Strategi dan Kebijakan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN

Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 39

4.3 Strategi dan Kebijakan

Pada 5 lima tahun mendatang, Inspektorat DKI Jakarta akan mengawal Kebijakan dan Program Gubernur yang akan diimplementasikan dalam strategi dan kebijakan Inspektorat sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 40 Visi Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik” Misi 1. Melaksanakan pengawasan dalam bidang pemerintahan yang berkeadilan dan merata. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya - Meningkatnya 1 Strategi 1. Penyusunan PKPT. pengawasan efektifitas Peningkatan bidang pengewasan Pengawasan pemerintahan bidang Reguler pemerintahan. 2 Menyusun 2. Penyusunan POPREG. Langkah Kerja LK dan Daftar Materi Pengawasan DMP berdasarkan skala prioritas pengawasan 3. Penelaahan Penyusunan SOP Pengaduan kasus pengaduan Masyarakat. masyarakat Misi 2. Melaksanakan pengawasan dalam bidang Perekonomian dan BUMD yang tangguh dan handal. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya - Meningkatnya 1 Strategi 1. Penyusunan PKPT. pengawasan efektifitas Peningkatan dalam bidang pengawasan Pengawasan Perekonomian bidang Reguler dan BUMD. Perekonomian dan BUMD 2 Menyusun 2. Penyusunan POPREG. Langkah Kerja LK dan Daftar Materi Pengawasan DMP berdasarkan skala prioritas pengawasan 3. Pengawasan Monitoring penyertaan modal terhadap pemerintah dan bagi hasil laba penyertaan modal BUMD. pemerintah dan bagi hasil laba BUMD. Misi 3. Mempertahankan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Wajar Tanpa Pengecualian yang tangguh dan handal. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya Meningkatnya 1 Strategi 1. Penyusunan PKPT. pengawasan efektifitas Peningkatan dalam bidang pengawasan Pengawasan keuangan dan bidang Reguler aset. keuangan dan aset. 2 Menyusun 2. Penyusunan POPREG. Langkah Kerja LK dan Daftar Materi Pengawasan DMP berdasarkan skala prioritas pengawasan 3. Pelaksanaan 3. Pelaksanaan Review terhadap Review terhadap LKPD SKPDUKPD. LKPD SKPDUKPD semesteran dan tahunan. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Tabel 4.2. Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 41 Visi Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik” Misi 4. Melaksanakan pengawasan dalam bidang pembangunan berkelanjutan dengan sarana dan prasarana kota yang ramah terhadap lingkungan. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya Meningkatnya 1 Strategi 1. Penyusunan PKPT. pengawasan efektifitas Peningkatan dalam bidang pengawasan Pengawasan pembangunan. dalam bidang Reguler pembangunan. 2 Menyusun 2. Penyusunan POPREG. Langkah Kerja LK dan Daftar Materi Pengawasan DMP berdasarkan skala prioritas pengawasan 3. Penerapan 3. Probity audit terhadap pengadaan e-tender. barang dan jasa. Misi 5. Melaksanakan pengawasan dalam bidang Kesejahteraan Masyarakat yang baik dan berkualitas. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya Meningkatnya 1 Strategi 1. Penyusunan PKPT. pengawasan efektifitas Peningkatan dalam bidang dalam bidang Pengawasan Kesejahteraan Kesejahteraan Reguler Masyarakat. Masyarakat. 2 Menyusun 2. Penyusunan POPREG. Langkah Kerja LK dan Daftar Materi Pengawasan DMP berdasarkan skala prioritas pengawasan 3. Penerapan 3. Probity audit terhadap pengadaan e-tender. barang dan jasa. Misi 6. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pengawasan. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terbentuknya Seluruh auditor Pengembangan Pengiriman Diklat Jabatan auditor memiliki sertifikat SDM Fungsional AuditorP2UPD. yang profesional yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan Terwujudnya Predikat LAKIP Evaluasi Pembinaan LAKIP SKPD. Laporan Kinerja memperoleh laporan kinerja dan yang akuntabel. peringkat AA akuntabilitas perangkat daerah Terwujudnya Laporan Hasil Intensifikasi Tindak Rekonsiliasi hasil Tindak Lanjut penyelesaian Pemeriksaan Lanjut Hasil dengan APIP dan eksternal. rekomendasi internal dan Pemeriksaan hasil eksternal. pemeriksaan. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Tabel 4.2. Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 42 Kebijakan pengawasan diarahkan untuk merealisasi visi, misi dan tugas dan fungsi pengawasan, sedangkan strategi pengawasan diperlukan untuk merealisasikan kebijakan pengawasan. Adapun strategi yang akan dilaksanakan Inspektorat yaitu : 1. Strategi Intensitas Pengawasan Reguler Strategi dilakukan untuk meningkatkan skalaindeks persepsi korupsi dalam segala hal khususnya pelayanan publik, mengingat IPK DKI Jakarta Pada 2010 menempati posisi 38 dari 50 kotadaerah yang disurvey oleh Transparency Internasional Indonesia dalam websitenya www.ipkindonesia.org dengan jumlah responden 9237 dengan nilai 4,43 http:www.ipkindonesia.orgreport20101109mengukur-tingkat- korupsi-kota-kota-di-indonesia-denpasar-dipersepsikan-bersih- pekanbaru-dan-cirebon-bermasalah di akses 6 Mei 2013 jam 09.35. Skala 0 merupakan dipersepsikan sangat korup, sedangkan 10 dipersepsikan sangat bersih. Pada 2012 skala penilaian persepsi ini berubah dari skala 0-10 menjadi 0-100 dan ditambahkan dengan beberapa indikator penilaian. DKI Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya menjadi patokduga benchmark bagi daerah-daerah lain di Indonesia. 2. Strategi Pengawasanpemeriksaan berbasis resiko risk based audit Peningkatan APBD setiap tahunnya membuat harus ada strategi untuk mengawasimemeriksa pelaksanaan APBD secara intens, namun keterbatasan sumber daya dan waktu membuat pengawasanpemeriksaan harus memperhatikan hal tersebut, sehingga harus dipilah kegiatan-kegiatan yang memiliki tingkat resiko penyimpangannya besar dan sangat mempengaruhi keputusan pimpinan dan mempengaruhi kepentingan maupun kesejahteraan bagi masyarakat. 3. Strategi Intensitas Monitoring Pelaksanaan APBD Penetapan APBD yang tidak tepat waktu menjadi salah satu alasan bagi pelaksana SKPD untuk tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan terkesan mengakhirkan pekerjaan pada saat APBD akan berakhir. Hal Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 43 ini akan berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi juga akan terjadi pengambilanpencairan APBD secara rush. Monitoring pelaksanaan APBD akan mengawal ataupun menguide para pelaksana SKPD dalam penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu dan tepat guna. Monitoring ini juga untuk meminimalisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Silpa pada akhir tahun. 4. Intensitas Sosialisasikonsultatif pengawasanpemeriksaan kepada SKPD Fungsi Inspektorat sebagai quality assurance mempunyai tugas membina SKPD dalam pelaksanaan APBD. Pensosialisasian kebijakan maupun teknis pelaksanaan pemeriksaan diharapkan dapat memfilter kesalahan berulang yang terjadi pada SKPD. 5. Intensitas Penyelesaian Penanganan Pengaduan Masyarakat KasusKhusus Kesadaran masyarakat akan keberadaan pemerintah daerah, khususnya dalam hal pelayanan masyarakat, membuat mereka lebih kritis menyikapi pelaksanaan tugas dan pekerjaan para abdi negara. Tingkat pengaduan pelayanan, penyelahgunaan wewenang yang masuk ke inspektorat saat ini cukup beragam dan tinggi. Masyarakat sebagai stakeholder menginginkan suatu respon maupun penyelesaian penanganan aduan pelayanan yang cepat, sehingga inspektorat dituntut untuk merespon maupun menanggapi dan menyelesaikan penanganan pengaduan masyarakat secara cepat dan tepat dengan sumber daya yang tersedia. 5. Intensitas penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian di tahun 2012 dalam laporan keuangan yang diaudit oleh BPK-RI, memerlukan upaya effort yang tinggi, juga memerlukan waktu yang tidak pendek. Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan juga salah satu faktor yang menyebabkan DKI Jakarta memperoleh opini WTP pada tahun 2012. TLHP yang belum selesai juga menjadi strategi inspektorat dalam mempertahankan opini WTP tersebut, Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 44 6. Intensitas penyelesaianpelaksanaan kesesuaian akuntabilitas pemerintah Penilaianperolehan predikat kinerja instansi pemerintah juga merupakan sesuatu yang vital, karena hal tersebut dapat meningkatkan prestisi DKI Jakarta di nasional, juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah. Sangatlah timpang bila opini laporan keuangan baik, namun predikat akuntabilitas kinerjanya buruk, sehingga hal ini juga menjadi perhatian bagi inspektorat dalam meningkatkan predikat akuntabilitas kinerja pemerintah DKI Jakarta. 7. Intensitas Monitoring Penerapan Zona Integritas untuk mencapai Wilayah Bebas Korupsi WBK pada pelayanan publik Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan KementerianLembaga dan Pemerintah Daerah maka Inspektorat sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah berkewajiban melaksanakan Permenpan ini dengan melalui upaya monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunanpembentukan zona integritas pada SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 8. Pengiriman Personil pengawasan ke Institusi pengembangan kemampuan dalam pengawasan Peran pengawasan yang baik tidak terlepas dari kemapuan aparatur pengawasan yang up to date dalam mengembangkan pengetahun dan metode pengawasan. Pengembangan wawasan aparat pengawasan merupakan sesuatu yang mutlak yang harus dilakukan agar aparat pengawasan selalu selangkah di depan one step ahead dibanding dengan aparat yang diperiksa auditee. Pengembangan wawasan pengetahuan juga merupakan konsekwensi dari Inspektorat selaku APIP yang diharapkan menjadi quality asurance bagi SKPD yang di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 45 Untuk mengimplementasikan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, perlu dirumuskan arah kebijakan pengawasan sebagai berikut: 1. Kebijakan Publik a. Meningkatkan pengawasan reguler terhadap kegiatan pelayanan masyarakat, pengelolaan dan pemanfaatan keuangan dan aset daerah, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia serta pengelolaan pendapatan Daerah; b. Meningkatkan percepatan penanganan kasus KKN berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004; c. Meningkatkan kualitas aparat pengawas melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan; d. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pengawasan; e. Menerapkan sistem dan prosedur pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Memberikan asistensi dan konsultansi pengawasan kepada satuan kerja perangkat daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. 2. Kebijakan Teknis a. Menyusun program kerja pengawasan tahunan berdasarkan skala prioritas pengawasan; b. Melakukan pengawasan reguler berdasarkan program kerja pengawasan tahunan; c. Melakukan pengawasan dan penanganan kasus KKN dengan memprioritaskan sumber pengaduan masyarakat; d. Memantau penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah; e. Memberikan konsultansiasistensi pengawasan kepada satuan kerja perangkat daerah. 3. Kebijakan Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengawasan Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 46 a. Mengadakan sarana dan prasarana pengawasan berdasarkan kebutuhan organisasi; b. Memanfaatkan sarana dan prasarana pengawasan secara efisien dan efektif. 4. Kebijakan Pembinaan Sumber Daya Manusia a. Mengembangkan sumber daya manusia pengawasan; b. Menciptakan kesejahteraan sumber daya manusia pengawasan; c. Menerapkan penilaian kinerja sumber daya manusia pengawasan; d. Menerapkan sistem pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi reward and punishment. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 47

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN