TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TERPILIH

Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 3 | B a b I I I

3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TERPILIH

a. Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Terwujudnya Payakumbuh menjadi Kota yang maju, sejahtera dan religious, pro rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan berlandaskan kepada adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah b. Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih - Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat - Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN - Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakatsesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah - Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral. - Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat - Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan KotaPayakumbuh. - Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup yang terkait dengan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh yaitu : 1. Terlaksananya Pemerintah yang baik dan bersih Good dan Clean Government Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 4 | B a b I I I 2. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW KotaPayakumbuh Identifikasi permasalahan pelayanan di Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, serta faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh : a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Pada kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan sampah ini terkendalanya dengan masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Hal ini ditandai dengan belum terlayani semua rute oleh kendaraan operasional sampah di 5 lima Kecamatan di Kota Payakumbuh dan juga masih kurangnya kuantitas TPS-TPS termasuk keberadaan container di Kota Payakumbuh, sehingga masyarakat kesulitan dalam membuang sampah ke TPS. Permasalahan lain adalah belum maksimalnya sosialisasi tentang pengelolaan persampahan di masyarakat, sehingga tingkat kesadaran dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah, terutama pemilahan sampah di sumber dan pengurangan sampah yang di buang ke TPA. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah kurangnya sarana dan prasana persampahan. Sedangkan faktor pendorong untuk mencapai visi dan misi Walikota dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perlunya pengelolaan sampah dengan baik b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Pada kegiatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, upaya pemantuan kualitas lingkungan yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan hidup ternyata masih banyak industri kecil UKM yang belum mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL sehingga masih ada sebagian masyarakat yang terganggu oleh pencemaran lingkungan baik dari air, udara maupun tanah. Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 5 | B a b I I I Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah masih banyak industry kecil yang belum mempunyai IPAL. Sedangkan faktor pendorongnya untuk mencapai visi dan misi Walikota ditandai dengan sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk melakukan pengendalian pencemaran dengan membangun IPAL c. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam Kegiatan Perlindungan dan konservasi sumber daya alam ini masih belum optimal pelaksanaannya disebabkan karena Perda tentang RTRW baru diterbitkan tahun 2012 dan pendataan tentang lahan yang harus dikonservasi belum ada. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat masih kurang tentang pentingnya lahan atau daerah yang rawan bencana untuk di konservasi, sedangkan faktor pendorong adalah dengan adanya program konservasi dengan dana yang memadai diharapkan meningkatnya kawasan daerah konservasi sehingga terhindarnya daerah rawan longsorbencana serta terlindungnya sumber-sumber mata air d. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Pada Kegiatan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup ini belum tersosialisasikan informasi tentang kerusakan tanah akibat produksi biomasa dan informasi tentang prasarana pelestarian Sumber daya alam Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah Jejaring informasi lingkungan hidup dari Pusat ke daerah belum optims sehingga akses informasi kerusakan lingkungan hidup tidak sampai ke daerah, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran pada tahun 2013 ini diharapkan meningkatnya akses informasi ke daerah Renstra Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 6 | B a b I I I e. Peningkatan pengendalian polusi Kegiatan peningkatan pengendalian polusi ini belum sepenuhnya terlaksana karena keterbatasan Sumber daya manusia SDM di Kantor Lingkungan Hidup serta masih ada beberapa item kelengkapan alat parameter pengujian sampel yang masih kurang, sehingga pengujian sampel tidak dapat di lakukan. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah masih banyaknya industry kecilmenengah yang tidak memiliki proses pembuangan air limbah IPAL sehingga terjadi pencemaran terhadap badan air, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran operasional untuk pengujian limbah padatcair industri pada tahun 2013 ini diharapkan meningkatnya parameter yang diuji pada laboratorium. f. Pengelolaan ruang terbuka hijau RTH Kegiatan pengelolaan RTH ini belum memenuhi kriteria 30 dari luas wilayah disebabkan maju pesat pesatnya infrastruktur di Kota Payakumbuh Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah Perda RTRW yang tidak valid sehingga di dalam penentuan koordinat kategori jenis-jenis lahan tidak jelas, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran operasional untuk kegiatan pengelolaan RTH dapat dilakukan.

3.3. TELAAHAN RENSTRA KL DAN RENSTRA PROVINSI