Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 16 | B a b I I a. Indikator SPM yang menunjuk prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 90 c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan Tahun 2013 Tindak Lanjut pengaduan masyarakat ini terlaksana 100 pada akhir 2012, sedangkan penanganannya terdapat 90.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah Kota Payakumbuh memiliki tantangan yang dihadapi antara lain : a. Kurangnya respon terhadap isu-isu lingkungan global perubahan iklim, pemanasan global, penipisan lapisan ozon; b. Laju pencemarankerusakan lingkungan yang semakin meningkat setiap tahunnya terutama di wilayah Kota Payakumbuh; c. Perlunya meningkatkan konservasi sumber daya air dan keanekaragaman hayati agar ketersediaan sumber air dapat terjaga; d. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan; e. Kurangnya komitmen diantara SKPD terkait dalam penaatan peraturan di bidang lingkungan hidup; f. Lemahnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup, yaitu masih berbentuk kantor. Sedangkan berdasarkan kewenangannya seharusnya telah berbentuk badan; g. Masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keilmuan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. h. Kurangnya penganggaran terhadap instansi pengelola LH sehingga SPM tidak bisa tercapai. Sedangkan peluang pengembangan pelayanan Kantor Lingkungan Hidup antara lain : Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 17 | B a b I I a. Dengan memperhatikan kecenderungan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang semakin meningkat, semua pihak dan semua sektor pembangunan agar menempatkan isu lingkungan hidup sebagai prioritas utama dalam setiap pendekatan pembangunan. Pengarusutamaan lingkungan hidup harus dijadikan dasar dalam pembuatan perencanaan pembangunan dan implementasi pembangunan. Sejalan dengan itu, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah menempatkan urusan Bidang Lingkungan Hidup sebagai salah satu urusan wajib dan harus diwadahi dengan lembaga teknis daerah. b. Ketatnya peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup khususnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; c. Meningkatnya perhatian atas permasalahan lingkungan hidup; d. Adanya peluang pendanaan dari pemerintah pusat; e. Adanya keterlibatan lembaga non pemerintah dan perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup; f. Tingginya pengaduan masyarakat akibat permasalahan lingkungan hidup yang ditimbulkan usahakegiatan masyarakat. SU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN