18
sosialnya. Dadang Hawari 2011: 17-33 membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :
a. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut :
1 Semangat kerja besar, berlebihan over acting 2
Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya 3 Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya; namun
tanpa disadari cadangan energi dihabiskan all out desertai rasa gugup yang berlebihan pula
4 Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.
Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa stress tahap 1 adalah stres yang disertai dengan perasaan nafsu bekerja yang besar dan
berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki.
b. Stres tahap II
Pada tahapan ini dam pak stres yang semula “menyenangkan”
sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi tidak lagi cukup
sepanjang hari karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat antara lain dengan tidur yang cukup bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan
cadangan energi yang mengalami defisit. Analogi dengan hal ini misalnya
19
handphone HP yang sudah lemah harus kembali diisi ulang di charge agar dapat digunakan lagi dengan baik. Keluhan-keluhan yang sering di
kemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut :
1 Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar 2 Merasa mudah lelah sesudah makan siang
3 Lekas merasa capai menjelang sore hari 4 Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman bowel discomfort
5 Detak jantung lebih keras dari biasanya berdebar-debar 6 Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
7 Tidak bisa santai Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa stress tahap II
adalah stres yang terajadi karena cadangan tenaga tidak memadai, sehingga timbul berbagai keluhan akibat kurangnya istirahat.
c. Stres tahap III