol eh gubernur kepada bupat i wal ikot a unt uk Rancangan Perat uran Daerah kabupat en kot a dal am j angka wakt u pal ing l ambat 15 l ima bel as hari kerj a sej ak dit erimanya Rancangan Perat uran Daerah dimaksud. 8 Hasil eval uasi berupa penol akan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 disampaikan dengan disert ai al as an penol akan. 9 Dal am hal hasil eval uasi berupa perset uj uan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, Rancangan Perat uran Daerah dimaksud dapat l angsung dit et apkan. 10 Dal am hal hasil eval uasi berupa penol akan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, Rancangan Perat uran Daerah dimaksud dapat diperbaiki ol eh gubernur, bupat i wal ikot a bersama DPRD yang bersangkut an, unt uk kemudian disampaikan kembal i kepada Ment eri Dalam Negeri dan Ment eri Keuangan unt uk Rancangan Perat uran Daerah provinsi dan kepada gubernur dan Ment eri Keuangan unt uk Rancangan Perat uran Daerah kabupat en kot a. Pasal 158 1 Perat uran Daerah yang t el ah dit et apkan oleh gubernur bupat i walikot a disampaikan kepada Ment eri Dal am Negeri dan Ment eri Keuangan pal ing lama 7 t uj uh hari kerj a set elah dit et apkan. 2 Dal am hal Perat uran Daerah bert ent angan dengan kepent ingan umum dan at au perat uran perundangundangan yang l ebih t inggi, Ment eri Keuangan merekomendasikan pembat al an Perat uran Daerah dimaksud kepada Presiden mel alui Ment eri Dal am Negeri. 3 Penyampaian rekomendasi pembat al an ol eh Ment eri Keuangan kepada Ment eri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dil akukan pal ing l ambat 20 dua puluh hari kerj a sej ak t anggal dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 4 Berdasarkan rekomendasi pembat al an yang disampaikan ol eh Ment eri Keuangan, Ment eri Dal am Negeri mengaj ukan permohonan pembat al an Perat uran Daerah dimaksud kepada Presiden. 5 Keput usan pembat al an Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dit et apkan dengan Perat uran Presiden pal ing l ama 60 enam pul uh hari kerj a sej ak dit erimanya Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 6 Paling lama 7 t uj uh hari kerj a set el ah keput usan pembat al an sebagaimana dimaksud pada ayat 5, Kepal a Daerah harus memberhent ikan pel aksanaan Perat uran Daerah dan selanj ut nya DPRD bersama Kepala Daer ah mencabut Perat uran Daerah dimaksud. 7 Jika provinsi kabupat en kot a t idak dapat menerima keput usan pembat al an Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dengan alasan-alasan yang dapat dibenarkan ol eh perat uran perundang-undangan, Kepal a Daerah dapat mengaj ukan keberat an kepada Mahkamah Agung. 8 Jika keberat an sebagaimana dimaksud pada ayat 7 dikabul kan sebagian at au seluruhnya, put usan Mahkamah Agung t ersebut menyat akan Perat uran Presiden menj adi bat al dan t idak mempunyai kekuat an hukum. 9 Jika Pemerint ah t idak mengel uarkan Perat uran Presiden unt uk membat al kan Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 5, Perat uran Daerah dimaksud dinyat akan berl aku. Pasal 159 1 Pel anggaran t erhadap ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 157 ayat 1 dan ayat 2 sert a Pasal 158 ayat 1 dan ayat 6 ol eh Daerah dikenakan sanksi berupa penundaan at au pemot ongan Dana Alokasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil at au rest it usi. 2 Tat a cara pelaksanaan penundaan at au pemot ongan Dana Al okasi Umum dan at au Dana Bagi Hasil at au rest it usi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dit et apkan dengan Perat uran Ment eri Keuangan.

BAB IX PEMUNGUTAN RETRIBUSI