6
RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019
dan organisasi, kerumahtanggaan, perlengkapan, dan tata usaha di lingkungan Dewan Energi Nasional.
b. Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan : Mempunyai ugas membantu Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional
dalam penyelenggaraan persidangan, penyiapan dan pengelolaan bahan bahan persidangan Dewan Energi Nasional dalam rangka perancangan
dan perumusan kebijakan energi nasional dan penetapan rencana umum energi nasional, penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan serta
fasilitasi kegiatan Kelompok Kerja. c. Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi:
Mempunyai tugas membantu Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional dalam memfasilitasi penetapan langkah-langkah penanggulangan kondisi
krisis dan darurat energi, serta pengawasan pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2004 tentang Kebijakan Energi Nasional sampai dengan tahun 2050 pada tanggal
17 Oktober 2014, diharapkan dapat menjawab semua tantangan dalam pengelolaan energi pada masa mendatang,yang sekaligus dapat meningkatkan
ketahanan dan kemandirian energi nasional. Dengan telah selesainya tugas pertama Dewan Energi Nasional dalam merumuskan Kebijakan Energi
Nasional,maka tugas selanjutnya yang harus segera diselesaikan adalah tugas penetapan Rencana Umum Energi Nasional, dengan batasan waktu paling
lambat 1 tahun setelah KEN ditetapkan.
7
RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019
DEWAN ENERGI NASIONAL
4
PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RUEN
Pasal 9 s.d. 13, Perpres Nomor 1 Tahun 2014
Pembahasan R-RUEN memperhatikan pendapay dan
masukan dari masyarakat Asosiasi di bidang energi, perguruan tinggi,
anggota masyarakat kainnya yang mempunyai kompetensi di bidang
energi.
D E N
Proses Penetapan RUEN dilaksanakan sesuai dengan tata
kerja persidangan DEN. Dalam hal terdapat perbedaan
pendapat danatau masukan atas R- RUEN, akan dilakukan pembahasan
bersama dengan Kementerian ESDM.
TIM PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA
UMUM ENERGI NASIONAL R-RUEN
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL PEDOMAN
PENYUSUNAN RENCANA UMUM
ENERGI NASIONAL
R- RUEN
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
R-RUEN
RUEN
Ditetapkan sebagai RUEN oleh Ketua DEN
Paling lambat 1 satu tahun setelah KEN ditetapkan
Gambar 1.3. Proses penyusunan dan penetapan RUEN
RUEN adalah kebijakan Pemerintah mengenai rencana pengelolaan energi tingkat nasional yang merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan KEN
yang bersifat lintas sektor untuk mencapai sasaran KEN. Melihat tugas Sekretariat Jenderal DEN ke depan semakin berat maka sangat
diperlukan perencanaan dan langkah-langkah strategis dalam setiap pelaksanaan tugas.
POTENSI A. Potensi Internal
Organisasi merupakan salah satu unsur potensi internal dalam mendukung pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.Potensi ini
berupa dasar hukum pembentukan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, sumber daya manusia dan organisasi.
Adapun dasar hukum pembentukan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional adalah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
8
RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019
Kerja Dewan Energi Nasional;serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional dalam pelaksanaan tugasnya
didukung oleh Pegawai Negeri Sipil sebanyak 97 orang. Dengan rincian pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.4 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Penempatan di Unit Eselon II
Gambar 1.5 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan B. Potensi Eksternal
Kebijakan Energi Nasional disusun sebagai pedoman untuk memberikan arah pengelolaan energi nasional guna mewujudkan Kemandirian Energi
Nasional untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Dengan
27 26
44 Biro Fasilitasi Kebijakan
Energi dan Persidangan Biro Fasilitasi
Penanggulangan Krisis dan Pengawasan
Biro Umum
1 16
74
5 1
10 20
30 40
50 60
70 80
Strata 3 S3 Strata 2 S2
Strata 1 S1 Diploma III D3
Sekolah Menengah Atas
9
RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019
sasaran bahwa sumber energi dan sumber daya energi ditujukan untuk modal pembangunan guna sebesar-besar kemakmuran rakyat, dengan cara
mengoptimalkan pemanfaatannya bagi pembangunan ekonomi nasional, penciptaan nilai tambah di dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja.
Sehingga untuk menyiapkan kebijakan dan perencaaan di bidang energi sangat dibutuhkan kesiapan data dan informasi pengelolaan energi nasional
dan daerah. Salah satu data yang sangat diperlukan dalam pengelolaan energi adalah
data sumber daya dan cadangan energi, yang terbagi atas 2 kelompok besar, yaitu sumber daya energi fosil dan sumber daya energi baru dan
sumber daya energi terbarukan.
ENERGI FOSIL a. Minyak dan Gas Bumi
Cadangan minyak bumi nasional, baik berupa cadangan terbukti maupun cadangan potensial mengalami peningkatan pada periode
2012-2013. Cadangan potensial minyak pada tahun 2013 sebesar 3,85 miliar barel, sedangkan cadangan terbukti sebesar 3,69 miliar barel.
Sebaran cadangan minyak bumi Indonesia sebagian besar terdapat di wilayah Sumatera yang mencapai 62,1 dari total cadangan minyak
bumi nasional atau sebesar 5,02 miliar barel. Sedangkan Jawa dan Kalimantan masing-masing memiliki cadangan minyak bumi sebesar
1,81 miliar barel dan 0,57 miliar barel. Sisanya sebesar 0,14 miliar barel terdapat di daerah Papua, Maluku, dan Sulawesi.
Pangsa cadangan minyak bumi Indonesia hanya berkisar 0,5 dari total cadangan minyak bumi dunia. Dilain sisi, laju konsumsi BBM sebagai
produk hasil olahan terus mengalami peningkatan, sedangkan laju produksi dalam 18 tahun terakhir terus mengalami penurunan. Hal ini
mengindikasikan bahwa Indonesia rentan terhadap perubahan kondisi global yang dapat berpengaruh pada ketahanan energi nasional sebagai
akibat dari tingginya ketergantungan pasokan dari luar.
10
RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN 2015 - 2019
Sumber : Kementerian ESDM, diolah oleh DEN, 2013
Gambar 1.5. Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi
Cadangan gas bumi nasional tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Total cadangan gas bumi pada tahun 2012 sebesar 150,39 TSCF,
dimana cadangan terbukti berkisar 101,54 TSCF, sedangkan cadangan potensial
berkisar 48,85
TSCF. Dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya, cadangan gas bumi nasional mengalami penurunan berkisar 0,2 akibat dari laju produksi pertahun yang tidak dapat
diimbangi oleh penemuan cadangan baru. Total cadangan gas bumi pada tahun 2012 berkisar 150,7 TSCF, artinya terjadi penurunan sekitar
0,2 atau sebesar 0,31 TSCF pada tahun 2013.
b. Batubara