Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
31
Dari  aspek  kajian  identifikasi  permasalahan  yang  dilakukan  terhadap  kinerja inspektorat, terdapat perubahan paradigma dari aparat pengawas yang menjadi
watch dog sekarang berfungsi menjadi quality assurance. Quality  assurance  berfungsi  memberikan  keyakinan  yang  memadai  atas
pelaksanaan  tugas  dan  fungsi  suatu  kegiatan  yang  dilakukan.  Standar  yang digunakan  untuk  menjalankan  fungsi  quality  assurance  dalam  melaksanakan
tugas  pengawasanpemeriksaan  adalah  penerapan  Sistem  Pengendalian Internal  Pemerintah  SPIP  dan  standar  audit  pemerintah  maupun  Standar
Profesional Akuntan Publik SPAP. Perlu  penyempurnaan  Pedoman  Operasional  Pemeriksaan untuk menjalankan
fungsi quality assurance. Disamping itu perlu menerapkan audit berbasis resiko risk based audit.
3.3  Penentuan Isu Strategis
Berdasarkan  permasalahan  tersebut  maka  isu  strategis  yang  diangkat adalah :
a.  Inspektorat  tidak  hanya menjadi  watchdog tetapi  juga  sebagai  quality assurance  dari  bagi  SKPD-SKPD  di  lingkungan  Pemerintah  Provinsi
DKI Jakarta. Dalam  menjalankan  fungsi  inspektorat  sebagai  quality  assurance
untuk  menjaga  nilai  IPK  yang  ditargetkan  dalam  RPJMD  2013-2017, terdapat  beberapa  kegiatan  untuk  menjaga  dalam  memperoleh  IPK
tersebut yakni berupa; 1.  Pendampingan  konsultatif  dalam  pembahasan  penyusunan  DPA
SKPD 2.  Sosialisasikonsultatif pengawasanpemeriksaan kepada SKPD
3.  Reviu LKPD secara berkelanjutan 4.  Penerapan pemeriksaanaudit berbasis resiko
5.  Monitoring  perencanaan  sampai  dengan  pemanfaat  barangjasa probity audit.
b.  Mempertahankan  predikat  Wajar  Tanpa  Pengecualian  menjadi  suatu yang  harus  selalu  diupayakan  dan  berupaya  untuk  menghilangkan
paragraf penjelas dalam opini laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
32
c.  Manajemen  Resiko  menjadi  alternatif  pilihan  agar  prinsip-prinsip efisiensi  dan  ekonomis  ini  dapat  tercapai,  sehingga  nantinya
pengawasanpemeriksaan  pun  akan  mengarah  pada  kegiatanAPBD yang  memiliki  dampak  resiko  tinggi  maupun  berdampak  secara
langsung kepada masyarakat selaku stakeholder. d.  Percepatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi pengawas internal
maupun  eksternal.  Hal  ini  dilakukan  untuk  menghilangkan  atau meniadakan paragraf penjelas dalam opini laporan keuangan BPK-RI
e.  Peningkatan  predikat  akuntabilitas  kinerja  pemerintah  DKI  Jakarta. Kredibilitas  Pemerintah  dapat  dilihat  dari  opini  laporan  keuangan
maupun dari penilaian yang diberikan oleh Kemenpan selaku pembina pemerintahan  kinerja.  Semakin  tinggi  nilainya,  maka  kepercayaan
masyarakat akan semakin tingi pula terhadap pemerintahan. f.  Pengembangan kemampuan SDM dalam bidang pengawasan
Isu yang ini merupakan ujung tombak dalam pengawasan, SDM yang profesional  akan  menghasilkan  sesuatu  yang  berkualitas.  Inspektorat
menyadari akan hal itu, sehingga pengembangan SDM merupakan hal yang  wajib  bagi  setiap  aparat  pengawasan.  Adapun  matriks  tersebut
dapat dilihat dalam tabel 4.1.1. g.  Penyusunan  Standar  Operasi  Prosedur  SOP  bagi  setiap  masing-
masing tugas.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
33
BAB  IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN