Penilaian Hasil Belajar Artikel Tanah Longsor LONGSOR KULONPROGO

115 3. Kegiatan Penutup 5 menit a Kesimpulan.  Siswa dengan bimbingan guru merangkum materi yang telah dipelajari.  Guru memberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. b Melakukan tindak lanjut.  Guru bersama dengan siswa merefleksi jalannya kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.  Guru memberikan pesan moral terkait materi yang telah dipelajari yaitu melakukan pencegahan perubahan lingkungan fisik yang berbahaya.  Siswa diminta untuk menanam tanaman di lingkungan rumah.  Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

H. Penilaian Hasil Belajar

No. Nama Kriteria Bertanggungj awab Percaya diri Mampu bekerja sama Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. 2. 3.

I. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Poppy K. Devi Sri Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. 116 117 Lampiran-lampiran A. Materi Ajar Perubahan lingkungan fisik bumi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yakni disebabkan oleh hujan. Hujan sangat dinantikan oleh manusia, terutama petani untuk mengairi sawah atau lahan pertaniannya. Selain itu, hujan juga mampu menyegarkan udara karena melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih. Namun, apabila hujan terjadi terus-menerus sepanjang waktu maka akan menyebabkan dampak buruk, misalnya erosi. Air yang melalui tanah miring yang gundul akan mengakibatkan terjadinya erosi. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah dikarenakan tanah menjadi tandus. Erosi dapat dicegah dengan cara menanami tanah yang gundul sehingga tanaman dapat menyerap air. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya erosi adalah dengan melakukan terasering atau melakukan penanaman kembali reboisasi. Selain itu, untuk mencegah erosi di lereng dapat ditahan dengan membuat teras-teras sehingga memperlambat jalannya air. 118

B. Artikel Tanah Longsor LONGSOR KULONPROGO

Tiga Desa di Samigaluh Terancam Harianjogja.com, KULONPROGO– Sejumlah titik longsor terjadi dan mengancam rumah warga di Kecamatan Samigaluh. Empat rumah nyaris tertimbun longsor dan satu rumah rusak terkena material longsor mengakibatkan satu orang warga terluka. Dari pantauan Harian Jogja di tempat kejadian, ada empat rumah di Dusun Sarimulyo Desa Gerbosari yang nyaris tertimbun material longsor dari tebing setinggi kurang lebih 20 meter. Menurut Sartinah, 60, salah satu pemilik rumah, longsor terjadi Senin, 922015 sekitar pukul 16.00 WIB. “Kebetulan yang di rumah suami dan cucu saya. Sekitar pukul empat sore terdengar suara gemuruh dari tebing di depan rumah. Seperti mau longsor, lalu suami saya buru-buru menyelamatkan diri,” ujar Sartinah kepada wartawan, Selasa 1022015. Sartinah menuturkan, sebelumnya yang ambrol adalah tebing yang berada di sisi timur. Kemudian selang beberapa menit, tebing di sebelah baratnya ambrol. Namun, tadinya material longsor yang ambrol tidak seberapa. “Karena hujan terus turun dari jam dua siang, akhirnya material yang longsor semakin banyak. Jalan tegalan langsung tertutup tanah dan hampir sampai ke rumah,” jelas Sartinah.Setelah kejadian tersebut, sejumlah tim dari SAR, Polsek Samigaluh, Polres Kulonprogo, TNI dan warga membantu membersihkan 119 material longsor. Sementara di Dusun Trayu Desa Ngargosari, sebuah rumah rusak setelah dinding dapur terhantam material longsor. Sapardi, 42, mengatakan, tanah longsor yang mengenai rumahnya terjadi Senin petang. Saat itu, hujan deras mengguyur sejak siang hari dan menyebabkan tanah di tebing dekat rumahnya menjadi rapuh. “Material longsor langsung menjebol dinding dapur. Saat itu, istri saya sedang memasak, karena dihantam material, dinding langsung roboh. Istri saya kemudian tertimpa material longsor karena tanah langsung masuk ke dalam rumah,” papar Sapardi. Sementara itu, menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kulonprogo terdapat tiga titik longsor yang terjadi pada Senin lalu. Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kulonprogo Wahyu Budiarto mengatakan, tiga titik longsor tersebut sebagian besar berada di Samigaluh. Selain mengancam rumah warga di dua desa tersebut, longsor juga sempat mengancam jalan provinsi. “Kami sudah langsung turunkan logistik ke tempat-tempat yang terkena longsor. Beberapa warga ada yang mulai mengevakuasi diri, karena kemungkinan potensi hujan deras masih akan turun dan dapat kembali terjadi longsor susulan. Apalagi menurut BMKG potensi puncak hujan masih akan terjadi hingga akhir Februari,” jelas Wahyu. Sumber: HarianJogja.com 120

C. Lembar Kerja Siswa MENYELIDIKI SEBAB-SEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR