11
muncul berdampak negatif distress memperburuk hasil kerja seseorang membuat kerja menjadi lamban dan kesalahan dalam bekerja.
3. Gejala Stres Kerja
Mashudi 2013 : 192 mengungkapkan bahwa gejala stress ada 2 yaitu: a. Gejala Fisik, diantaranya dengan sakit kepala, sakit lambung maag,
hipertensi, sakit jantung atau jantung berdebar-debar, insomnia, mudah lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.
b. Gejala Psikis, meliputi gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi dalam belajar atau bekerja, sikap apatis masa bodoh, sikap pesimis, hilang
rasa humor, bungkam seribu bahasa, malas beraktivitas, sering melamun, dan sering marah-marah atau bersikap agresif.
Menurut Siti Rahmawati 2012:5 gejala stres kerja merupakan hasilkeluaran dari stres yang dialami seseorang. Gejala stres kerja karyawan
mencakup gejala fisiologis, psikologis, dan perilaku. a. Gejala Fisiologis, yaitu mengalami gangguan pencernaan dan sakit kepala
karena beban pekerjaan, dialami karyawan dengan tingkat rendah. Pada umumnya karyawan jarang mengalami gejala fisiologis berupa gangguan
pencernaan dan sakit kepala. b. Gejala Psikologis, pada umumnya karyawan sulit berkonsentrasi, merasa
bosan dengan pekerjaan rutin yang dilakukan dan terkadang mudah tersinggung, namun karyawan tidak merasa putus asa dan gelisah dalam
bekerja. Karyawan tetap bersemangat dalam melaksanakan tugasnya
12
masing-masing, sehingga jarang menunda-nunda pekerjaan dan mereka cukup puas dengan hasil kerja yang dicapai.
c. Gejala Perilaku, pada umumnya karyawan mengalami sukar tidur dan nafsu makan berkurang akibat pekerjaan, akan tetapi karyawan tetap menunjukkan
komitmennya terhadap perusahaan dengan rajin masuk kerja dan tetap menjadi bagian dari perusahaan.
Menurut Cooper Carry dan Straw dalam Rusinta 2012: 27 membagi gejala stres kerja menjadi tiga yaitu :
a. Gejala fisik Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup : nafas memburu, mulut
dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot tegang, pencernaan terganggu, diare, sembelit, letih yang tak beralaskan, sakit
kepala, salah urat dan gelisah. b. Gejala dalam wujud perilaku
Banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku mencakup perasaan, seperti halnya : bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tak
berdaya, tak mampu berbuat apa-apa, gelisah, kehilangan semangat, kesulitan berkonsentrasi dan juga membuat keputusan.
c. Gejala di tempat kerja Sebagian besar waktu bagi pekerja berada di tempat kerja, dan jika
dalam keadaan stres, gejala yang dapat mempengaruhi di tempat kerja antara lain : kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi
hilang, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan tidak tepat,
13
kreatifitas dan inovasi berkurang, bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa gejala stres kerja yang dapat dilihat pada karyawan diantaranya adalah gejala fisiologis yang
berkaitan dengan gangguan kesehatan, gejala psikologis yang berkaitan dengan perasaan gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi tetapi tetap
bersemangat dalam melaksanakan tugasnya masing-masing serta gejala perilaku yang ditunjukkan dengan kurangnya nafsu makan dan kesulitan tidur.
4. Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja Karyawan