Kerangka Pemikiran Faktor yang Mempengaruhi Volume Pembelian Buah Anggur Pada Konsumen Pasar Modern di Kota Medan

keinginan konsumen. Konsumen yang puas selanjutnya kembali membeli produk tersebut Kotler, 1994. 4. Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna, maka konsumen tidak akan pernah membelinya Kotler, 1994.

2.4 Kerangka Pemikiran

Anggur sangat disukai oleh konsumen pada saat ini karena dapat diolah dalam berbagai bentuk dan memiliki khasiat yang sangat baik. Konsumen anggur adalah mereka yang melakukan kegiatan pembelian mengkonsumsi anggur untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memenuhi semua yang diperlukan oleh tubuhnya. Konsumen anggur di Kota Medan adalah konsumen yang tujuannya mengkonsumsi anggur buah segar. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suatu strategi dalam usaha untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Tetapi dalam pelaksanannya, bauran pemasaran tersebut harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada atau bersifat fleksibel. Perilaku konsumen atau keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh faktor harga, produk, promosi dan tempat. Konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli ataupun tidak membeli setelah mempertimbangkan berbagai faktor Universitas Sumatera Utara dalam membuat keputusan. Apabila keputusan konsumen telah ditetapkan dengan dilakukannya pembelian anggur maka anggur tersebut dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut. Keterangan: Menyatakan pengaruh Gambar 2: Kerangka Pemikiran Perbandingan dengan buah lain Rasa Ukuran Warna Kesegaran Vitamin Potongan Harga Pengaruh Orang Lain Pelayanan Lokasi Fasilitas Kenyamanan Jarak Volume Pembelian Aroma Kesesuaian Harga Harga Produk Tempat Promosi Universitas Sumatera Utara Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut. 1. Variabel harga, produk, promosi dan tempat berpengaruh signifikan terhadap volume pembelian buah anggur oleh konsumen pasar modern. Universitas Sumatera Utara 17 METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kota Medan. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive yaitu suatu teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan Medan sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Berikut ini diuraikan beberapa pasar modern di Kota Medan yang akan dijadikan tempat pengambilan konsumen pada saat penelitian berlangsung. Tabel 3 Nama pasar modern dan lokasi pasar modern. Nama Mall Kecamatan Nama Pasar 1. Medan Mall Jl. MT Haryono No. 13 Medan Kota Macan Yaohan 2. Plaza Millenium Jl Kapten Muslim No 111 Helvetia Medan Helvetia PasarBuah 3. Brastagi Mall Jalan Gatot Subroto No. 288 Medan Petisah Berastagi 4. Thamrin Plaza JL. M.H. Thamrin 75 Medan Area Hypermart 5. Sun Plaza Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan Polonia Hypermart 6. Lotte Mart Jl. Jend. Gatot Subroto KM 7,8 Medan Sunggal Lotte Mart 7. Carrefour Jl. Jamin Ginting Padang Bulan Bl A1 Kawasan Medan Baru Carrefour Universitas Sumatera Utara Niaga Sumber : BPS, Kota Medan Dalam Angka 2012 Metode Penentuan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling , jenisnya adalah Accidental sampling karena sesuai untuk jenis penelitian yang mengukur perilaku konsumen. Accidental sampling dilakukan dengan cara memperoleh data dari sekumpulan populasi, yang cara memperoleh data untuk sampel tersebut dengan cara insidental atau secara kebetulan saja dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu. Tabel 4 Jumlah sampel konsumen anggur. Nama MallPasar Modern Kecamatan Jumlah Sampel 1. Medan Mall Jl. MT Haryono No. 13 Medan Kota 10 2. Plaza Millenium Jl Kapten Muslim No 111 Helvetia Medan Helvetia 10 3. Brastagi Mall Jalan Gatot Subroto No. 288 Medan Petisah 10 4. Thamrin Plaza JL. M.H. Thamrin 75 Medan Area 10 5. Sun Plaza Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan Polonia 10 6. Lotte Mart Jl. Jend. Gatot Subroto KM Medan Sunggal 10 Universitas Sumatera Utara 7,8 Lalang 7. Carrefour Jl. Jamin Ginting Padang Bulan Bl A1 Kawasan Niaga Medan Baru 10 Total 70 Sumber : BPS, Kota Medan Dalam Angka 2012 Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan 70 sampel dengan alasan untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik ukuran sampel paling kecil adalah 30 sampel Wirartha, 2006. Jenis, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka, antara lain tentang harga. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka, tetapi berupa informasi atau keterangan verbal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasi dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga seperti, BPS Kota Medan, internet dan instansi terkait. Metode Pengumpulan Data Universitas Sumatera Utara Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode survei. Metode survei adalah pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan responden. Jenis pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah pertanyaan berstruktur. Pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga sampel dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja. sampel yang dipilih adalah komsumen yang sesuai dengan kriteria pada penarikan sampel. Kriteria konsumen yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut: 1. Konsumen sudah pernah melakukan pembelian anggur di salah satu dari 7 pasar yang menjadi objek penelitian. 2. Konsumen sudah berkeluarga dan berpenghasilan untuk diwawancarai dan mengisi kuesioner. 3. Dalam satu rombongan keluarga hanya diambil satu orang yang menjadi responden dalam penelitian agar jawaban dalam kuesioner tidak saling mempengaruhi. 4. Dalam satu rombongan teman atau kenalan, pengisian kuesioner dilakukan pada masing - masing orang. Penyebaran kuesioner dilakukan setiap hari. Waktu penyebaran kuesioner adalah 09.00-17.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut dimaksudkan agar seluruh populasi konsumen terwakili pada pagi siang maupun sore hari, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh merupakan kesimpulan dari keseluruhan populasi di pasar tradisional dan pasar modern Universitas Sumatera Utara Kuesioner, yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini, kuesioner dibagikan kepada responden selanjutnya diwawancarai di lokasi penjualan untuk memudahkan pendataan. Metode Analisis Data Untuk mengetahui karakteristik konsumen anggur akan dijelaskan secara deskriptif sesuai dengan variabel karakteristik konsumen yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan dan pendapatan dengan menggunakan data yang diperoleh. Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesis yang akan diuji. Hipotesis 1 akan diuji dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda .Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas harga, produk, promosi dan tempat terhadap variabel terikat volume pembelian. Persamaan regresi linear berganda dengan empat variabel bebas yaitu dengan menggunakan rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ε Keterangan : Y = Volume Pembelian Universitas Sumatera Utara a = Koefisien intersep b 1 = Koefisien regresi X 1 = Faktor Harga X 2 = Faktor Produk X 3 = Faktor Promosi X 4 = Faktor Tempat Uji Asumsi Klasik 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menghindari adanya hubungan yang linier antar variabel bebas. Menurut Gujarati 1994, multikolinearitas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya dengan melihat: - Jika nilai toleransi atau VIF kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10. - Terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8. Jika nilai F-hitung melebihi nilai F-tabel dari regresi antar variabel bebas. - Melihat nilai R 2 R square yang tinggi sedangkan tidak ada satupun variabel yang berpengaruh secara parsial Sujianto, 2009. 2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk Universitas Sumatera Utara jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal apa tidak dalam model regresi adalah sebagai berikut: 3 Uji Heterokedastisitas Untuk mengetahui apakah penelitian ini terjadi heterokedastisitas adalah dengan melihat gambar scatterplot dimana apabila tidak terjadi heterokedastisitas maka titik akan menyebar tanpa membentuk pola tertentu menyebar di atas dan di bawah titil 0 sumbu y Uji Hipotesis Semua data yang telah diperoleh terlebih dahulu ditabulasi yang kemudian dianalisis dengan menggunakan alat uji yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. a. Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap pendapatan digunakan uji F. Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika F hitung F tabel : H tolak ; H 1 terima Jika F hitung ≥ F tabel : H 1 tolak ; H terima H terima artinya variabel bebas secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. H 1 terima artinya variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. b. Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap pendapatan digunakan uji t Dengan kriteria uji sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Jika t hitung t tabel : H tolak ; H 1 terima Jika t hitung ≥ t tabel : H 1 tolak ; H terima H terima artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H 1 terima artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 yaitu variabel harga, produk, promosi dan tempat terhadap keputusan konsumen Y yang merupakan variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R 2 1. Hal ini berarti R 2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas pengertian dan penafsiran penelitian ini maka digunakan defenisi dan batasan operasional sebagai berikut: Defenisi Universitas Sumatera Utara 1. Konsumen adalah individu yang membeli dan mengkonsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri dan anggota keluarganya. 2. Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen individu dalam hal membeli dan mengkonsumsi anggur. 3. Harga adalah uang yang dikeluarkan untuk ditukarkan dengan produk yang ingin dibeli. 4. Promosi adalah yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan 5. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Sampel adalah konsumen yang membeli anggur di pasar modern. 6. Lokasi adalah sarana menyediakan produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan dan berupa lokasi, fasilitas, pelayanan dan kebersihan serta kenyamanan dari tempat. 7. Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang dijalani oleh responden 8. Pendapatan adalah besarnya gajipensiunankeuntungan usaha responden dalam rupiah Batasan Operasional 1. Penelitian dilakukan di pasar modern yang menjual anggur. 2. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2014. Universitas Sumatera Utara 3. Sampel penelitian adalah konsumen yang membeli Anggur di MallPasar Modern dan dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 27 DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Deskripsi Daerah Penelitian Letak Geografis, Luas Wilayah, Batas, dan Iklim Kota Medan merupakan Ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota Medan terletak diantara 3 .27’- 3 .47’ LU dan 98 .35’- 98 .44’ BT. Kota Medan memiliki topografi datar dengan ketinggian 2,5 – 37,5 di atas permukaan laut dengan jenis tanah alluvial. Kota Medan merupakan salah satu kota di Sumatera Utara dan merupakan pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai luas wilayah 265,10 Km 2 . Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura dan Sungai Deli. Adapun batas-batas Kota Medan adalah sebagai berikut : Bagian Utara berbatasan dengan Selat Malaka Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan memiliki iklim tropis dengan temperatur siang 31,3 C dan malam hari 24,1 C, rata-rata curah hujan perbulan 175,17 mm dengan rata-rata hari hujan 17,33 hhbulan. Kelembaban udara di wilayah ini 76-82, kecepatan angin rata-rata 0,57 msec sedangkan rata-rata total laju penguapannya tiap bulan 114,06 mm. Universitas Sumatera Utara Tata Guna Usaha Pola penggunaan tanah di Kota Medan sangat beragam jenisnya. Penggunaan tanah terdiri dari bangunan-bangunan pemukiman penduduk, perkantoran, pemerintahan, tempat ibadah, pusat-pusat perbelanjaan modern, pasar-pasar tradisional, bangunan pendidikan, fasilitas umum, hotel, tempat rekreasi, dan lahan-lahan pertanian. Keadaaan Penduduk Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk secara optimal. Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan masalah sosial yang kompleks, dimana penduduk menjadi beban bagi lingkungan maupun sebaliknya. Pada tahun 2012, penduduk Kota Medan mencapai 2.122.804 jiwa. Dibanding hasil proyeksi penduduk dalam buku Kota Medan Dalam Angka 2011, terjadi pertambahan penduduk sebesar 5.580 jiwa 0,26. Dengan luas wilayah mencapai 265,10 Km 2 , kepadatan penduduk mencapai 7.987 jiwa km 2 . Universitas Sumatera Utara Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Medan terdiri dari jumlah penduduk yang cukup besar. Dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah. Banyaknya penduduk dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan umur. Jumlah ini juga terus bertambah dari tahun ke tahun. Berikut akan ditampilkan data menurut tahun 2012. Adapun data jumlah penduduk berdasarkan umur dan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Medan tahun 2012 Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Jiwa Jiwa 0 – 4 99.365 94.516 193.881 5 – 9 93.989 89.238 183.227 10 – 14 96.369 90.745 187.114 15 – 19 107.151 111.075 218.226 20 – 24 114.763 123.788 238.551 25 – 29 95.927 99.767 195.694 30 – 34 86.896 89.404 176.300 35 – 39 78.118 81.688 159.806 40 – 44 70.535 73.299 143.834 45 – 49 59.847 62.115 121.962 50 – 54 49.928 51.970 101.898 55 – 59 38.483 39.156 77.639 60 – 64 24.422 25.508 49.930 65 – 69 14.792 17.588 32.380 70 – 74 9.978 12.746 22.724 75 + 7.312 12.326 19.638 Jumlah 1.047.875 1.074.929 2.122.804 Sumber : BPS Kota Medan Dalam Angka 2013 Universitas Sumatera Utara Tingkat Pendidikan Melihat jumlah penduduk yang tinggi, sebaiknya masyarakat Kota Medan juga memiliki tingkat pendidikan yang tinggi pula. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kota Medan bervariasi jumlahnya untuk setiap tingkat pendidikan. Berdasarkan data yang tersedia, dapat dilihat masih banyak penduduk Kota Medan yang belum pernah sekolah. Untuk lebih jelasnya, data penduduk kota Medan berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja. Tabel 6.Penduduk Kota Medan berumur ≥15 tahun yang termasuk dalam angkatan kerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin tahun 2012 Pendidikan Tinggi Yang Ditamatkan Laki-laki jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Jiwa 1 Tidak Sekolah Belum Tamat SD SD 69.406 57.166 126.572 2 SMP 122.308 58.734 181.042 3 SMA 193.533 107.320 300.853 4 SMK 105.107 35.868 140.975 5 Diploma I II III 22.139 24.456 46.595 6 AkademiUniversitas 84.822 55.284 140.106 Jumlah 597.315 338.828 936.143 Sumber : BPS, Kota Medan Dalam Angka 2013 Universitas Sumatera Utara Sarana dan Prasarana Semakin baik sarana dan prasarana di Kota Medan maka akan mempercepat laju pembangunan. Cepatnya laju pertumbuhan ekonomi maka akan mempengaruhi kemajuan laju ekonomi di Kota Medan. Sarana dan prasarana suatu daerah sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan suatu daerah. Sarana yang mendukung perkembangan suatu daerah adalah sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, serta sarana dan prasarana beribadah. Adapun paparan data mengenai sarana dan prasarana di Kota Medan akan ditampilkan pada tabel 7. Tabel 7. Sarana dan prasarana di Kota Medan Tahun 2012 No Keterangan Swasta Negeri Total Pendidikan 1 SD 437 382 819 2 SMP 351 48 399 3 SMA 181 21 202 4 SMK 147 13 160 Kesehatan 1 Rumah Sakit 67 9 76 2 Rumah Bersalin - - 117 Tempat Ibadah 1 Mesjid - - 976 2 Musholla - - 535 3 Gereja - - 526 4 Kuil - - 141 5 Wihara - - 133 6 Klenteng - - 34 Sumber : BPS, Kota Medan Dalam Angka 2013 Universitas Sumatera Utara Gambaran umum lokasi penelitian Pasar Modern Medan Mall Medan Mall adalah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di kota Medan yang berada di Jl. MT Haryono No. 13. Ukurannya cukup luas dan dikelilingi oleh pasar besar bernama Pusat Pasar. Pusat perbelanjaan ini antara lain ditempati oleh Matahari Department Store dan Macan Yaohan Supermarket. Medan Mall sering sekali padat pengunjungnya karena lokasinya yang dekat dengan pasar tersebut. Tepat di sebelah timur mal ini terdapat pula Plaza Olimpia yang telah lama ada jauh sebelum Medan Mall dibangun. Di sebelah Barat dan Barat Laut tedapat Gedung Uniland dan Stasiun Besar Kota Medan sekitar 500 m Plaza Millenium Plaza Millenium adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jl Kapten Muslim No 111 Helvetia. Plaza Millenium merupakan plaza yang dikhususkan bagi penjualan peralatan elektronik serta perangkat komputer. Walaupun begitu, banyak juga kebutuhan sehari-hari yang diperjualkan di plaza ini. Plaza Millenium juga sering dijadikan tempat bagi penyelenggaraan event. Brastagi Supermarket Brastagi Supermarket Medan berda di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 288 Medan. Awal mulanya supermarket ini bernama The Club Store, namun pada tanggal 6 Juli 2006 berubah menjadi Supermarket Brastagi. Produk yang dijual Universitas Sumatera Utara pada ritel ini awalnya berfokus pada buah-buahan, sayur-sayuran, makanan dan minuman, kemudian ditambah dengan kebutuhan sehari-hari dan peralatan rumah tangga. Untuk buah-buahan, sayur-sayuran ,ikan, daging, dan roti yang dijual di Supermarket Brastagi selalu dalam keadaan fresh yang sesuai dengan visi mereka sehingga strategi ini menjadi daya tarik utama untuk menjaring konsumen lebih banyak dan menjadi market leader. Thamrin Plaza Thamrin Plaza adalah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di kota Medan tepatnya di JL. M.H. Thamrin 75. Thamrin Plaza terletak di Jalan Thamrin dan bisa dicapai dari gerbang lain selain gerbang depan, yaitu dari Jalan Asia dan Jalan Bakaran Batu. Thamrin Plaza terletak berdekatan dengan Pasar Ramai, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Medan. Pasar yang lumayan lengkap ini pantas dikunjungi setelah selesai berbelanja di Thamrin Plaza. Mempunyai bermacam-macam toko pakaian, alat rumah tangga, warung makanan, toko kosmetik, toko sepatu, toko perhiasan, dan lain-lain. Hypermart Sun Plaza Sun Plaza Medan adalah bangunan yang terbesar, pusat perbelanjaan yang baru terletak dipusat Kota Medan dan berlokasi di Jl. H. Zainul Arifin No. 7. Sun Plaza merupakan pusat perbelanjaan menengah ke atas di kawasan komersial strategis kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Sun Plaza didirikan tahun 2003, pusat perbelanjaan dibangun 4 lantai ini dirancang dengan konsep mal keluarga. Sun Plaza dibuka pertengahan tahun 2004 dan sudah banyak dikunjungi penduduk setempat. Letaknya yang sangat strategis membuat pusat perbelanjaan Universitas Sumatera Utara ini ramai dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, serta wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Sun Plaza berdekatan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Mesjid Agung Medan, SMA Negeri 1 Medan dan Apartemen Cambridge. Lotte Mart Lotte Mart yang terletak di Jl. Jend. Gatot Subroto KM 7,8 adalah sebuah hypermarket yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. Lotte Mart adalah sebuah divisi dari Lotte Co, Ltd yang merupakan salah satu makanan yang paling umum dan layanan belanja di Korea Selatan dan Jepang. Carrefour Carrefour berada di Plaza Medan Fair yang terletak di Jl. Jamin Ginting Padang Bulan Bl A1 Kawasan Niaga. Carrefour menyediakan segala produk yang dibutuhan oleh masyarakat Medan seperti SEMBAKO Sembilan bahan pokok, berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, produk kecantikan, perlengkapan mandi, pakaian, perlengkapanperabotan rumah tangga, alat-alat elektronik dan barang pelengkap lainnya. Hypermart Carrefour memiliki segmen pasar yang luas yaitu mencakup semua lapisan masyarakat dari konsumen yang berpendapatan rendah, menengah sampai atas. Hal ini sebagai peluang yang sangat baik bagi manajemen untuk menarik pelanggan agar mau berbelanja ditempat ini sesuai dengan strategi yang dijalankan oleh Carrefour yang menjual produk paling murah, paling lengkap dan menjamin kualitas barangnya. Universitas Sumatera Utara 35 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Buah Anggur Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli buah anggur di salah satu pasar modern pada lokasi penelitian yang sudah ditentukan. Karakteristik konsumen yang dimaksud meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan dan proses pengambilan keputusan dalam pembelian yang terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, tahap keputusan pembelian dan tahap pasca pembelian.

a. Umur