yang pada gaharu didominasi oleh seskuiterpen dan kromon yang berwarna coklat atau hitam serta merupakan senyawa harum penentu kualitas gubal gaharu.
B. Waktu Inkubasi
Waktu inkubasi merupakan waktu antara proses dimulainya injeksi sampai munculnya gejala infeksi. Proses produksi gaharu pada umumnya terjadi akibat
pohon terluka dan terinfeksi penyakit. Namun proses infeksi tersebut tidak begitu saja terjadi, dibutuhkan waktu yang lama bagi fungi agar bisa masuk kedalam jaringan
gubal gaharu. Selain itu, fungi juga harus menyesuaikan diri terhadap inangnya agar mampu mempertahankan hidup dan berkembang biak. Sumarna 2002 menyatakan
bahwa untuk mempertahankan hidup dan perkembangan secara fisiologis, mikroba akan memanfaatkan cairan sel pembuluh batang sebagai sumber energi hidup secara
perlahan-lahan. Bagian batang injeksi dan kedalaman lubang injeksi tidak begitu
mempengaruhi waktu inkubasi. Karena hampir keseluruhan dari perlakuan menunjukkan waktu inkubasi yang sama. Pengamatan yang dilakukan dilapangan
menunjukkan infeksi terjadi pada pengamatan kedua atau bulan pertama setelah penyuntikan. Situmorang 2009 menyatakan produksi gubal gaharu akan dapat
diamati mulai terbentuk setelah satu bulan perlakuan. Pemanenan gubal gaharu akan dilakukan mulai dari 3, 4, 5 tahun sampai waktu lebih lama setelah bioproses gaharu.
Waktu infeksi yang terjadi dapat menjadi tolak ukur bahwa nutrisi yang diperoleh oleh Fusarium sp. telah stabil.Sehingga Fusarium sp. dapat tumbuh pada gubal.Hal
tersebut juga yang mendorong agar perkembangan infeksi semakin baik.Mendgen dan Deising 1993 menyatakan bahwa infeksi merupakan tahapan cendawan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berada pada kondisi stabil dan menetap di dalam sel atau jaringan inang dan memperoleh nutrisi dari inangnya.
C. Perkembangan infeksi
Pengukuran perkembangan infeksi dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari interaksi perlakuan yang dilakukan.Pengukuran perkembangan dilakukan pada
panjang dan lebar infeksi dari inokulum.Data pengamatan yang digunakan adalah data pengukuran terakhir.
1. Panjang infeksi Pengamatan menunjukkan terjadi perbedaan panjang pada setiap
perlakuan.Namun hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari kombinasi perlakuan kedalaman lubang injeksi dengan bagian batang.Kombinasi
yang terjadi kemungkinan saling menekan, sehingga tidak terjadi perkembangan infeksi yang cukup baik.
Tabel 3.Panjang infeksi Fusarium sp.
Pembagian Batang
Panjang infeksi cm Rata- rata panjang
infeksi cm Kedalaman 3 cm
Kedalaman 5 cm Kedalaman 7 cm
Bawah 2.78
1.85 1.52
2.05 Tengah
3.92 2.19
2.09 2.73
Atas 2.53
1.85 1.51
1.96 Rata - rata
3.07 1.96
1.70
Panjang infeksi Fusarium sp. pada batang bagian tengah lebih tinggi
dibandingkan bagian lainnya. Panjang infeksi terbesar terdapat pada batang bagian tengah di kedalaman injeksi 3 cm sebesar 3.92 cm dan terkecil pada batang bagian
atas di kedalam injeksi 7 cm sebesar 1.51 cm. Sumadiwangsa dan Zulnely 1999
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyatakan bahwa gaharu dapat terbentuk pada cabang, akar, dan batang tetapi gubal gaharu terbentuk dengan baik pada batang bagian tengah sampai ke bagian bawah
Perbedaan panjang pada setiap perlakuan menunjukkan adanya pengaruh kontak Fusarium sp. dengan inangnya.Menurut Abadi 2003 bahwa tumbuhan dapat
terinfeksi jika terinokulasi suatu parasit dimana inokulasi merupakan terjadinya kontak antara patogen dengan inangnya.
2. Lebar infeksi Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak terjadi pengaruh nyata terhadap
kombinasi perlakuan kedalaman lubang injeksi dengan bagian batang injeksi.Pengamatan menunjukkan terjadi perbedaan lebar infeksi pada setiap
perlakuan.Namun perbedaan lebar infeksi tidak begitu besar.Hal tersebut diakibatkan perkembangan injeksi pada batang adalah arah vertikal mengikuti jaringan pembuluh.
Lebar infeksi terbesar terdapat pada kedalaman lubang 3 cm di bagian batang tengah sebesar 0.49 cm. Sedangkan lebar infeksi terkecil terdapat pada kedalaman lubang
7 cm di bagian batang bawah sebesar 0.27 cm. Tabel 4.Lebar infeksi Fusarium sp.
Pembagian Batang
Lebar infeksi cm Rata – rata lebar
infeksi cm Kedalaman 3 cm
Kedalaman 5 cm Kedalaman 7 cm
Bawah 0.39
0.32 0.27
0.32 Tengah
0.49 0.30
0.29 0.36
Atas 0.34
0.30 0.30
0.31 Rata - rata
0.40 0.30
0.28
D. Kualitas gubal