3 Ket ent uan l ebih lanj ut mengenai t at a cara pemeriksaan Paj ak dan Ret ribusi diat ur
dengan Perat uran Kepal a Daerah.
BAB XIII INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 171
1 Inst ansi yang mel aksanakan pemungut an Paj ak dan Ret ribusi dapat diberi insent if at as dasar pencapaian kinerj a t ert ent u.
2 Pemberian insent if sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dit et apkan mel al ui Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah.
3 Tat a cara pemberian dan pemanf aat an insent if sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.
BAB XIV KETENTUAN KHUSUS
Pasal 172
1 Set iap pej abat dil arang memberit ahukan kepada pihak l ain segal a sesuat u yang
diket ahui at au diberit ahukan kepadanya ol eh Waj ib Paj ak dal am rangka j abat an at au pekerj aannya unt uk menj al ankan ket ent uan perat uran perundang-undangan perpaj akan
daerah.
2 Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berl aku j uga t erhadap t enaga ahl i yang dit unj uk ol eh Kepal a Daerah unt uk membant u dal am pel aksanaan ket ent uan perat uran
perundang-undangan perpaj akan daerah. 3 Dikecual ikan dari ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 adal ah:
a. Pej abat dan t enaga ahl i yang bert indak sebagai saksi at au saksi ahl i dal am sidang pengadil an;
b. Pej abat dan at au t enaga ahl i yang dit et apkan ol eh Kepal a Daerah unt uk
memberikan ket erangan kepada pej abat l embaga negara at au inst ansi Pemerint ah yang berwenang mel akukan pemeriksaan dal am bidang keuangan daerah.
4 Unt uk kepent ingan Daerah, Kepal a Daerah berwenang memberi izin t ert ul is kepada pej abat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan t enaga ahli sebagaimana dimaksud
pada ayat 2, agar memberikan ket erangan, memperl ihat kan bukt i t ert ul is dari at au t ent ang Waj ib Paj ak kepada pihak yang dit unj uk.
5 Unt uk kepent ingan pemeriksaan di pengadil an dal am perkara pidana at au perdat a, at as permint aan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdat a,
Kepala Daerah dapat memberi izin t ert ulis kepada pej abat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dan t enaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 2, unt uk memberikan dan
memperl ihat kan bukt i t ert ul is dan ket erangan Waj ib Paj ak yang ada padanya.
6 Permint aan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus menyebut kan nama
t ersangka at au nama t ergugat , ket erangan yang dimint a, sert a kait an ant ara perkara pidana at au perdat a yang bersangkut an dengan ket erangan yang dimint a.
BAB XV PENYIDIKAN
Pasal 173
1 Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u di l ingkungan Pemerint ah Daerah diberi
wewenang khusus sebagai Penyidik unt uk melakukan penyidikan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi, sebagaimana dimaksud dal am Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.
2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah pej abat pegawai negeri sipil
t ert ent u di l ingkungan Pemerint ah Daerah yang diangkat ol eh pej abat yang berwenang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangundangan.
3 Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adal ah: a.
menerima, mencari, mengumpul kan, dan menelit i ket erangan at au laporan berkenaan dengan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi agar
ket erangan at au l aporan t ersebut menj adi l ebih l engkap dan j elas; b. menel it i, mencari, dan mengumpul kan ket erangan mengenai orang pribadi at au
Badan t ent ang kebenaran perbuat an yang dilakukan sehubungan dengan t indak pidana perpaj akan Daerah dan Ret ribusi;
c. memint a ket erangan dan bahan bukt i dari orang pribadi at au Badan sehubungan dengan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi;
d. memeriksa buku, cat at an, dan dokumen l ain berkenaan dengan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi;
e. melakukan penggeledahan unt uk mendapat kan bahan bukt i pembukuan,
pencat at an, dan dokumen lain, sert a melakukan penyit aan t erhadap bahan bukt i t ersebut ;
f . memint a bant uan t enaga ahl i dal am rangka pel aksanaan t ugas penyidikan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi;
g. menyuruh berhent i dan at au mel arang seseorang meninggal kan ruangan at au t empat pada saat pemeriksaan sedang berl angsung dan memeriksa ident it as orang,
benda, dan at au dokumen yang dibawa; h. memot ret seseorang yang berkait an dengan t indak pidana perpaj akan Daerah dan
Ret ribusi; i. memanggil orang unt uk didengar ket erangannya dan diperiksa sebagai t ersangka
at au saksi; j . menghent ikan penyidikan; dan at au
k. melakukan t indakan lain yang perl u unt uk kel ancaran penyidikan t indak pidana di bidang perpaj akan Daerah dan Ret ribusi sesuai dengan ket ent uan perat uran
perundang-undangan. 4 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memberit ahukan dimul ainya penyidikan
dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penunt ut Umum melalui Penyidik pej abat Pol isi Negara Republ ik Indonesia, sesuai dengan ket ent uan yang diat ur dal am
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
BAB XVI KETENTUAN PIDANA