Persentase infeksi Reisolasi Fusarium sp.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persentase infeksi

Besarnya persentase infeksi sangat dipengaruhi oleh kedalaman lubang injeksi dan bagian batang. Jumlah persentase infeksi terbesar terdapat pada kedalamanlubang 3 cm di bagian batang tengah sebesar 100 . Tabel 2. Persentase infeksi gubal gaharu Minggu ke- Pembagian Batang Persentase Infeksi 3 cm 5 cm 7 cm 2 Bawah Tengah Atas 4 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 92 Atas 92 92 92 6 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 8 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 10 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 12 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 14 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 16 Bawah 96 96 96 Tengah 100 96 96 Atas 92 92 96 Hasil pengamatan kedalaman 3 cm selama 16 minggu menunjukkan persentase infeksi sebesar 96 pada batang bagian bawah, 100 pada batang bagian tengah, dan 92 pada batang bagian atas. Pada kedalaman 5 cm menunjukan persentase infeksi sebesar 96 pada batang bagian bawah, 96 pada batang bagian, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan 92 pada bagian atas. Sedangkan pada kedalaman 7 cm menunjukan persentase infeksi sebesar 96 pada batang bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas. Fusarium sp. yang disuntikkan pada lubang injeksi dapat berkembangbiak dengan baik sehingga mampu menginfeksi yang ditunjukkan oleh gejala perubahan warna.Mendgen dan Deising 1993 bahwapada proses interaksi antara cendawan dengan inangnya, patogenesitas fungi merupakan hal yang terpenting. Keberhasilan cfungi dalam interaksi dengan inangnya bergantung pada strategi fungi dalam melakukan penetrasi tanaman inangnya. a b Gambar 2. Infeksi gubal gaharu a tidak terjadi infeksi, b terjadi infeksi Sebenarnya reaksi yang diinginkan adalah adanya resin yang terbentuk akibat respon inangnya terhadap infeksi inokulum. Interaksi yang terjadi antara Fusarium sp. dan inangnya dapat mengubah bentuk fisiologis dari pohon tersebut, misalnya perubahan sel. Perubahan sel tersebut yang akhirnya menghasilkan senyawa fitoaleksin yang membuat infeksi gubal gaharu semakin baik.Menurut Shimada et al., 1982 dalam Yagura et al., 2003 senyawa fitoaleksin dapat berupa resin aromatik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang pada gaharu didominasi oleh seskuiterpen dan kromon yang berwarna coklat atau hitam serta merupakan senyawa harum penentu kualitas gubal gaharu.

B. Waktu Inkubasi