Pembuatan Sediaan Uji Observasi Klinis .1 Tempat Penelitian

dalam etanol dapat ditunjukkan pada Lampiran 8, halaman 57 dan Lampiran 9, halaman 61.

3.3.6 Penetapan Kadar Abu Total

Sebanyak lebih kurang 2 g sampai 3 g zat yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselen yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu total dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI, 1995. Hasil perhitungan kadar abu total dapat ditunjukkan pada Lampiran 8, halaman 58 dan Lampiran 9, halaman 62.

3.3.7 Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam

Abu yang telah diperoleh dari penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 ml asam klorida 2 N selama 5 menit. Bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring, dipijarkan hingga bobot tetap kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI, 1995. Hasil perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam dapat ditunjukkan pada Lampiran 8, halaman 58 dan Lampiran 9, halaman 62.

3.4 Pembuatan Sediaan

Simplisia daun salam dan rimpang kunyit yang telah kering dan memenuhi persyaratan karakteristik kemudian dihaluskan dengan cara diblender, kemudian diayak dengan ayakan mesh 60. Setelah diayak, masing-masing serbuk daun salam dan rimpang kunyit ditimbang sebanyak 1 gram, dibungkus dengan kertas perkamen lalu dimasukkan di dalam plastik kecil bertutup. Universitas Sumatera Utara 3.5 Uji Observasi Klinis 3.5.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kotamadya Medan kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah dan Medan Baru

3.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan bulan Januari - April 2013.

3.5.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional. Metode cross sectional adalah metode penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada suatu saat atau sekali waktu Hidayat, 2007.

3.5.4 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua pasien dewasa wanita dan pria ≥ 18 tahun dengan hiperurisemia. Sampel untuk populasi penelitian didapatkan dari Rumus Slovin : Keterangan : n = Sampel N = Populasi e = Interval keyakinan 0,05 Jumlah sampel populasi penelitian minimal 37 orang berdasarkan Rumus Slovin: Universitas Sumatera Utara

3.5.5. Kriteria Inklusi, Eksklusi, Jumlah Pasien Subjek Penelitian

Kriteria inklusi penelitian ini adalah: a. wanita dewasa usia ≥ 18 tahun, pasien hiperurisemia dengan kadar asam urat ≥ 6,0 mg dL b. pria dewasa usia ≥ 18 tahun, pasien hiperurisemia dengan kadar asam urat ≥ 7,0 mgdL c. tidak mengkonsumsi obat-obatan asam urat dalam dua minggu terakhir. d. bersedia ikut dalam penelitian, mengikuti prosedur penelitian dan menanda tangani form informed consent. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah: a. wanita hamil, menyusui dan nifas. b. adanya penyakit lain seperti gagal ginjal kronis, dehidrasi akut, diabetes insipidus, ketoasidosis dan hiperparatiroid. c. sedang mengkonsumsi obat diuretik, salisilat dosis rendah, prazinamid, etambutol dan siklosporin. d. adanya kebiasaan mengkonsumsi alkohol e. tidak teratur makan kombinasi serbuk daun salam dan rimpang kunyit atau hanya serbuk daun salam. f. tidak mengikuti kontrol selama penelitian meninggal, pindah alamat, mengundurkan diri. Jumlah pasien subjek penelitian 40 orang pria dan wanita. Universitas Sumatera Utara

3.5.6 Sediaan Uji

Untuk kelompok kombinasi, 1 orang pasien hiperurisemia diberikan 42 bungkus serbuk daun salam dan rimpang kunyit, dikomsumsi dengan dosis 3 kali sehari selama 14 hari sedangkan kelompok daun salam, 1 orang pasien diberikan 42 bungkus serbuk daun salam dikonsumsi dengan dosis 3 kali sehari selama 14 hari.

3.5.7 Penggunaan Alat

Kadar asam urat diukur dengan menggunakan alat Easy Touch yang bekerja secara enzimatis. Prosedur penggunaannya yaitu: a. sesuaikan kode yang terdapat dalam label dengan yang terdapat dalam vial test strip b. setelah sesuai masukkan kode ke dalam alat pengukur asam urat c. masukkan test strip untuk menghidupkan layar d. darah disentuhkan pada strip, kemudian darah akan mengalir sampai ke zona reaksi dengan otomatis e. setelah 20 detik hasil pengukuran kadar asam urat akan ditampilkan pada layar.

3.5.8 Tahapan dan Cara Kerja

Setiap pasien yang datang atau ditemukan dengan gejala klinis asam urat dilakukan pemeriksaan vital sign meliputi penimbangan berat badan, pemeriksaan suhu tubuh dengan termometer digital dan pemeriksaan tekanan darah. Pengukuran kadar asam urat darah menggunakan alat pengukur kadar asam urat Easy Touch. Pada semua penderita yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian subjek penelitian, akan diberi informasi menyangkut waktu penggunaan obat tradisional sebelumnya, dan pemberian informasi untuk mendapat persetujuan information for Universitas Sumatera Utara concent tentang kegiatan penelitian, manfaat maupun resiko penelitian sebelum mereka mengisi lembar persetujuan informed consent. Subjek penelitian selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis sesuai cara pengumpulan data, kemudian diukur kadar asam urat sebelum penggunaan H sediaan kombinasi serbuk daun salam dan rimpang kunyit maupun dengan serbuk daun salam saja. Takaran bahan obat dilakukan penimbangan yaitu 1 gram serbuk daun salam dan 1 gram kunyit untuk sekali minum, pemakaian 3 × sehari selama 14 hari. Cara pakainya adalah dengan memasukkan 1 bungkus serbuk daun salam dan 1 bungkus serbuk rimpang kunyit ke dalam gelas ditambahkan 200 ml air minum, kemudian diminum bersama ampasnya. Begitu juga cara pakai serbuk daun salam, 1 bungkus serbuk daun salam dimasukkan ke dalam gelas ditambahkan 200 ml air minum, kemudian diminum bersama ampasnya, selanjutnya melakukan pengukuran kadar asam urat setelah pemberian sediaan kombinasi serbuk daun salam dan rimpang kunyit maupun dengan serbuk daun salam saja pada hari ke-1, 2, 3, 7 dan 14.

3.5.9 Tindakan Medis

Tindakan medis yang dilakukan bagi setiap pasien adalah sebagai berikut: a. melihat keluhan utama dan riwayat penyakit misalnya, nyeri bagian sendi, jari kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan serta siku terutama saat pagi hari, baru bangun tidur atau malam hari. b. pemeriksaan vital sign, meliputi: berat badan dan tinggi badan hanya pada H , suhu tubuh pada H kemudian H 7, dan H 14 dan tekanan darah pada H 0, H 1, H 2, H 3 kemudian H 7, dan H 14 Universitas Sumatera Utara c. pemeriksaan kadar asam urat dalam darah pada stik asam urat dengan alat Easy Touch digital serta dilihat nilai kadar asam urat pada H 0, H 1, H 2, H 3 kemudian H 7, dan H 14

3.5.10 Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan dengan cara mengambil sedikit darah dari ujung jari pasien dengan menggunakan lancet penusuk, lalu darah yang didapat diteteskan di atas strip asam urat, setelah itu kadar asam urat dapat dideteksi dengan memasukkan strip ke alat digital Easy Touch, kemudian kadar asam urat akan muncul di layar.

3.5.11 Tindakan Keamanan

Selama pengobatan penderita di follow up terhadap kepatuhan, efek samping, komplikasi asam urat ataupun keadaan klinis lain yang dianggap penting. Apabila dalam follow up pasien terjadi komplikasi asam urat, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut yang intensif.

3.6 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

9 96 112

Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Mencit Jantan

10 81 84

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Kadar ALT dan AST pada Pasien Dislipidemia

3 33 114

Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Dari Tiga Tempat Tumbuh Di Indonesia

26 149 115

Identifikasi dan Karakterisasi Komponen Aroma Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.)

0 7 103

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) TERHADAP PERTUMBUHAN Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans

0 4 8

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15