Kegagalan Dalam Kesulitan Belajar
167
Karakteristik Peserta Didik mempunyai tujuan sendiri sesuai dengan jenjang dan jenis
sekolah. Untuk mencapai tujuan Institusional, diperlukan adanya
sarana-sarana yang berujud kegiatan kurikuler, dan masing- masing mempunyai tujuan tersendiri.Tujuan kurikuler adalah
penjabaran dari tujaun institusional yang diwujudkan dalam rencana pelajaran, mengandung ketentuan-ketentuan pokok
dari kelompok-kelompok pengetahuan bidang studi. Tujuan kurikuler ini dijabarkan lagi menjadi tujuan Instruksional
yaitu perubahan
sikap atau
tingkah laku
yang diharapkan setelah murid mengikuti program pengajaran.
Kegiatan pendidikan khususnya kegiatan belajar dilaksankan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.mereka yang dianggap
berhasil adalah yang dapat mencapai tujaun-tujuan tersesbut. Berdarakan kriteria ini, amak murid yang mendapat hambatan
dalam mencapai tujauan atau murid yang tidak dapat mencapai tujuan diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
Dan murid yang mengalami kesulitan belajar dalam satu proses belajar mengajar, diperkirakan tidak dapat mencapai
tujauan instruksional yang telah ditetapkan. Adapun cara untuk mengetahui murid yang mendapatkan
hambatan dalam pencapaian tujaun adalah sebelum proses belajar mengajar dimulai, tujuan dirumuskan secara jelas dan
operasional baik dalam bentuk Tujuan Instruksional Umu maupun Tujuan Instruksional Khusus.
Hasil belajar yang dicapai akan merupakan ukuran tingkatan pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik berdasarkan
“distribusi normal” seseorang dikatakan berhasil, jika dapat menguasai sekurnag-kurangnya 60 dari tujuan yang harus
Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
168
dicapai. Teknik yang dapat dipakai ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar.
2 Perbandingan Antara Potensi Dengan Prestasi Prestasi belajar yang dicapai seorang murid tergantung dari
tingkat potensinya kemampuan baik yang berupa bakat amaupun kecerdsan. Anak yang mempunyai potensi tinggi
cenderung dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi pula, dansebaliknya anak mempunyai potensi rendah akan
mendapat prestasi rendah pula. dengan membandingkan antara potensi dan prestasi yang dicapai, dapat diperkirakan
sejauh mana anak dapat meujudkan potensinya. Murid yang mendapat kesulitan belajar ialah jika terdapat perbedaan yang
besar antara potensi dengan prestasi.untuk mengetahui potensi, dapat dilakuakn dengan tes kemampuan yaitu tes
bakat atau tes inteligensi. Meskipun hal itu masih sulit untuk dilaksanakan pada setiap sekolah, akan tetapi para guru dapat
memperkirakan tingkat aktu kemampuan murid melalui pengamatan yang sistematis dalam jangka waktu yang cukup
lama. Melalaui patokan ini dapat diketahui murid yang mendapatkan prestasi jauh dibawah potensinya atau dianggap
mengalami kesulitan belajar. 3 Kedudukan Dalam Kelompok
Kedudukan seseorang dalam kelompoknya akan merupakan dalam pencapaian hasil belajar. Secara statistik, murid
diperkirakan mengalami kesulitan belajar jika menduduki urutan paling bawah dalam kelompoknya.Melalui teknik ini
guru dapat mengurutkan seluruh murid berdasarkan nilai yang dicapainya mulai dari nilai yang tertinggi sampai nilai terendah,
sehingga setiap murid memperoleh nomor urut prestasi ranking.Mereka yang menduduki sebanyak 25 dari bawah
dianggap mengalami kesulitan belajar.