Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan

23 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 d. Identifikasi pada daerah yang berpotensi mengalami krisis energi dilakukan dengan memetakan permasalahan – permasalahan di bidang keenergian di berbagai daerah. e. Penyusunan ketentuan mengenai jenis, jumlah, waktu, dan lokasi cadangan penyangga energi dilakukan dengan melibatkan stakeholders terkait. f. Pelaksanaan Sidang Anggota DEN dan Sidang Paripurna DEN dilakukan dengan penyiapan bahan materi sidang dan berkoordinasi dengan instansi terkait. g. Penguatan kelembagaan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional dilakukan dengan, dilakukan reorganisasi Sekretariat Jenderal DEN, rekruitmen SDM yang berkualitas serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

3.3. Kerangka Regulasi

Untuk mendukung kebijakan dan strategi Sekretariat Jenderal DEN, perlu didukung oleh peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Dewan Energi Nasional. Beberapa peraturan-perundangan yang direncanakan untuk diselesaikan pada periode 5 tahun kedepan, antara lain: 1. Pengaturan mengenai Rencana Umum Energi Nasional, sebagai penjabaran dari Kebijakan Energi Nasional 2. Pengaturan mengenai perubahan organisasi Sekretariat Jenderal DEN, yang saat ini dirasa sudah sangat mendesak, mengingat tugas dan fungsi pengaturan pengelolaan energi nasional 3. Pengaturan mengenai Pedoman Penetapan langkah-langkah penanggulangan krisis dan darurat energi 4. Pengaturan tentang tata carapedoman pengawasan pelaksanaan kebijakan energi yang bersifat lintas sektor 5. Pengaturan pengelolaan energi lainnya sebagaimana yang tertuang di dalam Kebijakan Energi Nasional. 6. Pengaturan Tentang Cadangan Penyangga Energi CPE. 24 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019

3.4. Kerangka Kelembagaan

KONDISI SAAT INI Setjen DEN merupakan unsur pembantu DEN, yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada DEN dan secara administratif bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri ESDM. Setjen DEN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal selanjutnya disebut Sekjen. Tugas Setjen DEN adalah memberikan dukungan teknis dan administratif kepada DEN serta fasilitasi kegiatan Kelompok Kerja. Berikut adalah struktur organisasi Setjen DEN saat ini : Dalam melaksanakan tugasnya, Sekjen, Kepala Biro, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian serta pejabat lainnya, saling menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Setjen DEN maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Setjen DEN bertanggung jawab memimpin dan 25 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta arahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Namun demikian, masih terdapat satuan organisasi yang ruang lingkupnya tidak dipisahkan antara yang sifatnya administratif supporting maupun teknis core. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan lingkup tugas sehingga ada satuan organisasi yang belum dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Mengingat lingkup tugas dan fungsi Setjen DEN dalam memberikan dukungan teknis dan administratif kepada DEN, maka perlu melakukan pemetaan pola struktur organisasi agar terdefinisi dengan baik. Pemetaan serta penyusunan pola struktur yang belum terdefinisi dengan baik membawa konsekuensi terhadap fungsi yang ada, terutama yang masuk dalam kategori tugas dukungan teknis terbatas hanya pada kegiatan fasilitasi, namun dalam pelaksanaannya dituntut untuk menyiapkan bahan-bahan yang telah diolah untuk pengambilan keputusan DEN. Sebagai contoh, pada Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan, melaksanakan tugas administrasi dan tugas teknis keenergian yang dilaksanakan dalam 1 satu Biro, yaitu tugas teknis terkait perumusan kebijakan energi dan perencanaan energi nasional juga melakukan tugas adminstrasi dalam rangka koordinasi pelaksanaan persidangan, kehumasan, keprotokolan dan dokumentasi. Selain itu masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi dari unit kerja, yang pada akhirnya dapat berpotensi sebagai sumber masalah dikemudian hari misalnya terkait tugas dan fungsi perencanaan serta monitoring evaluasi yang dilakukan oleh satu biro yang sama. Hal ini juga berkaitan dengan peran pengawasan serta tanggung jawab dari tiap unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dengan pemetaan serta terdefinisinya penyusunan pola struktur organisasi Setjen DEN dengan baik, diharapkan masalah-masalah terkait hal tersebut dapat teratasi serta koordinasi dari setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik. KONDISI YANG DIHARAPKAN Sekretariat Jenderal DEN diharapkan dalam kurun waktu 5 lima tahun kedepan dapat mempunyai peran dan posisi bukan hanya sebagai supporting unit saja, namun dapat juga berperan sebagai “think tank”serta berperan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pengelolaan energi nasional. Kondisi 26 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 ini akan membawa konsekuensi, bahwa struktur organisasi yang ada sekarang harus disesuaikan, mengingat struktur organisasi saat ini belum memadai untuk menjalankan peran tersebut. Dalam rangka mendukung kegiatan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas DEN sekaligus menjalankan perannya sebagai lembaga think tank, diperlukan adanya penambahan sejumlah fungsi penting dalam organisasi seperti data dan informasi, pusat kajian, cadangan penyangga energi serta kerja sama. Hal ini sangat penting, mengingat posisi strategis dari Setjen DEN dalam membantu tugas DEN yang bersifat lintas sektoral. Dengan kata lain, dibutuhkan unit atau satuan organisasi yang secara eksplisit bertanggung jawab terhadap fungsi sebagaimana tersebut di atas. Khusus untuk kerja sama terdapat 2 dua aspek penting yaitu : a. pemberian dukungan teknis dan administrasi serta analisis dalam penyelenggaraan hubungan dengan lembaga negara, lembaga daerah, lembaga non struktural, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan; b. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang energi antara pemerintah Indonesia dengan pihak luar negeri. Selain itu, penyelenggaraan dalam rangka kerja sama juga sudah dilaksanakan, hal ini dapat tergambar dari beberapa aktivitas kerja sama yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 2522 K05MEM2015 tentang Unit Koordinator Focal Point Penanganan Forum DialogKerja Sama Luar Negeri di Lingkungan KESDM, dimana Setjen DEN merupakan unit koordinator forum dialogkerja sama sebagai berikut: 1. Asia Cooperation Dialogue ACD Energy Forum; 2. Regional Energy Policy and Planning Sub Sector Network REPP-SSN; 3. ASEAN + 3 Energy Policy Governing Group EPGG; 4. Energy Charter EC; 5. World Summit on Sustainable Development WSSDCSD; dan 6. Indonesia-Swedia Dengan penambahan sejumlah fungsi tersebut di atas, diharapkan Setjen DEN dapat menjalankan perannya bukan hanya sebagai supporting unit, melainkan juga sebagai prime mover dengan melaksanakan fungsi think tank. 27 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN