Kondisi Umum Dan Capaian Sektor ESDM

3 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum Dan Capaian Sektor ESDM

Sampai saat ini, Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target pembangunan bidang energi. Ketergantungan terhadap energi fosil, terutama minyak bumi dalam pemenuhan konsumsi di dalam negeri masih tinggi, yaitu sebesar 96 minyak bumi 48, gas 18, dan batubara 30 dari total konsumsi energi nasional, sementara upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan belum dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan. Tingginya konsumsi energi fosil tersebut diakibatkan oleh subsidi, sehingga harga energi menjadi murah dan masyarakat cenderung boros dalam menggunakan energi. Di sisi lain, Indonesia menghadapi penurunan cadangan energi fosil dan belum dapat diimbangi dengan penemuan cadangan baru. Keterbatasan infrastruktur energi yang tersedia juga membatasi akses masyarakat terhadap energi. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap gangguan yang terjadi di pasar energi global, karena sebagian dari konsumsi tersebut, terutama produk minyak bumi yang dipenuhi dari impor. Dalam sepuluh tahun terakhir 2004-2014, konsumsi energi primer mengalami peningkatan rata rata sebesar 5,5 per tahun, dari 873 Juta BOE pada tahun 2004 menjadi 1.415 pada tahun 2014. Final di Indonesia mengalami peningkatan dari 79 juta TOE menjadi 134 juta TOE, atau tumbuh rata-rata sebesar 5,5 per tahun. Sejalan dengan meningkatnya konsumsi energi tersebut, penyediaan energi primer juga mengalami kenaikan. Namun, upaya untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri juga terkendala oleh keterbatasan infrastruktur energi, seperti pembangkit listrik, kilang minyak, pelabuhan, serta transmisi dan distribusi. Di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP, pengelolaan sumber daya alam 4 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 termasuk sumber daya energi diperlukan sebagai masukan, baik itu sebagai bahan bakar maupun bahan baku, untuk proses produksi yang dapat menghasilkan nilai tambah yang optimal di dalam negeri. Untuk itu pemanfaatan sumber daya energi fosil harus dilakukan seefisien mungkin dengan mempertimbangkan aspek konservasi. Melihat kondisi pengelolaan energi nasional saat ini, diperlukan pengelolaan yang dapat menjamin sisi penyediaan energi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mempertimbangkan keinginan untuk memperbaiki kondisi pengelolaan energi nasional, Pemerintah megeluarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, dimana pada pasal 12, menyebutkan bahwa Presiden membentuk Dewan Energi Nasional, yang memiliki tugas : a. merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan oleh Pemerintah dengan persetujuan DPR; b. menetapkan rencana umum energi nasional; c. menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi; serta d. mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral. Gambar 1.1. Struktur Organisasi DEN 5 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 Selanjutnya, dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Energi Nasional dibantu oleh Sekretariat Jenderal, yang secara fungsional bertanggungjawab kepada Dewan Energi Nasional dan secara administratif bertanggungjawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Sedangkan untuk susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Jenderal DEN diatur lebih lanjut melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Gambar 1.2. Organisasi Setjen DEN Adapun tugas Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional adalah untuk memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Dewan Energi Nasional serta fasilitasi kegiatan Kelompok Kerja. Dalam melakukan tugasnya organisasi Sekretariat Jenderal DEN didukung oleh 3 tiga Biro,yaitu : a. Biro Umum : Mempunyai tugas membantu Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional dalam rangka penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi perencanaan kerja, keuangan dan perbendaharaan, hukum, kepegawaian 6 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 dan organisasi, kerumahtanggaan, perlengkapan, dan tata usaha di lingkungan Dewan Energi Nasional. b. Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan : Mempunyai ugas membantu Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional dalam penyelenggaraan persidangan, penyiapan dan pengelolaan bahan bahan persidangan Dewan Energi Nasional dalam rangka perancangan dan perumusan kebijakan energi nasional dan penetapan rencana umum energi nasional, penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan serta fasilitasi kegiatan Kelompok Kerja. c. Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi: Mempunyai tugas membantu Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional dalam memfasilitasi penetapan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, serta pengawasan pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral.

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN