Pasal 167
1 Hak unt uk melakukan penagihan Ret ribusi menj adi kedal uwarsa set el ah melampaui
wakt u 3 t iga t ahun t erhit ung sej ak saat t erut angnya Ret ribusi, kecual i j ika Waj ib Ret ribusi mel akukan t indak pidana di bidang Ret ribusi.
2 Kedaluwarsa penagihan Ret r ibusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 t ert angguh j ika: a. dit erbit kan Surat Teguran; at au
b. ada pengakuan ut ang Ret ribusi dari Waj ib Ret ribusi, baik langsung maupun t idak langsung.
3 Dal am hal dit erbit kan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, kedal uwarsa penagihan dihit ung sej ak t anggal dit erimanya Surat Teguran t ersebut .
4 Pengakuan ut ang Ret ribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b adal ah Waj ib Ret ribusi dengan kesadarannya menyat akan masih mempunyai ut ang
Ret ribusi dan bel um mel unasinya kepada Pemerint ah Daerah. 5 Pengakuan ut ang Ret ribusi secara t idak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 2
huruf b dapat diket ahui dari pengaj uan permohonan angsuran at au penundaan pembayaran dan permohonan keberat an ol eh Waj ib Ret ribusi.
Pasal 168
1 Piut ang Paj ak dan at au Ret ribusi yang t idak mungkin dit agih l agi karena hak unt uk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
2 Gubernur menet apkan Keput usan Penghapusan Piut ang Paj ak dan at au Ret ribusi
provinsi yang sudah kedal uwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 Bupat i wal ikot a menet apkan Keput usan Penghapusan Piut ang Paj ak dan at au Ret ribusi
kabupat en kot a yang sudah kedal uwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 4
Tat a cara penghapusan piut ang Paj ak dan at au Ret ribusi yang sudah kedal uwarsa diat ur dengan Perat uran Kepal a Daerah.
BAB XII PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN
Pasal 169
1 Waj ib Paj ak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikit Rp300. 000. 000, 00 t iga rat us j ut a rupiah per t ahun waj ib menyel enggarakan pembukuan at au pencat at an.
2 Krit eria Waj ib Paj ak dan penent uan besaran omzet sert a t at a cara pembukuan at au pencat at an sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diat ur dengan Perat uran Kepal a
Daerah.
Pasal 170
1 Kepala Daerah berwenang mel akukan pemeriksaan unt uk menguj i kepat uhan
pemenuhan kewaj iban perpaj akan daerah dan kewaj iban Ret ribusi dalam rangka mel aksanakan perat uran perundang-undangan perpaj akan daerah dan Ret ribusi.
2 Waj ib Paj ak at au Waj ib Ret ribusi yang diperiksa waj ib: a. memperl ihat kan dan at au meminj amkan buku at au cat at an, dokumen yang menj adi
dasarnya dan dokumen l ain yang berhubungan dengan obj ek Paj ak at au obj ek Ret ribusi yang t erut ang;
b. memberikan kesempat an unt uk memasuki t empat at au ruangan yang dianggap perl u dan memberikan bant uan guna kel ancaran pemeriksaan; dan at au
c. memberikan ket erangan yang diperl ukan.
3 Ket ent uan l ebih lanj ut mengenai t at a cara pemeriksaan Paj ak dan Ret ribusi diat ur
dengan Perat uran Kepal a Daerah.
BAB XIII INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 171
1 Inst ansi yang mel aksanakan pemungut an Paj ak dan Ret ribusi dapat diberi insent if at as dasar pencapaian kinerj a t ert ent u.
2 Pemberian insent if sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dit et apkan mel al ui Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah.
3 Tat a cara pemberian dan pemanf aat an insent if sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.
BAB XIV KETENTUAN KHUSUS
Pasal 172
1 Set iap pej abat dil arang memberit ahukan kepada pihak l ain segal a sesuat u yang
diket ahui at au diberit ahukan kepadanya ol eh Waj ib Paj ak dal am rangka j abat an at au pekerj aannya unt uk menj al ankan ket ent uan perat uran perundang-undangan perpaj akan
daerah.
2 Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berl aku j uga t erhadap t enaga ahl i yang dit unj uk ol eh Kepal a Daerah unt uk membant u dal am pel aksanaan ket ent uan perat uran
perundang-undangan perpaj akan daerah. 3 Dikecual ikan dari ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 adal ah:
a. Pej abat dan t enaga ahl i yang bert indak sebagai saksi at au saksi ahl i dal am sidang pengadil an;
b. Pej abat dan at au t enaga ahl i yang dit et apkan ol eh Kepal a Daerah unt uk
memberikan ket erangan kepada pej abat l embaga negara at au inst ansi Pemerint ah yang berwenang mel akukan pemeriksaan dal am bidang keuangan daerah.
4 Unt uk kepent ingan Daerah, Kepal a Daerah berwenang memberi izin t ert ul is kepada pej abat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan t enaga ahli sebagaimana dimaksud
pada ayat 2, agar memberikan ket erangan, memperl ihat kan bukt i t ert ul is dari at au t ent ang Waj ib Paj ak kepada pihak yang dit unj uk.
5 Unt uk kepent ingan pemeriksaan di pengadil an dal am perkara pidana at au perdat a, at as permint aan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdat a,
Kepala Daerah dapat memberi izin t ert ulis kepada pej abat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dan t enaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 2, unt uk memberikan dan
memperl ihat kan bukt i t ert ul is dan ket erangan Waj ib Paj ak yang ada padanya.
6 Permint aan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus menyebut kan nama
t ersangka at au nama t ergugat , ket erangan yang dimint a, sert a kait an ant ara perkara pidana at au perdat a yang bersangkut an dengan ket erangan yang dimint a.
BAB XV PENYIDIKAN