Pelayanan informasi status kerusakan lahan danatau tanah untuk produksi biomassa

Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 14 | B a b I I pencemaran air. Saat ini, kegiatan yang memiliki instalasi pengolahan air limbah IPAL adalah 2 dua buah industri pengolahan kedelai dan 2 dua rumah sakit. Pada akhir tahun 2012 pencegahan pencemaran air baru bisa dilakukan dengan memberikan bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Terhadap Industri yaitu Industri tahu Urang Awak di Kelurahan Ampangan dan Industri tahu BK di Kelurahan Balai Kaliki.

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya yang akhirnya tidak dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Pencemaran udara yang berasal dari sumber tidak bergerak yang paling dominan adalah industri. Upaya yang dilakukan oleh industri untuk mengendalikan pencemaran udara dengan cara : a. Tahap pertama, pada input dengan cara menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti bahan bakar gas dan batu bara sulfur rendah. b. Tahap kedua, menggunakan proses produksi yang ramah lingkungan seperti gasifikasi, pirolisis atau exhaustgas resirculation. c. Tahap ketiga, merupakan teknologi tahap akhir dengan pemasangan peralatan penyaring polutan debu dengan gas seperti bag house d. Indikator SPM yang menunjukkan persentase jumlah usaha danatau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara. e. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100 f. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013. Pelayanan ini belum bisa dilakukan karena sampai akhir tahun 2012 tidak adanya industri kegiatan yang berpotensi mencemari udara dari sumber tidak bergerak.

3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan danatau tanah untuk produksi biomassa

Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 15 | B a b I I Kerusakan lahan danatau tanah untuk produksi biomassa dapat diartikan berubahnya sifat dasar tanah danatau lahan yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah danatau lahan untuk produksi biomassa. Dalam upaya mengaktualisasikan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta keterbukaan informasi, masyarakat berhak memperoleh informasi mengenai : a. Kondisi lahan danatau tanah b. Status kerusakan lahan danatau tanah c. Rencana, pelaksanaan, dan hasil pengendalian kerusakan lahan danatau tanah d. Kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lahan dan atau tanah Standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup untuk pemerintah kabupatenkota ini difokuskan pada pelayanan terhadap informasi status kerusakan lahan danatau tanah. Pelayanan informasi status kerusakan lahan danatau tanah untuk produksi biomassa terdiri atas : a. Indikator SPM yang menunjuk persentase luasan lahan danatau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan 100 c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013 Sampai akhir tahun 2012, pelayanan ini belum dilakukan karena keterbatasan anggaran 4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup Pengaduan masyarakat berupa pemberitahuan secara tertulis danatau lisan mengenai dugaan terjadinya pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup kepada instansi lingkungan hidup Kabupaten Kota Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup terdiri dari : Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 16 | B a b I I a. Indikator SPM yang menunjuk prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 90 c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan Tahun 2013 Tindak Lanjut pengaduan masyarakat ini terlaksana 100 pada akhir 2012, sedangkan penanganannya terdapat 90.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD